.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi harinya suasana begitu dingin, Yujin seolah tidak mau membahas percakapan mereka semalam, tetapi walaupun begitu, Minju tetap waspada.
Mengingat sifat Yujin, tidak menutup kemungkinan lelaki itu akan melakukan segala cara untuk melaksanakan keinginannya. Dengan memasukkan obat penggugur di minumannya misalnya, siapa yang tahu?Mengingat lelaki itu pernah membiarkan minumannya dicampuri obat oleh Hyewon.
Minju mengelus perutnya dan mengernyit sedih, meskipun bayi ini tidak diinginkan oleh ayahnya, meskipun perasaannya sekarang terluka karena Yujin lebih mementingkan kenangannya akan Hyunjin daripada dirinya yang sekarang ada dan hidup di depannya, Minju harus berusaha tegar dan kuat, demi anak ini.
“Anda akan mempertahankan anak itu kan?,” suara Hyewon menyentakkan Minju dari lamunannya. Lelaki itu sedang memasuki ruangan yang sama dengan Minju.
Minju menatap Hyewon dan mencoba tersenyum, Hyewon sangat baik dan sopan padanya ketika dia memasuki rumah ini. Hyewon pulalah yang menjelaskan kepadanya kebenaran dan merubah semua pandangannya akan Yujin.
“Aku akan menjaganya dengan nyawaku. Kau harus berhadapan denganku dulu kalau kau ingin mencelakai anak ini”
Senyum terukir di bibir Hyewon, “Tidak nyonya, Tuan Yujin tidak pernah menyuruh saya mencelakai anak itu. Bahkan jika tuan Yujin menyuruh pun, saya akan menolak, anak itu adalah keturunan Ahn yang harus saya hormati pula”
Kelegaan meliputi hati Minju, setidaknya ada orang yang mau membela anaknya. Kemudian Minju menatap Hyewon dengan ragu, “Apakah kau tahu bahwa Hyunjin meninggal karena dia mencoba mengandung untuk kedua kalinya?”
Hyewon menatap Minju hati-hati dan menganggukkan kepalanya, “Saya tahu, setelah kematian nyonya Hyunjin. Hal itulah yang menghancurkan Tuan Yujin, bahwa dia sebenarnya berkontribusi dalam kematian Nyonya Hyunjin. Nyonya Hyunjin bisa hidup lebih lama seandainya tidak hamil….,”
Hyewon menghela nafas panjang dan menatap Minju lembut, “Saya harap Anda memahami perasaan Tuan Yujin”
“Dia selalu menganggapku sebagai pengganti Hyunjin, dia menganggapku sama seperti Hyunjin,” Minju memejamkan matanya pedih, “Anak ini anaknya, tetapi dia menyuruhku mengugurkannya,”
Hyewon menatap perut Minju dan tatapannya melembut di sana, “Saya yakin Tuan Yujin tidak pernah menganggap Anda sebagai pengganti Nyonya Hyunjin. Jika dia hanya menganggap Anda sebagai boneka pengganti, dia tidak akan menunjukkan emosinya kepada Anda. Anda tidak akan diperlakukan olehnya dengan begitu hormat, yang bisa saya katakan, apa yang dilakukan Tuan Yujin adalah karena dia peduli kepada Anda"
Peduli kepadanya??
Bagaimana bisa??
Yujin menyuruhnya menggugurkan anaknya.
Bagaimana bisa itu disebut kepedulian?
“Tuan Yujin menginginkan anak itu digugurkan karena dia mencemaskan keselamatan Anda. Dia takut Anda akan celaka dan meninggal seperti Hyunjin, dia takut kehilangan Anda”
Minju menatap Hyewon dengan tak percaya, “Dia tak mungkin takut kehilanganku”
“Percayalah kepada saya,” Hyewon tersenyum lembut.
“Tuan Yujin memang tidak pernah pandai menunjukkan perasaannya, tetapi kalau memperhatikan Anda akan tahu,”
Hyewon membungkukkan tubuhnya, lalu berpamitan dan meninggalkan Minju dalam keheningan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil [JINJOO]
FanfictionREMAKE NOVEL SANTHY AGATHA!!!! Jinjoo vers!!!! Yang gak suka sana jauh jauh huushh 🔞🔞🔞🌚🔞🔞🔞