Who are you #3 (Familiar)

1K 108 3
                                    

Klik bintang dipojok dulu beb. Biar ga lupa:v hehehe

Happy reading

****

PAGI itu semua berjalan seperti biasa. Sang mentari yang tidak pernah lupa akan tugasnya untuk menyumbangkan cahayanya kepada bumi. Bahkan burung burung saling bersahutan untuk berkomunikasi satu sama lain. Begitupun orang orang berdasi yang kini tengah gila akan materi.

Namun berbeda halnya dengan gadis yang satu ini. Dirinya masih setia dengan kasur empuk  dan selimut tebal yang hampir menutupi seluruh badannya.

"Eungg" gadis itu merenggangkan otot ototnya sebentar kemudian kembali memejamkan matanya.

"Jam ni?" ucapnya setengah sadar sambil meraba nakas didekatnya dan mengambil benda pipih itu.

Matanya menyipit setelah cahaya dari layar ponselnya menyala. "Jam 7..."

Mendadak matanya Membulat sempurna. "JAM 7.50??? AAAAAAAAA"

Dengan sigap gadis itu melompat dari kasurnya. Namun ia tidak menyadari jika kakinya terlilit oleh selimut dan

BRUKKKK

"ADAWWW" Teriaknya cukup keras.

Ia meringis kesakitan sambil mengelus ngelus keningnya yang merah akibat berciuman dengan lantai. Kakinya juga terasa sakit hingga sulit untuk digerakkan.

"Sakittt makkk..." Ucap gadis itu diselingi dengan ringisan ringisan kecil.

Dengan terpincang pincang, rissa berjalan menuju kamar mandinya dan segera bergegas pergi ke sekolah.

******

RAHMA melihat benda berbentuk lingkaran yang terpasang dipergelangan tangannya itu berulang kali sembari mengetuk ngetuk pulpen diatas meja. Kakinya tak berhenti bergetar, wajahnya juga menampakkan kekhawatiran. Gadis itu mendengus sebal kemudian berbalik hadapan ke meja dibelakangnya.

Nampak seorang pria yang tengah asik bermimpi dengan kolam yang ia buat sendiri. Rahma menatap jijik kemudian memukul kepala sang pria menggunakan pulpen ungu yg ia punya.

"Nyettt" panggilnya.

Pria itu mengaduh "Haissss. Aposehh" jawabnya kemudian kembali tertidur.

"Ck. Bangun tolol!" rahma memukul kepalanya lebih keras.

"APA? APA?"

"Rissa ngapa belom dateng? Tumben jam setengah 9 blom muncul tu anak?"

"Lah mana gw tau"

"Ishhh. Ntar kalo dia kenapa kenapa gimana hah? Lu mah gatau gua lagi khawatir apa?"

Dimas menggaruk kepalanya "Toh klo dia kenapa kenapa pasti nelpon kan?"

"Iyaasi. Ya tapi kan tetep aja gua khawatir dodol!"

"ishh. Gosah ngegas ngapa. Yaudah kita tunggu aja sampe nanti siang. Kalo kaga muncul juga baru artinya dia kenapa kenapa"

"Mass. Gua ga bercanda anjing" bentak rahma.

"Astagfirullah. Ni bocah ngegas mulu. Iye iye, ntar kita susul keapartemennya"

Rahma mengangguk "Nah itu baru gua setuju"

Tak lama setelah perdebatan panjang antar keduanya, gadis dengan jaket merah itu berlari masuk kedalam kelas yang untungnya sedang tidak dihuni guru.

Rissa mengatur nafasnya sesaat setelah sampai dibangkunya, sedangkan rahma bernafas lega.

"Alhamdulillah lu masih idup" ketus dimas yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari rahma.

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang