Chapter 57

5 1 0
                                    

Chapter57 [Arjuna dan Zahira]

Kamu tau gak? Kenapa kalau aku menghafal lihatnya ke atas?, soalnya kalau merem langsung kebanyang wajahmu.
~Arjunanya buaya~

***

Lampu merah telah mati diganti dengan nyalanya lampu hijau mobil warna putih itu segera membelokkan mobilnya ke arah kanan dan melaju dengan sangat kencang. Ia seperti tengah membuntuti seorang pengendara pria dengan mobil dengan atap yang terbuka. Pria itu adalah Angga ia sedang membuntuti kakaknya sendiri.

"Arahkan aku ke restoran ini," ucap Angga dan GPS segera aktif dan langsung memberitahu dimana restoran yang sekarang ini sedang di tuju Arjuna. "Bensin ku sudah hampir habis, tapi sepertinya masih cukup untuk mengejar pria sialan itu, hei aku yang akan lebih dulu mengungkapkan cinta ku wahai pria sialan," umpat nya dan lantas setelah nya tiba-tiba saja mobilnya berhenti sendiri.

"Ah mobil sialan, mengapa engkau mati di tengah jalan dan kenapa engkau mati di sebuah tanjakan seperti ini," ucap Angga lalu mulai melepas sabuk pengaman dan mulai turun. Ia melihat bahwa ada yang terbakar dari mobil bagian depan. "Ku kira dia mati karena bensin nya habis tapi tidak! Aku lupa untuk menyervis nya kemarin," ucap Angga.

Ia segera membuka mobil bagian depannya yang merupakan sumber dari keluarnya sebuah asap hitam. Dan ia sudah mengotak-atik nya tapi naas nya mobil itu masih belum berjalan karena bensin nya juga tiba-tiba habis. "Dasar sialan!" umpatnya. "Astaga aku harus menghentikan sebuah taksi," ucap Angga dan segera naik ke sebuah taksi.

***

Ia sudah sampai di tempat dimana Zahira dan Arjuna bertemu dan saat ia datang ia telah melihat bagaimana Zahira telah menerima kakaknya tersebut dan langsung memeluknya. "Ah, gara-gara mobil itu aku jadi telat datang ke sini, bodoh sekali bodoh, seharusnya aku yang ada disana, seperti nya hari ini Dunia sedang berada di pihak Arjuna." Angga segera keluar dari restoran out door dengan campuran in door itu dan lantas pergi!

Ia menoleh kembali ke arah mereka berdua dan lalu mulai mengumpat lagi. "Lihat saja nanti, kau pasti akan menangis dengan rasa sakit karena sakaratul maut mu itu kakak! Aku akan membuat kalian berpisah dan aku akan membuat cinta mu kepada Zahira itu habis hingga nafas terakhir mu, Love at the end of my breath," ucap Angga.

"Aku akan menjadi malaikat maut mu, tunggu lah nanti saat kematian mu kau akan merasakan sakit karena kau menangis dan merasakan bahagia secara bersamaan, karena saat kau mati aku telah menikah terlebih dahulu dengan Zahira, dia akan menjadi milikku seutuhnya," ucap Angga lalu pergi.

Zahira segera mendongak ke atas menatap nanar seorang pria yang sekarang ini resmi menjadi pacarnya. Yah walau dia bukan orang yang telah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya tapi tak apa ia akan terus mencintainya walau ada rasa yang mengganjal di dalam hatinya, lantas bagaimana nasib Zahir? Zahira sekarang memiliki dua orang dambaan hati, Sksksksk.

Tidak apa bukan jika wanita memiliki dua dambaan hati? Karena tidak ada yang tahu karena ratu sandiwara ini begitu pintar menyembunyikan sesuatu yang ia telah alami. Dan walau ada sedikit penyesalan terhadap orang pertama yang telah ia cintai tapi sekarang ia sudah menemukan cinta masa kecilnya dulu, yaitu Arjuna! padahal?

"Yuk kita pulang," ujar Arjuna sambil mengulurkan tangannya. "Baiklah," ujar Zahira menerima uluran tangan dari pacarnya itu. Zahira segera naik dan meninggalkan orang-orang yang telah memberikan nya sebuah kejutan yang telah di bayar Arjuna. Zahira masuk ke mobil Arjuna. "Kau tadi kesini membawa apa?" tanya Arjuna yang tengah menjalankan mobilnya. "Mobil," balas Zahira.

"Kau tenang saja, nanti aku akan menyuruh orang untuk mengambilnya," ucap Arjuna dan Zahira menangguk. Di perjalanan pulang Zahira Begitu menemukan sebuah senyuman yang dulu pernah hilang dari hidupnya setelah mengenal sesosok Zahir. "Kau tahu Zahira! Kau adalah cinta pertama ku selama dua puluh tahun ini," ucap Arjuna.

"Lantas kau, apa aku cinta pertamamu?" tanya Arjuna tiba-tiba. "Jika aku menjawab dia bukan cinta pertamaku ia pasti akan bertanya siapa cinta pertama ku, dan aku juga tak mau dia tahu bahwa sekarang aku memilih dua orang dalam hati ku dia dan si Ehem! Aku akan berbohong untuk sementara, suatu saat jika aku sudah melupakan pria itu aku akan memberitahu nya," batin Zahira.

"Sama, kau adalah cinta pertamaku Arjuna," ucap Zahira. Arjuna tersenyum lalu mengelus rambut wanita pujaannya. "Tuan putri, kau mau ku antar ke mana? Rumah? Atau hotel?" tanya Arjuna. "Rumah saja, aku sudah kembali kesana," ucap Zahira.

***

Zahira turun setelah keningnya di cium oleh Arjuna. "Apa mentimun tidak mau mampir?" tanya Zahira. "Tidak, aku ada urusan, sampai jumpa besok tuan putri," ucap Arjuna dan segera Zahira melambaikan tangannya dan langsung masuk, pintu rumah terbuka dan ia segera masuk. Zahira masuk dan langsung di sambut oleh sang kakak yang tengah duduk di sofa panjang ruang tamu, Arnold!

"Zahira," panggil Arnold. Zahira hanya melenggang pergi meninggalkan kakaknya yang tengah berdiri dengan Handphonenya. Arnold pun langsung membopong tubuh Zahira. "Lepaskan aku, siapa kah yang berani-beraninya membopong tubuh ku," ujar Zahira sok formal. "Diamlah atau first kiss mu akan aku ambil," ucap Arnold dan Zahira tetap berontak.  "Lepaskan aku bang! Lepas!" ucapnya.

Arnold membaringkan tubuh Zahira dan langsung melumat bibirnya yang sangat manis. "Sekarang kau telah menepati janjimu baby, karena kau telah memberikan first kiss mu kepada kakak mu," ucap Arnold. "Heh!" Zahira segera mendorong tubuh Arnold dan langsung tergeletak di atas lantai yang dingin. "Kau jangan macam-macam yah!"

Zahira segera meninggalkan kakaknya dan berlari menuju kamarnya dan menangis di sana. Zahira, tidak mau membuat kakaknya itu tahu bahwa first kiss nya telah di ambil oleh cinta pertamanya. Zahira segera menangis, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang ini. Pintu kamar terbuka dan disana berdiri lah seorang sahabat!

"Zahira, kau kenapa? Zahira!" Syifa segera memeluk tubuh sahabatnya hingga sangat lama. "Kau kenapa Zahira?" tanya Syifa. "Hiks, Syifa! Kau tahu kemarin first kiss ku di ambil oleh pria sialan itu dan sekarang kak Arnold mencium ku dan ia malah bilang bahwa first kiss ku di ambil olehnya, aku tidak tahu harus apa karena aku sudha berjanji untuk memberikan first kiss ku padanya," ujarnya.

"Tidak apa Zahira! Itu bukan masalah yang besar, kau kan tinggal bilang kepada kakak mu bukan?" ucap Syifa. "Tapi jika dia marah dan tidak percaya lagi pada ku bagaimana? Karena dulu aku pernah membuatnya tidak percaya dan aku tidak mau merusaknya kepercayaan itu," ucap Zahira dan Arnold mendengar pembicaraan Zahira dan Syifa dari balik pintu kamar Zahira yang tidak tertutup Secara rapat.

To be continued
Yuhuu! Hari ini author nggak mau basa-basi
Intinya pasti kalian taulah, vote and coments.
Jangan lupa tinggalkan jejak.

Love At The End Of My Breath [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang