Who are you #5 (Penasaran)

877 52 10
                                    


Hai. Apa kabar?? Apa kamu merindukanku rissa?

#Ra.

******

RIFQI masih sibuk memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan yang kini tengah melandanya. Berkali kali ia berteriak kesal saat tembakannya meleset, tidak mengenai sasaran dengan tepat. Karena kesal, rifqi melempar ponselnya asal kemudian mengendus sambil melirik jam ditangannya. Jam 11 siang.

"Mahh" panggil rifqi pelan.

"Hm?"

"Mahh... Risky kok belum dateng sih?" rengeknya pada sang ibu.

Wanita paru baya yang sebelumnya tengah merajut sebuah syal ungu itu kini beralih menatap putra sulungnya "Mungkin kelasnya risky belum selesai sayang"

"Tapi aku kan laper mah:( nanti kalo aku lemes gimana? Terus yang jagain mama siapa kalo aku ga ada tenaga?"

Nyonya ririn hanya tertawa melihat putranya yang merengek layaknya anak kecil "Kamu ini"

Pintu kamar perlahan terbuka menampilkan sosok pria berbalut sweater putih dan rambut yg dibiarkan berantakan itu masuk kedalam ruangan. Segera ia melepas sepatunya kemudian mencium tangan sang mama yang terduduk diatas ranjang.

"Gosh lebay lu." ucapnya pada sang kakak.

"Assalamualaikum mah"

Sang mama tersenyum lembut "Waalaikumsalam. Udah pulang?"

Risky mengangguk pelan "Ni susunya mah. Diminum" ucapnya kemudian menghampiri pria yang sedang terduduk dilantai. Ia menatap datar pria yang kini tengah cemberut sambil menyodorkan tangannya.

"Minta pakk"

"Gembel. Ngapain dsini lo? Kluar sana" suruh risky.

Rifqi menendang kaki adiknya "Bangke. Dosa lu ngusir gembel cuk. Pengemis itu dibantu, bukan diusir"

"Ye kalo pengemisny orang lain. Kalo elo? ya gw seret keluar lu"

"Anjing"

"Sut. Gblh ngumpt didepan mama"

"Lu duluan monyet"

"Bacot bangsat"

"Lu ngumpat tuh"

"Astgfirullah"

"Hilih, lngsung tobat. Pling ntar ngumpat lagi"

"Ydh tobat lagi"

"Gblk"

"Makasi"

"Udahh. Kalian makan makan saja. Jangan malah bertengkar" Lerai sang mama. Mereka akan terus beradu bacot jika tidak ada yg melerainya.

Risky dan rifqi menurut, mereka duduk dilantai kamar sambil membuka bungkus nasi yang tadi dibeli risky. Ayam bakar saja sudah cukup untuk keduanya. Tidak perlu mahal, membuat perut kenyang saja sudah lebih dari cukup.

"Arghh.." ringis rifqi memegang sudut bibirnya yang lebam.

Risky hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan acara makannya "Anjing. Sakit banget asu" umpat rifqi yang berulang kali meringis.

"luka gtu doang" komen risky yang terdengar meremehkan.

Rifqi menatap risky tajam "Gara gara lo ini bngsat" ucapnya kesal.

"Trus?" risky membalas tatapan rifqi datar.

Rifqi tersenyum sambil nyengir lebar "I Lop U"

"Najis yallah"

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang