MMBF ★ Parents ★

107 29 6
                                    


"Yya?! Apa-apaan ini?!"

"H..Heejin..." Nancy menghentikan langkahnya seketika saat melihat Heejin dengan Lua yang kini sedang menatapnya tajam.

"Jadi, selama ini kau sebenarnya menghianati kami?!" Tanya Lua sedikit membentak.

"Nancy!" Panggil Heejin karena Nancy tidak menjawab pertanyaan nya. Nancy tertunduk membeku saat itu.

"Jangan salahkan Nancy, aku lah yang mengajaknya untuk bertemu." Sahut Chaeyeon membela Nancy.

"Oh, jadi sekarang kau berani melawan ya?"

"Memangnya kenapa? Kalian pikir selama ini aku takut dengan kalian? Cih." Chaeyeon memutar bola matanya karena kesal.

Bentakan yang mereka ucapkan saat itu, membuat beberapa pengunjung cafe melihat mereka. Kini, mereka sedang jadi tontonan pengunjung cafe juga beberapa orang di luar cafe.

"Kurang ajar! Kau menantang ku ya?!" Heejin menghampiri Chaeyeon lalu menarik rambut yeoja itu secara paksa.

"Akh!" Rintih Chaeyeon kesakitan.

"Ayo lawan! Kau bilang jika kau tidak takut kepada kami. Tapi nyatanya? Haha, dasar lemah." Heejin melepaskan tangannya yang menarik rambut Chaeyeon tadi.

"Aku bukannya lemah. Hanya saja, menurutku bertengkar itu hanya membuang-buang tenaga. Lagi pula, aku tidak ada niat untuk bertengkar." Ucap Chaeyeon santai.

"Kau lah yang sebenarnya lemah. Menggunakan kekerasan untuk melawan. Kenapa tidak menggunakan mulut saja? Oh maaf, mulutmu hanya bisa digunakan untuk menyuruh seseorang saja." Kini Nancy yang melawan.

"Nancy!" Bentak Heejin menatap Nancy tajam.

"Kau mau hidupmu kami buat tidak tenang huh?!"

"Tidak apa. Apapun yang akan kalian lakukan, aku akan mengikuti alur saja. Lagi pula, aku sekarang memiliki teman yang benar-benar setia kepadaku." Nancy mengandeng tangan Chaeyeon. Yeoja itu sedikit terkejut tapi sedetik setelahnya, ia tersenyum.

"Setelah semua hal yang kami berikan kepada mu?? Sekarang ini balasan mu untuk kami?!" Tanya Lua dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Memangnya apa yang kalian berikan kepadaku? Baju? Sepatu? Semua itu tidak ada artinya. Lagi pula, pada akhirnya aku harus membayar semua itu. Benar kan?" Nancy tersenyum meremehkan.

"Kalian hanya membelikannya untukku agar media mengira kalian adalah orang-orang baik dan dermawan. Cih, sekarang media harus tau kelakuan kalian di balik media." Nancy melihat sekitarnya lalu mengambil nafas panjang.

"Annyeong yeorobun! Kalian pasti mengenal siapa yeoja yang berada di depanku ini. Yah, Heejin dan Lua. Anak dari keluarga pengusaha sukses yang kalian kenal memiliki kepribadian yang baik hati. Hm, apa kalian mau ku beritahu sebuah hal yang mungkin akan membuat kalian terkejut?" Seru Nancy dengan cukup keras.

"Nancy sudahlah, aku tidak ingin kau melakukan hal seperti ini. Bukan ini yang aku harapkan darimu." Bisik Chaeyeon.

"Tidak apa Chae, semua orang harus tau." Bisik Nancy sambil tersenyum.

"Dua yeoja ini sebenarnya adalah yeoja yang sering membully murid-murid sekolah. Kalian mau tau buktinya?" Nancy mengantungkan kalimatnya.

"Dialah orang yang dibully Heejin dan Lua selama bertahun-tahun." Nancy menatap ke arah Chaeyeon.

"Yya?! Bukan hanya kami, kau juga melakukannya!" Elak Lua.

"Majja. Aku memang ikut membully Chaeyeon. Tapi aku memiliki alasan tersendiri untuk itu. Jujur, aku memang bodoh saat itu. Aku takut kalian membully ku, jadi akhirnya aku memutuskan untuk menurut." Ucap Nancy jujur.

[✓] Me and My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang