20

3K 227 62
                                    

Siap siap deh👉👈
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yujin membaringkan Minju ke atas ranjang. Jemarinya menyusup ke balik rok Minju dan langsung menyentuh pusat kewanitaannya.

Sentuhan itu membakar sekaligus menyejukkan dan Minju langsung mengangkat tubuhnya penuh gairah. Yujin menundukkan kepalanya, mengecup leher dan pundak Minju sambil menurunkan kemejanya, menikmati betapa Minju menyerah kepada gairahnya.

“Ah sayangku, kau begitu indah,”

Yujin menangkup payudara Minju di telapaknya, merasakan dan menikmati kelembutan itu.

Lalu bibir panasnya turun dan menangkup pucuknya, melumatnya penuh gairah, membuat Minju hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu.

Lelaki itu menurunkan rok Minju dan mulai menyentuhnya, dimana-mana, meninggalkan gelenyar panas yang membakarnya. Jemari Yujin menyentuh pusat kewanitaannya dan Minju merasakan dorongan yang amat sangat untuk memohon agar Yujin mau memasukinya.

Dan Yujin sudah siap, Lelaki itu terasa begitu keras dan panas di bawah sana. Minju mendesak-desakkan tubuhnya dengan frustrasi, permohonan tanpa kata.

“Tenang sayangku,” Yujin mulai terengah, menahan pinggul Minju yang bergairah di bawahnya.

“Aku akan memuaskanmu sebentar lagi”

Yujin menyentuhkan dirinya, dan langsung menggertakkan giginya, melawan dorongan kuat untuk memasuki Minju dengan kasar.

Minju sudah sangat siap menerimanya, tetapi Yujin bertekad memperlakukannya dengan lembut, memberikan tubuhnya untuk kenikmatan Minju.

Ketika kehangatan Yujin merasukinya, tenggelam dalam tubuhnya yang panas dan basah, Minju mengerang dan memejamkan mata.

Oh astaga!

Rasanya begitu tepat, kenikmatan ini, kedekatan ini yang telah dia sangkal selama ini. Rasanya luar biasa tepatnya!

Mereka bergerak dalam alunan gairah yang keras, berusaha memuaskan gejolaknya sendiri-sendiri.

Sampai akhirnya tubuh Minju terasa melayang, mencapai puncak kenikmatannya didorong oleh rasa klimaks yang begitu dalam. Ketika mendengar erangan, Yujin mengikutinya. Menyerah dalam orgasme bersamanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Minju menyadari pagi itu, mengingat senyum lembut Yujin ketika Minju terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi.

Terutama perasaan Minju ke Yujin, ada yang berubah.

Ternyata selama ini dia juga frustrasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Yujin. Dan ketika semalaman mereka saling memuaskan gairah masing-masing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Minju bahkan merasa ingin bersenandung.

Pagi ini, karena Yujin biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini. Minju memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah. Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu.

Tanpa di temani siapapun, Minju menyusuri lorong-lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong, dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca. Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana.

Minju terpesona hingga hampir sesak napas. Dia berdiri cukup lama di depan taman itu, lalu kemudian mengerutkan keningnya ketika menyadari, bahwa sayap kanan rumah ini, meskipun tampak bersih dan terawat, tampaknya hampir tidak pernah digunakan.

Sleep With The Devil [JINJOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang