Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

(6) - Tangisan Tanah Khatulistiwa

40K 4.5K 911
                                    

Soekarno Hatta Int. Airport

Pulang.

Benar-benar pulang.

Empat tahun berlalu tanpa berniat untuk menginjakkan kaki ke tanah Khatulistiwa, juga setelah empat tahun yang dihabiskan untuk kucing-kucingan dengan adik dan orang tua, Airene memutuskan untuk pulang tahun ini. Pulang ke rumah di Pontianak—yang dahulu menjadi tempat yang paling dihindari.

Kesepakatan untuk bertemu di departure gate saat loket check-in baru dibuka akhirnya diingkari oleh Airene. Hingga final boarding call dikumandangkan wanita itu belum menampakkan wajahnya. Yerin panik setengah mati jika terlambat dan harus membeli tiket pesawat di jam yang berbeda lagi.

"Perhatian, panggilan terakhir kami tujukan kepada penumpang pesawat udara Hiraeth Airlines dengan nomor penerbangan HA-277 tujuan Pontianak dipersilakan untuk naik ke pesawat udara melalui pintu A12."

Saat sedang memikirkan lauk anti malnutrisi apa yang cocok bagi dirinya setelah kejadian ini, Yerin menangkap sosok Airene yang berjalan santai ke arahnya. Saudarinya yang terkenal tidak bisa hidup susah itu mengenakan pakaian serba merah—yang akhirnya mengundang perhatian orang sekitar. Tanpa menunggu, keduanya langsung memasuki pesawat. Ketika Airene berjalan seperti salah seorang model dari Victoria Secret, maka Yerin berjalan seperti seseorang yang tengah membawa barang terlarang.

"Cece lama banget. Ketekku basah semua."

"Final boarding call itu enggak lebih penting dari rambutku yang harus dicatok."

"Selamat pagi, Mbak Ai. Silakan." Novi—cabin one di penerbangan itu menyambut dengan hangat saat dilihatnya seniornya on board. Diabaikannya kedua kaki yang bergetar di bawah sana dan tetap berusaha agar penerbangan ini sempurna karena ada sosok perfeksionis yang paling terlambat di pesawat ini.

"Captain-nya siapa?"

"Capt. Diano Pangestu, Mbak."

Setelah mendengar penjelasan Novi, Airene langsung melangkah menuju business class dan duduk di salah satu kursi. "Apa gunanya nanyain captain-nya?" tanya Yerin yang terlihat begitu penasaran. "Selera aja. Captain tadi lumayan senior walaupun habis ada skandal sama istri barunya. Tetap track record sebagai pilot yang jadi penilaian," jelasnya. Tentu Yerin yang mendengar ikut terperangah. Sosok Airene yang cuek dan bodo amat ternyata masih punya cukup waktu untuk mendengarkan gossip panas di dalam tubuh maskapai.

"Permisi. Welcome drink ada jus dan air putih. Kira-kira berkenan yang mana?" tanya Novi sesaat sebelum pintu ditutup.

"Air putih."

"Baik, air putih, ya. Kalau Mbaknya?" Kini, Novi menanyai Yerin yang duduk tepat di sebelah Airene.

"Starbucks ada?"

Pesawat lepas landas. Jiwa-jiwa yang ada di dalamnya tak resah ketika badan besi ini bergoyang-goyang. Bagi mereka yang sudah biasa terbang, diguncang oleh angin tak lebih dari sekadar aksesoris dalam sepanjang karier. Yerin memperhatikan pramugari yang mondar-mandir. Bertanya-tanya, apakah ketika bertugas, Airene akan tersenyum demikian kepada orang-orang?

Sama halnya dengan Yerin, diam-diam Airene turut memperhatikan rekan-rekannya yang sedang bertugas. Wanita-wanita dengan setelan seragam serba hitam dari atas kepala hingga ujung kaki itu terlihat menyedihkan. Alih-alih membawa ketenangan bagi penumpang, seragam itu malah membawa kesan duka. Akan tetapi, bagaimanapun juga, seragam inilah yang menyembunyikan setiap jengkal kelemahan.

Pesawat mendarat untuk mengantarkan orang-orang yang rindu tanah ini. Sesampainya di rumah, Airene menangkap sosok Elen—maminya keluar dari rumah dan berjalan tergupuh-gupuh menghampiri. Melalui ekor mata wanita berusia empat puluh tahunan itu, air mata keluar dari setiap sisi. Maminya menangis.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Firda Hadid, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Firda Hadid
@Firdahadid
Airene memilih menjadi pramugari Hiraeth Airlines, demi menghindari a...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 28 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @Firdahadid.
Hiraeth AirlinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang