"Kapan putus lo?" Yoongi bersender pada kursinya, memperhatikan Jeongguk yang sibuk membalas pesan Soyoung—pacar barunya. Entah perasaannya aja atau kemarin pacar Jeongguk bukan Soyoung?
Yah. Yoongi nggak kaget lagi, sih.
"Hm? Kemarin, dua hari lalu," sahut Jeongguk malas-malasan. Menekan tombol keluar dari roomchat Soyoung cepat-cepat dan menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. Bosen dia.
Yoongi mengangguk, kembali bertanya, "lumayan lama juga lo sama Hani."
Sementara Jeongguk mengernyit. "Hani?"
"Kemarin lo masih sama Hani, kan? Yang adkel."
"Gue putus sama Hani udah lama, Gi, buset. Kemarin mah Mina."
"Anjing, yang bener aja lo."
"Beneran, anjing. Gua sama Mina juga jalan nggak ada sebulan."
Menganga, Yoongi dibuat agak kaget. Jeongguk ini ceweknya berapa banyak? Jangan-jangan sekali pacaran ada lima. Udah kayak balon. Sehingga Yoongi nggak bisa ngomong apa-apa lagi selain, "... gila."
Dan setiap kali Jeongguk ditanya, "kenapa putus?" Jawabannya akan selalu sama. Muter-muter di itu-itu doang, nggak kreatif. Antara, "gue bosen," atau, "nggak srek." Yoongi sampai bosen nanya, jadi dia oke-oke aja. Siap-siap mau tidur lagi ketika Jeongguk tiba-tiba berdiri dengan bangku yang hampir jatuh sambil mengetikkan sesuatu di hape—bikin orang kaget.
"Ck," Yoongi berdecak, hendak protes. "Ngagetin lo, setan. Mau ke mana? Kopsis? Gue nitip deh, ya—"
"Nggak. Nggak ada nitip-nitip. Gue mau nyamperin Taehyung bentar."
Alis Yoongi naik sebelah. "COD mulu lo sama dia perasaan."
"Dia yang manggil gue."
"Elah buset. Dipanggil doang udah langsung meluncur."
Jeongguk memutar bola matanya, masukin hape ke kantong. "Ntar kalau dia kelamaan nunggu gue dicekek. Mau lo gue mati? Sinting." Jeongguk berkata sembari melenggang keluar, ngangkat tangan bentar sebelum hilang dari pintu kelas.
Yoongi berdecih, yang sinting siapa. Sebenernya mah dia udah hafal. Jeongguk kalau dipanggil sama Taehyung udah kayak dapet panggilan negara. Perasaan dari dulu, cewek-ceweknya nggak ada, tuh, yang berhasil bikin Jeon Jeongguk gerak. Patut dimasukin ke On The Spot versi tujuh keajaiban dunia ditambahin satu. Emang Jeongguk agak ajaib kalau dipikir-pikir.
Kemudian Jeongguk akan kembali, lima menit lebih lama dari bel masuk berbunyi. Duduk di bangkunya dengan muka berseri-seri dan senyum tipis yang muncul habis ketemu Taehyung. Yoongi agak merinding.
▬▬▬
Taehyung menarik kartu unonya, lemparin dengan pede ke atas lantai dengan santai. Kelas mereka semua lagi jamkos, ini jam pelajaran terakhir dan guru-guru nggak masuk kelas karena rapat mendadak. Jadi Taehyung dan sekongkolannya memilih buat ketemuan di dekat kantin buat main Uno. Sejujurnya, Taehyung percaya diri kalau dia bakal menang main kartu ginian. Toh, gampang. Tinggal numpuk-numpuk kartu secara bergiliran.
"Jadi lo kemaren beneran pergi sama Kak Seojoon?" Jimin berbicara, menanggapi topik yang masih belum selesai dibicarakan.
Taehyung mengangguk, memperhatikan Mingyu yang tampak fokus dan belum mengeluarkan kartunya, serta Lucas yang diem-diem nerawang kartu semua orang kayak Roy Kiyoshi.
"Dia ngajakin gue makan sama jalan-jalan. Buset, ye, ternyata dompetnya tebel, coy. Kemaren-kemaren gue baru jalan pertama langsung diajak Sushi Tei. Abis itu besok-besoknya makan-makan mahal lagi. Gila."
KAMU SEDANG MEMBACA
17 | kv
Fanfiction𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆. "Kalau sampai umur tujuh belas kita belum punya pacar, kita pacaran aja." Jeongguk dan Taehyung buat perjanjian di umur mereka yang ketiga belas, di ruang tengah rumah Taehyung sore-sore selepas nonton sinetron alay dan kemakan pemi...