Who Are You #19 (khawatir)

30 4 0
                                    

Hai guys. Kembali lagi sama cerita aku. Wkwk. Udah pada nungguin ya?

Peringatan, cerita ini mengandung unsur kata kata kasar dan jg toxic. Jadi dimohon untuk lebih bijak dalam menanggapinya

Selamat membaca~
Happy reading~💓

===========WHOAREYOU=========

MALAM ini Dimas datang ke rumah Rifqi. Seperti janji mereka tadi sore, mereka sepakat untuk membahas apa yang terjadi tadi di cafe. Dimas duduk di sofa ruang tamu berhadapan dengan Rifqi yang duduk di depannya. Mereka berdua terdiam cukup lama, menenangkan pikiran mereka yang masih campur aduk hingga akhirnya Rifqi membuka percakapan.

"Rissa yang itu maksud lo?," tanya Rifqi.

Dimas mengangguk "Dia temen sekelas gue. Gue yakin foto dia yang ada di laptop Risky."

Rifqi mengangguk "Dia Rissa yang ada di foto,"

Akhirnya rasa penasaran Dimas sedikit terobati. Dimas menghela nafas lega.

"tapi lo harus tau satu hal. Rissa temen gue udah gaada," lanjutnya.

"Hah?"

"Lo ga bakalan percaya gue, tapi Rissa temen gue udah meninggal. Rissa meninggal karena bunuh diri. Setelah selesai diautopsi, Rissa langsung dimakamin."

Dimas terdiam. Otaknya kini tengah mencerna perkataan Rifqi. "Me - meninggal?," tanya Dimas.

Rifqi mengangguk "Hm. Dan cowo yang tadi mukul lo, ayahnya yang ngelakuin autopsi."

"Tunggu, maksud lo kak Rio? Lo kenal dia?"

Lagi lagi Rifqi mengangguk.

"Tapi dia kakak kelas gue," beritahu Dimas.

"Karena dia seangkatan sama gue. Dulu dia pernah ke sekolah gue buat nyari Rissa. Hari dimana Rissa hilang dan hari dimana mayat Rissa ditemukan," ungkapnya.

Dimas mendadak merinding sendiri mendengar kata mayat Rissa, padahal jelas jelas tadi dia bertemu dengan gadis itu. "Gue gak ngerti. Rissa temen gue masih hidup, tapi Rissa temen lo udah meninggal, Rissa temen kita adalah orang yang sama? atau mereka beda?"

"Tanya Rissa biar jelas semuanya"

"Percuma. Dia lupa ingatan. Ingatan Rissa belum pulih sepenuhnya. Kalau dipaksa buat inget suatu hal, Rissa bakalan pingsan," Dimas meragukan perkataan Rifqi.

"Kalau gitu cuma satu orang yang tau. Rio," saran Rifqi.

"Lo yakin? Rissa yang tadi lo liat di cafe itu Rissa temen lo?," tanya Dimas ragu.

Rifqi berfiki sejenak. Walaupun pertemuan keduanya hanya sesaat, Rifqi masih ingat betul detail dari wajah seorang Clarissa Affifah. Gadis cantik yang mampu menarik perhatiannya saat duduk di bangku SMA dulu. Matanya yang menggemaskan, pipinya yang chubby, Rifqi ingat semua itu.

"Gue gak bisa pastiin Mas, secara logika ini gak masuk akal. Gue inget bener dateng ke pemakaman Rissa. Semua temen gue juga tau Rissa udah gaada, tapi"

"Tapi?"

"Entah, gue juga gatau. Otak gue lagi shock, ga bisa berfikir," lanjut Rifqi

Dimas menghela nafas "Risky gimana? Perlu kita kasih tau tentang ini?"

"Jangan dulu. Kita masih belum tau jelas soal Rissa temen lu, temen gue, sama Rio. Risky orangnya logis. Apa yang gak mungkin, pasti gak bakalan dia percaya. Gak segampang itu buat Risky percaya sama kita,"

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang