02 | Cilok🍦

1.2K 127 16
                                    

Aksa sedang duduk santai, melihat Kenzo yang sedang memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa sedang duduk santai, melihat Kenzo yang sedang memasak. Beberapa kali, ia menjahili Kakaknya dengan melempar sesuatu kearahnya, atau mencolek lengannya kemudian berpura-pura tidak tahu apa-apa. Masakan Kenzo tidak terlalu buruk, ya walaupun terkadang kurang garam atau sebaliknya. Masih untung jika dibandingkan dengan Arka, yang benar-benar tidak bisa memasak. Ia hanya bisa menggoreng telur, masak mie instan dan ... merebus air.

"Kak Arka kok lama banget ya." Aksa sedari tadi menunggu Kakaknya itu. Ia sedang keluar untuk membeli makanan ringan, dan Aksa memesan ice cream vanilla.

"Sebentar lagi juga pulang, tungguin aja," jawab Kenzo seraya memotong daun bawang.

Aksa bergumam, kemudian ia turun dari kursi lalu memeluk Kenzo dari belakang.

"Kak Ken tinggi banget ya, Aksa cuman sampe dada Kak Ken aja."

Kenzo tertawa mendengarnya, "Makanya rajin olahraga."

"Kan Aksa suka renang, tapi tetep aja pendek," ujar Aksa.

Cowok itu memasukan tangannya ke dalam baju Kenzo. Ia mengusap-usap perut sixpack Kakaknya, lalu mencubitnya gemas.

"Aksa mau punya perut kayak Kak Ken, kotak-kotak. Kak Ken punya, Kak Arka juga punya, kok Aksa gak punya ya?"

"Makanya rajin olahraga, jangan makan mulu kerjaannya," ledek Kenzo membuat Aksa memanyunkan bibirnya.

Aksa masih sibuk 'menggerayangi' tubuh Kenzo. Entah apa yang sedang ia cari, mungkin cowok itu iri pada tubuh atletis kedua Kakaknya dan menginginkan memiliki tubuh seperti itu.

"Shhh ah, Aksa kamu ngapain?" Kenzo merasa geli ketika Aksa memainkan puting dadanya.

"Mau perah susu," jawab Aksa polos.

"KALIAN NGAPAIN?!" teriak Arka heboh ketika melihat Aksa sedang memeluk Kenzo, dengan tangan yang berada di dalam baju Kenzo.

Aksa berbalik, senyumannya mengembang. Ia berlari ke arah Arka, lalu menagih pesannya.

"Makasih Kak Arka," ucapnya lalu memakan makanan dingin itu dengan lahap.

Arka ikut duduk disebelah adiknya, ia membuka bungkusan plastik berisi beberapa biji cilok yang ia beli tadi.

"Kenzo, lo mau cilok gak?" tawar Arka pada saudaranya yang sedang memasak.

"Mau, sisain aja," jawab Kenzo.

Arka mengangguk, lalu memakan makanan yang berasal dari daerah Jawa Barat itu. Aksa yang melihat Kakaknya sangat lahap memakan cilok menjadi ngiler. Sayang sekali, sepertinya cilok itu pedas.

"Kak Arka, itu pedes ya?"

Arka mengangguk, "Iya, Aksa mau?"

"Tapi itu pedes, tapi Aksa mau." Ia menatap Arka dengan wajah polos, membuat Arka gemas.

"Kamu tutup matanya, jangan ngintip!" perintah Arka yang langsung dituruti oleh Aksa. "Kak Arka bisa ubah cilok ini jadi gak pedes."

Arka tersenyum jahil, ia melakukan sesuatu pada cilok itu sebelum menyuapkannya pada adiknya.

"Pedes gak?" tanya Arka.

Aksa mengunyah makanan kenyal itu, tidak pedas memang, tapi ... rasanya justru aneh.

"Kok rasanya gini ya? Perasaan Aksa kalau beli yang gak pedes gak gini."

"Iyalah rasanya pasti aneh, tadi Kak Arka emut dulu ciloknya," ujar Arka santai.

Aksa memelototkan matanya, "Ihhh Kak Arka jorok."

Kenzo menghela nafasnya, telinganya sudah hampir rusak mendengar teriakkan Aksa setiap hari. Arka sangat suka menjahili Aksa, ya walaupun ia juga terkadang ikut menjahilinya. Namun, Arka bisa dibilang sangat keterlaluan jika dibanding dengan dirinya. Setelah semua masakannya matang, Kenzo segera menyusunnya di meja makan dan memanggil kedua saudaranya untuk makan siang bersama.

"Masak apa?" tanya Arka.

"Makanan," jawab Kenzo yang dibalas dengusan oleh Arka.

Aksa cepat-cepat mengambil nasi dan sup ikan salmon. Ia menyuapkan sesendok sup hangat itu, Aksa memejamkan matanya mengekspresikan kelezatan makanan itu. Lidahnya dimanjakan oleh rasa sup yang sangat enak. Tumben sekali Kakaknya itu memasak makanan dengan bumbu yang pas, tidak kurang ataupun lebih.

"Enak banget sup ikannya, Kak Ken hebat." Aksa memberikan dua jempol pada Kakaknya.

🍦

Aksa sedang memberi makan berupa biji kuaci pada hamster miliknya. Hewan pengerat itu semakin gendut karena Aksa rajin memberinya makan.

"Lagi apa?" tanya Arka dari belakang.

Aksa berbalik, ia mengacuhkan Kakaknya itu. Ia masih merasa kesal padanya. Ketika Arka berjalan mendekat, Aksa segera berlari menjauhinya dan duduk dekat Kenzo.

Bukan Arka namanya kalau tidak membuat Aksa teriak-teriak kesal karenanya. Ia berjalan mendekat kearah adiknya, lalu mengambil hamster yang sedang asyik memakan biji kuaci. Sontak, Aksa berteriak meminta hewan peliharaannya dikembalikan.

"Kak Arka! Balikin hamster Aksa!"

"Kejar kalau bisa," ejek Arka membuat adiknya itu berlari mengejarnya.

Tanpa pikir panjang, Aksa berlari mengejar Kakaknya itu. Baru beberapa langkah berlari, Arka sudah berteriak kesakitan.

"Aww, hamster nya gigit." Arka meringis, telunjuknya digigit oleh hewan pengerat itu. Dengan muka kesal, ia mengembalikan hewan itu pada pemiliknya.

"Rasain!" Aksa kembali duduk dekat Kenzo yang sedang asyik bermain game online.

"Rasain!" Aksa kembali duduk dekat Kenzo yang sedang asyik bermain game online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote & comment 🙌🏻

Sorry for typo 🙏

Terimakasih ✨

Sampai jumpa di chapter selanjutnya. Annyeong Higaseyo 👋🏻

🍦Hn_Jbin

[2] 2GETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang