[5] Hipnotis

3.8K 643 115
                                    

Hollaa! Maaf lama gak ada kabar, hp and laptop saya disita karena nilai jelek... Ugh.... Untungnya sekarang udah bisa balik. Sebagai permintaan maaf saya udah siapkan 4 Chapter, jadi anggap mengganti Chapter-chapter Minggu kemaren yang gak update. Ehehehe~

Btw ini Chapter baru, bukan revisi, saya cuma nambahin Chapter nya biar lebih enak aja~

VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!

.
.
.
.
.

Y/n POV

Ketika aku kembali ke kedai tempat kami berada sebelum aku pergi, aku mendapati bahwa kini tidak ada siapapun ditempat itu. Bahkan sosok hijau kesukaanku juga menghilang.

"Kemana mereka pergi? Apa mereka meninggalkanku? Hiksss.... Betapa kejamnya~" Aku memasang pose menyedihkan seolah menjadi sosok yang ditinggal selingkuh pasangannya. Namun didetik berikutnya aku berdehem keras dan kembali ke mode normalku kemudian bertanya pada bibi kedai itu.

Bibi itupun menjawab jika dirinya tidak 'tahu' kemana teman-teman nya pergi, itu membuat diriku sangat kesal, ingin sekali rasanya aku balas mengatakan 'aku lebih suka tempe'.

Yang bisa ku lakukan hanya menahan kekesalan dihati. Aku lalu memutuskan untuk keluar dari tempat karena tidak mendapatkan jawaban yang berarti dan mulai mencoba mencari sendiri dimana keberadaan yang semua orang.

Saat diperjalanan aku tanpa sengaja bertemu seorang pria yang tampak sangat aneh. Dia terus menerus berjalan mundur dengan gerakan yang cukup unik.

"Hm~ Orang aneh, menarik..." Aku bergumam santai dan kemudian memutuskan untuk menghampiri pria itu lalu menyapanya.

"Yo! Paman! Apa kau ini spesies baru? Kenapa kau berjalan dengan gaya aneh ini." Aku tersenyum lebar.

"Hoi bocah, jangan sembarang berbicara. Ini adalah caraku untuk melakukan ritual hipnotis." Jawab pria itu dengan masih berjalan mundur.

"Hooo~ hipnotis? Keren! Ajari aku!" Aku berteriak semangat dan kemudian mengikuti pria itu untuk ikut berjalan mundur plus dengan gaya anehnya.

"Yah, kau cukup paham sepertinya, ini memang hal yang sangat keren, tapi pemula seperti mu tidak akan bisa melakukannya dengan baik." Pria itu membalas dengan sombongnya.

Namun aku hanya membalas kesombongan nya itu dengan sebuah seringai. "Yah, kita lihat saja nanti paman!"

Y/n POV end

.

.

.

.

.

Normal POV

Nami, Zoro dan duo bocah yang merupakan antek-antek Usopp yang membantu si hidung panjang itu sebelumnya, saat ini tengah berkumpul disisi jalan setelah beberapa saat yang lalu diusir dari rumah mewah diatas bukit saat mereka mencoba meminta kapal.

Luffy sepertinya mengikuti Usopp yang marah setelah ayahnya dihina oleh si pelayan dari rumah mewah itu. Itulah bagaimana mereka berempat berakhir disitu.

"Kau tidak berencana untuk menemui Y/n? Kita pergi begitu saja, saat ini dia pasti tengah mancarimu." Nami berujar pelan. Zoro yang mendengar itu hanya menoleh sesaat sebelum akhirnya kembali menatap kedepan.

"Dia pasti akan segera menyusul, tenang saja." Zoro menjawab dengan santai.

Beberapa saat kemudian, salah satu teman dari dua bocah yang bersama Nami dan Zoro datang dengan berlari seraya berteriak.

Dia memberi tahu jika ia melihat dua orang aneh yang berjalan mundur. Semua orang termasuk Zoro menatap kearah yang ditunjuk bocah itu, dan benar saja mereka dapat melihat dua sosok yang bocah itu maksud.

Zoro X Reader [Edisi One Piece World] {Full E-book Coming Soon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang