"jay! lu lagi ngeliatin siapa sih?"
sunghoon menegur pas mandang jay lagi kayak ngeliatin seseorang di kantin tapi engga tahu siapa. soalnya kantin itu ramai banget.
jay engga menghiraukan sunghoon. masih senyum senyum mandang kearah salah satu siswa yang sedang duduk memakan bekalnya bersama satu temannya.
sunghoon yang kebingungan pun mencoba melihat siapa yang sedang jay perhatikan. dan pandangan jay, ternyata terarah pada meja makan di ujung kantin yang di duduki oleh gebetannya alias calon pacarnya yaitu,
kim sunoo dan temannya, jungwon.
"heh! ngapain lu liatin calon pacar gua?!" sunghoon langsung mukul bahu jay lumayan kencang, membuat jay mengalihkan perhatiannya memandang sunghoon aneh.
"siapa yang ngeliatin gebetan lu anjim?!"
"itu lu ngeliat kesana ngapain hah?" tunjuk sunghoon.
jay tersenyum miring, "itu gua ngeliatin yang duduk di sampingnya lolot. siapa dah namanya? itu si jungwon, maksudnya."
kini gantian sunghoon yang mandang jay aneh, "jungwon? lu suka sama jungwon?!"
jay mengangguk angguk, "bentar lagi kayaknya bakal suka. manis banget soalnya."
"wow, boleh juga seleranya mas jay." ucap jake yang lagi minum es teh manis. ikut mandang kearah sunoo dan jungwon.
pas jay lagi asik asiknya merhatiin jungwon, tiba tiba netra mereka tanpa sengaja bertemu membuat jay refleks mengembangkan senyumnya.
sedangkan jungwon melebarkan kedua matanya, menarik sunoo yang baru saja hendak meminum es jeruknya, cepat cepat keluar dari kantin.
"yah. manisan gua pergi.."
senyuman jay langsung luntur pas jungwon pergi. dia kayaknya malu malu kambing atau mungkin risih ditatap oleh jay?
シ
jungwon lagi duduk di halte, nunggu bis. awalnya dia pengen pulang bareng sunoo. eh tapi, tiba tiba sunghoon dateng dan ngajakin sunoo pulang bareng.
mana sebentar lagi mau hujan. dari tadi jungwon nungguin bis, tapi engga dateng dateng. mau pulang jalan kaki juga ragu. kalau nanti jungwon kehujanan gimana?
bisa diomelin abis abisan sama kakaknya.
tiba tiba pas jungwon mau nekat pulang jalan kaki, seseorang yang mengendari motor sport, berhenti di depannya. jungwon kenal banget, dia itu
──jay. yang bikin jungwon hampir mau pingsan tadi siang pas di kantin.
"jungwon ngapain masih disini dari tadi?" tanya jay matiin mesin motornya, natap kearah jungwon yang gugup sejak kedatangannya.
"eh anu──aku nunggu bis, kak." ucap jungwon sedikit tergagap.
jay menaikan satu alisnya, "bis hari ini beroperasi cuman sampai siang, won. mending jungwon pulang sama kakak aja deh."
eh. mimpi apa jungwon diajak pulang bareng sama gebetan? sumpah, jungwon engga tau harus respon apa. dia benar benar malu, sekarang.
"won? cepetan naik. keburu hujan nanti." tegur jay yang ngeliat jungwon diem aja.
jungwon masih diam. ragu dengan apa yang harus ia lakukan. jay menghela nafasnya kemudian menarik tangan jungwon untuk naik ke jok motornya.
"naik. kalau jungwon sampai kehujanan, nanti bisa sakit."
akhirnya jungwon naik ke atas motornya jay pelan pelan. jay langsung meraih kedua tangan jungwon untuk berpegangan di pinggang nya.
"pegangan yang kuat biar engga jatuh."
pipi jungwon sudah berubah memanas semerah tomat. dalam hati ia menjerit. tak menyangka bisa berada di jarak sedekat ini dengan jay.
dari kaca spion, jungwon bisa melihat wajah jay yang sedang fokus mengendarai motornya.
jantung jungwon berdetak tak beraturan ketika jay melirik spion untuk memandang jungwon yang juga sedang memandangnya.
jungwon lantas langsung mengalihkan atensi, menahan rasa malu yang menyelimuti nya
tanpa jungwon ketahui, kini jay sedang tersenyum melirik wajahnya. menggumam kan kata kata pujaan manis yang ditujukan untuk dirinya.
──TBC
choco milk ; jaywon