bab 9

52 3 0
                                    

Andra sekarang lagi di kafe bareng Indri. Sebenarnya mereka kesini karena Papa gak ada di rumah, mau masuk rumah lewat cendela tapi percuma kan di kunci juga:(.

Berakhir di kafe nunggu Papa lagi nyatat data-data barang yang bakal di kirim. Andra sibuk baca buku teory-nya dengan segelas susu menemaninya, sedangkan Indri sibuk main sambil ngomong sendiri fokus banget sampai gak mau pesan minum.

Tiba-tiba ngagetin nih si Indri, bikin Andra keselek es batu.

"KAMPRETTT!!! GARA-GARA REQY NIHH GAK MAU NOLONGIN!!!" banting hp-nya kesel.

"ekk uhuk uhuk, INDRI!!! IHH KAN AKU JADI KESELEK!!!" mukul Indri pake bukunya.

Indri meringis, "AUHH INI GARA-GARA REQY BUKAN AKU!!!"

"MASA AKU KUDU KE RUMAHNYA REQY BUAT MUKUL REQYYY!!!" Andra berkacak pinggang.

"NDASMU!!! YA BESOK PAS MASUK SEKOLAH TULUL KALE LHA AKU PUNYA KEMBARAN!!!" ganti Indri mukul balik Andra pake buku.

"ishhh ngeselin banget sih kamu!!!" megangin kepalanya yang berkunang-kunang.

"ya kamu duluan yang bloon!!!"

"kamu lebih kucluk!!!"

"tauk dah bau kencur!" Indri kembali mengambil hpnya dan skrol-skrol.

Andra cemberut lanjut baca bukunya.

"Nakk ayo pulang!!! Mau makan di sini apa di rumah???" Papa menghampiri anaknya itu dan duduk dihadapan anaknya.

"makan sini aja Paa udah laper inii" Indri nyautin sambil mengelus perutnya.

"iya Pa sini aja makannya." jawab Andra juga.

"ok, tunggu sini Papa pesenin makanan kesukaan kalian." Papa beranjak buat nyuruh karyawannya buat bikin makanan yang di pesan sambil menunggu di kursi kasir.

Setelah Papa datang dengan nampannya Andra dan Indri meletakan benda kesayangan mereka.

"kok udang semua sih Pa??? Kan tau aku alergi udang!!!" gimana tidak, katanya makanan kesukaan mereka inimah kesukaannya Indri bukan dia.

"kamu sisihkan  aja udangnya, apa kasih ke Indri sana. Ini sudah malam jadi di dapur tinggal itu saja kata salah satu karyawan Papa." jelas Papa.

Indri tentu khidmat makannya, dengan tangannya sesekali mengambil udang di piring Andra.

"udang sangat enak!!! Gimana kamu malah alergi terhadapnyaa!!" saut Indri di selah suapannya.

"mana aku tau aku alergi terhadapnya!!" ketus Andra. Kesal sekali rasanya, dia pernah waktu SD memakan udang tinggal tunggu beberapa jam seluruh badannya sudah bercak merah dan sangat panas.

"sudah kalian makan dengan benar jangan banyak bicara, nanti tersedak."

"iya bapakkk" jawab si kembar dan di iringi dengan tawa.

.
.

Dilain waktu.

Andre sedang mengunci kamarnya, dia sangat tidak menyukai pemandangan di luar kamarnya.

Orang tuanya sedang bertengkar, lebih tepatnya Papanya yang selalu memarahi Mamanya sesekali Andre mendengar suara pukulan dan jeritan dari Mamanya.

Sudah biasa menurutnya.

Dia lebih senang jika rumahnya sepi, Mamanya yang sering ikut Papanya keluar kota, sekali pulang ke rumah ada aja yang membuat amarah Papanya keluar dan melampiarkan ke Mamanya.

Andre sedikit kasian dengan mamanya tapi dia tidak dekat dengan orang tuanya, berakhir membiarkan mereka mengurus urusannya.

Tiba-tiba pintun kamarnya di dobrak keras, "ANAK SIALAN KELUAR KAMU!!!"

Kita Kembar [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang