Part-4 Ketemu lagi

4 2 0
                                    

Happy Reading Guys..

(ɔ◔‿◔)ɔ ♥



Siang itu aku pergi ke perpustakaan memakai hoodie berwarna cerah. Untuk sampai kesana membutuhkan waktu sekitar 10 menit jika aku naik kendaraan namun, 25 menit jika aku berjalan kaki. Karena kebetulan aku sudah terbiasa dengan berjalan kaki,aku memutuskan untuk berjalan kaki. Kali ini aku mencoba menggunakan lensa mata yang aku beli Dan, memakai lipstik milik kakaku. Setelah menurutku aku sudah rapih aku segera bergegas menuju perpustakaan itu. sesekali aku menutup kepalaku dengan topi yang aku bawa itu milik adikku.

Rasanya memang sedikit aneh ketika penampilanku tidak seperti biasanya. Apalagi ketika aku mencoba memakai lipstik kakaku rasanya seperti orang dewasa. Menurutku Penampilanku kali ini mirip seperti pencopet yang sedang mencari mangsa. Aku terus berjalan dan sesekali aku melihat kiri,kanan.

"brukkk"

"woi liat-liat dong kalo jalan"

"maa...af " ucapku merendah

"bianca" panggil Gerald (pacar Jessica) sambil membuka topiku.

Aku mulai tengadah menatap Gerald dan CS-nya dengan takut. "maa..af." ucapku sekali lagi

"hahhaaaa. Lo ngapain pake ginian hah!" Gerald tertawa sambil membuang topi milikku

Aku terdiam ,badanku mulai terasa tersetrum Kembali. Saat aku akan mengambil topiku Gerald sudah terlebih dahulu menginjak topiku dan menyeret topiku dengan kaki-nya.

"dasar . JELEK" ucap Gerald sambil pergi meninggalkannya.

"arghhhh. Lo bodoh.bodoh" ucapkku sambil memukul kepalaku dan mengambil topiku lalu,melanjutkan untuk pergi ke perpustakaan itu.

Sesampainya disana aku melihat tulisan PERPUSTAKAAN UMUM LIBUR "astaga aku ingin mati saja" ucapkku dengan kesal. aku bingung dengan tujuanku sekarang, tidak ada pilihan selain memutar balikan arahku. Langkahku terhenti ketika aku melihat soto medan di depanku. Aku segera memarkirkan tubuhku dan memesan soto medan itu.

"pak sotonya satu ya" ketika aku duduk aku melihat orang-orang yang melihatku dengan aneh namun aku tidak memperdulikannya dan segera menyantap sotoku.

"pak sotonya satu ya" ucap seseorang memesan soto

"baik mas.silahkan duduk"

Ia duduk tepat di sebelahku,"apa orang ini tidak merasa jijik duduk di sampingku?" tanyaku dalam hati sambil menyantap soto. Aku memutuskan untuk duduk lebih jauh darinya, dengan perlahan aku menggeser. Karena soto itu sedang lumayan pengunjung namun minimnya tempat duduk jadi,aku terus menggeser hingga aku tidak sadar bahwa aku sudah dipengujung tempat duduk itu. "brukkk" suara yang menjadi pusat perhatian pembeli soto.

"aww" ucapkku kesakitan dan ditambah dengan tukang soto itu yang tidak sengaja terpeleset akibat tanganku yang menghalangi jalannya saat mengantarkan soto,akhirnya soto itu menumpahi kepalaku. Itu benar-benar memelukan dan ketika aku sadar bahwa seseorang yang duduk di sebelahku tadi adalah orang yang pernah aku temui sebelumnya di perpustakaan umum itu. "aku ingin menghilang" ucapku berbisik dengan menangis.

Aku segera pergi dan mencari toilet untuk membersihkan kotoran itu."ummm. badanku jadi bau soto" ucapku sambil mencium bajuku. Aku memang benar-benar memelukan aku benci diriku. Aku benar-benar merasa seperti pecundang dan, aku merasa seperti butiran debu yang sering terbawa tanpa arah. Di dalam toilet itu aku menangisi diriku sendiri,menyalahkan kenapa tuhan melahirkanku, kenapa tuhan melahirkanku jika akhirnya aku harus seperti ini.

Sesekali aku menangis kencang dan membuat orang-orang yang ada di toilet itu meneriakiku karena merasa terganggu. "woi berisik!" ucap salah satu orang yang ada di toilet itu. aku segera keluar dan Kembali pulang dengan muka lesu. Di perjalanan pulang aku merasa ada yang tertinggal dan benar, saat aku sadar bahwa jam tanganku tertinggal. "arghhhhh. Izinkan aku mati saja" ucapku pasrah.

Aku membiarkan jam itu dan pulang. "bu... aku pulang" ucapku sambil pergi menuju kamarku.

"woi topi gw brengsek"

"plugggg" topi itu aku lemparkan pada Abgil

"arghhh bau soto. Lo apain topi gw" ucap Abgil dengan meringgis.

Aku segera pergi mandi untuk mengembalikan parfum badanku.

Setelah aku keluar dari kamar mandi aku mendengar keributan yang terjadi di ruang tamu aku melihat ibu seperti macan yang mengaung dan melihat ayah seperti ayam yang tercekik.

"arghhh.apa yang terjadi kak?" tanyaku

"pegang kaki ibu cepat"

Saat itu aku,adikku,dan kakaku menahan ibu yang tengah mengamuk-ngambuk

"kita mau tinggal dimana bodoh" ucap ibu dengan keras

"kita bisa Kembali ke tempat dulu sayang."

"cih...dasar bedebah" ucap ibu kasar

Saat aku mendengar perkataan ayah tadi aku merasa menjadi manusia beruntung karena akan pindah sekolah juga. Aku tidak sengaja melepaskan kaki ibu tiba-tiba "buggg" suara kaki ibu yang mendarat di bagian yang tertutup rapat.

"astaga. Sayang tolong siapkan pemakaman untukku" ucap ayah melemas

"ahhh.. ayah..." teriak kami kecuali ibu

"dasar lelaki bodoh" kata ibu sambil menambahkan bantal pada muka ayah.

Ibu pergi keluar ntah kemana. Namun kami membangunkan ayah yang sedari tadi menepar di lantai. "syuttt.." suara ayah yang mengisyaratkan sesuatu

"alahhh...ayah ini sudah membuat kita mati" ucap Mirae kesal

" ibu kalian kemana?"

" ke luar" jawab Abgil

" yah,kita akan pindah?" ucapku dengan bersemangat

"hmm" jawab ayah

"asyikk,,ye..ye..yee aku pindah sekolah juga" kataku sambil berjoged-joged

" lo mau pindah sekolah kemanapun gak akan punya teman bodoh" cibir Abgil

"bugggg"

"sorryyyy" ucapku sambil dengan sengaja melemparkan bantal pada Abgil.

"dasar bedebah" ketus Abgil

"yuhuuu,,,asekkk..yeyeyeee" saat itu aku benar-benar senang. Tapi aku belum mempersiapakan segalanya untuk pindah "apa yang harus aku persiapakan?" tanyaku. Saat itu aku mulai mencari segala informasi mengenai cara-cara merubah diri di internet.


Bersambung...


sebelumnya maaf ya aku jarang publish. untuk sekarang aku bakalan publish seminggu sekali atau seminggu dua kali  di wattpadku.

 jangan lupa VOTE,KOMEN,LIKE DAN FOLLOW..(>‿◠)✌

Terima Kasih ≧◠ᴥ◠≦✊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Self-loathingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang