Chapter 15

1K 123 31
                                    

.

.

.

.

Tubuh Xiao Zhan menggeliat pelan saat rasa ngilu menjalar diarea lehernya, seketika tubuhnya terasa lemas. Xiao Zhan semakin membelalakkan matanya kala orang itu mulai mengeluarkan benda-benda tajam yang menurutnya mengerikan.

"Ayo, kita bermain lagi," ucap orang itu.

"Ti-tidak!!!" teriak Xiao Zhan, suaranya menggema di ruangan itu.



______________________

.

.

.

.

Kedua mata indah itu mulai terbuka, memperlihatkan kedua bola mata hitam yang berkilat seperti kristal. Mata besar yang indah itu mengerjab menyesuaikan cahaya yang masuk, ia memandang ke segala arah. Ia mengerutkan keningnya saat mendapati dirinya berada di tempat yang asing, saat ia akan bergerak untuk bangun. Ada sesuatu yang menahan tangannya, ia mencoba untuk menggerakkan kakinya tetapi kakinya juga seperti ada sesuatu yang menahan pergerakkannya. Ia mendongakkan kepalanya, melihat ada tali tambang yang mengikat kedua pergelangan tangannya dan juga mengikat kedua kakinya. Seketika ia merasa panik, berusaha melepas ikatan tali tambang itu tetapi hasilnya nihil. Ia tidak bisa melepasnya, ia semakin panik kala mendengar suara pintu dan derap langkah seseorang. Bola matanya bergerak dengan liar, memandang ke segala arah agar bisa mendapati setidaknya sedikit celah untuk keluar dari tempat tersebut.

"Oohh sudah bangun rupanya, bagaimana dengan apa yang kamu lihat? Apakah menarik?" tanya orang itu berjalan mendekat.

"Lepaskan aku!" serunya.

"Tidak semudah itu Xiao Zhan," ucap orang itu.

"Lepaskan aku!" bentak Xiao Zhan menatap tajam pria di depannya.

"Oohh galak sekali," ucap pria itu lalu terkekeh.

Pria itu berjalan ke arah meja berwarna hitam, banyak benda tajam yang tersusun rapi di meja itu.

"Jika aku memutilasimu, sangat disayangkan karena kamu terlalu indah untuk mati." Pria itu meraba sisi meja hitam itu.

Pria itu kemudian mengambil sebuah jarum suntik yang sudah diisi dengan suatu cairan bening, pria itu berjalan mendekati Xiao Zhan. Ia merasa panik kala pria itu mendekatinya, ia ingin mundur atau bisa lari dari posisinya. Tapi tidak bisa, kaki dan tangannya diikat kuat dengan tali tambang. Pria itu semakin mendekat, pria itu mengambil sebuah kain yang cukup panjang lalu ia gulung. Memasukkan kain yang telah digulung itu ke dalam mulut Xiao Zhan, membuat Xiao Zhan hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan dengan kain di mulutnya. Pria itu mulai mengarahkan jarum suntik itu ke arah leher, membuat Xiao Zhan melotot. Beberapa detik kemudian, dapat Xiao Zhan rasakan jarum itu mulai menusuk masuk ke kulit lehernya. Rasa ngilu dan tekanan air yang masuk dari jarum suntik itu membuatnya memejamkan mata, ini tidak seperti rasa sakit saat disuntik biasa. Sepertinya jarum dan cairan itu ada sesuatu membuat orang yang disuntik merasa ngilu melebihi suntikkan biasa.

"Daripada memutilasimu, aku lebih baik menjadikanmu kelinci percobaan. Seperti dulu, kita bermain lagi," ucap pria itu lalu tertawa.

"Mmpphh!!" Xiao Zhan ingin menjawab tetapi hanya suara dari tenggorokkannya saja yang keluar tanpa ada kata-kata.

Beberapa menit kemudian, Xiao Zhan merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya. Tubuhnya tiba-tiba merasa sakit, sakit itu semakin bertambah setiap menitnya, dan semakin menjalar keseluruh tubuhnya.

Sweet Serial Killer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang