Setelah mengalahkan Buggy dan anak buahnya, mereka kembali berlayar dengan tambahan satu orang perempuan.
Hari ini adalah hari yang cukup cerah, namun sebuah hawa panas tampak terpancar dari seorang wanita.
Y/n memandang tajam sosok wanita berambut oranye sambil memeluk erat sebuah batu berlumut--maaf maksudnya manusia lumut, eh salah maksudnya Zoro.
"Jauh jauh sana" Ia mengatakan itu dengan wajah murung dan penuh dengan nada tidak suka.
Nami hanya memberikan tatapan bingung dan berbisik pada Luffy. "Ada apa dengan wanita ini?"
Luffy hanya menggeleng dan berkata dengan santai. "Aku juga tidak tahu."
"Eh?"-Nami
Sementara Luffy dan Nami mengobrol, Y/n mengambil kesempatan untuk menggoda Zoro.
"Ne Zoro... Kau pasti suka memotong-motong sesuatu ya?" Tanya Y/n tiba-tiba membuat Zoro bingung.
"Yah benar. Memangnya kenapa?" Balas Zoro bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Y/n.
"Karena kau sudah memotong-motong hatiku dengan ketampanan mu." Ucap Y/n mengedipkan matanya.
Zoro hanya berkedip beberapa kali, tidak tahu harus mengatakan apa, wajahnya tampak memandang Y/n ngeri.
"Prfff"
Sementara itu disisi lain, Nami berusaha menahan tawa dan Luffy hanya memiringkan kepalanya bingung.
Melihat respon semua orang membuat Y/n sangat kesal. Terlebih Zoro yang tidak menanggapi gombalannya.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Y/n melangkah kebelakang perahu dan duduk sambil menikmati pemandangan laut dan udara segar yang menimpanya.
Sebenarnya wajah Y/n saat ini benar-benar memerah malu. Itu karena gombalannya sebelumnya tidak berefek apapun.
Tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu menempel pada punggungnya. Ia menoleh kebelakang dan mendapati bahwa si Marimo itu tengah menyandarkan punggungnya pada belakang Y/n.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Y/n ketus, dia masih kesal dengan Zoro yang malah menatapnya ngeri saat ia menggombal tadi.
"Bersender tentu saja. Apa lagi memangnya." Zoro berucap santai. Y/n hanya dapat mendengus mendengar jawabannya. Namun ini tidak buruk juga, dia bisa merasakan kehangatan dari tubuh yang bersandar dibelakang nya, itu entah mengapa membuatnya tenang.
"Hei marimo...." Y/n berseru pelan. Zoro pun hanya menanggapinya dengan gumaman kecil.
"Ikan hiu kulitnya berkerut, I love you lumut." Setelah mengatakan gombalannya lagi, Y/n tertawa.
Zoro yang mendengarnya hanya dapat menghela nafas dan akhirnya membiarkan wanita dibelakangnya ini mengucapkan beberapa gombalan yang aneh.
Namun jauh didalam hatinya, Zoro tidak mampu mengelak bahwa dirinya menyukai senyuman dan tawa dari wanita aneh ini.
Tak lama setelah itu, Nami mulai menjelaskan bahwa mereka tidak bisa ke Grand Line dengan kondisi mereka sekarang. Sepertinya mereka perlu lebih banyak kru dan juga sebuah kapal yang bagus.
Dan Luffy hanya memberi tanggapan konyol dari penjelasan Nami, membuat wanita berambut oranye itu kesal sementara disisi lain Zoro hanya tertawa.
"Jika kita ke selatan, ada sebuah pulau kecil berpenghuni. Mungkin saja kita bisa mendapatkan kapal disana tapi..." Sebelum Nami sempat menyelesaikan perkataannya, Luffy memotong dengan teriakan semangat nya.
"Yosh!! Kita akan makan daging disana!!"
Zoro yang mendengar itu kemudian menambahkan. "Dan jangan lupakan sake nya!"
Y/n yang mendengar itu menyikut kuat pinggang Zoro yang masih bersandar padanya. "Bukankah luka mu belum sepenuhnya sembuh?"
"Justru sake adalah obat yang terbaik." Zoro menjawab santai sambil memejamkan matanya.
"Ck, terserah kau saja. Baka..."
.
.
.
.
.
.Mereka terus berlayar hingga akhirnya sampai di pulau yang Nami maksud. Ketika baru saja tiba, mereka langsung bertemu dengan seorang pembohong berhidung panjang.
Zoro dan Luffy nampaknya balik mengerjai si hidung panjang itu, membuat tawa Y/n menggelegar. Tiba-tiba saja Luffy mengatakan sesuatu yang menarik perhatian Y/n.
Luffy mengenal Shanks, dan faktanya Luffy mengenal ayah dari si hidung panjang itu yang juga merupakan anggota Bajak Laut Akagami.
' Tunggu, dia mengatakan Shanks? Salah satu Yonkou itu? Aku tidak pernah berpikir jika dia mengenal bajak laut yang kuat seperti itu. Sepertinya dia bukan bocah karet biasa.' -Y/n
Setelah itu, mereka akhirnya diajak ke sebuah tempat makan dan mulai mengobrol lagi. Sementara Luffy dan Usopp si sosok berhidung panjang itu berbicara, pandangan Y/n tidak bisa lepas dari Luffy.
Namun tiba-tiba, dia merasakan sesuatu yang dingin mengenai mulutnya. Ketika Y/n menoleh, ia mendapati sosok hijau tengah memberikan sesendok es krim kemulutnya.
Y/n yang bingung, hanya dapat membuka mulut dan membiarkan es krim itu masuk kemulutnya. Namun Zoro tidak berhenti disitu, dia terus saja menyendok es dan menyuapinya.
"Hei, kau ingin membuatku merasakan otak beku karena terlalu banyak makan es krim?" Y/n berkata singkat.
"Tidak. Tapi sepertinya itu rencananya yang menarik." Zoro menghela nafas dan memilih untuk meminum botol minuman ditangannya.
Y/n melemparkan tatapan bingung, namun akhirnya dia memutuskan untuk menyendok es krim yang tadi Zoro suapkan padanya dan sekarang bergantian menyodorkan es krim itu pada pria didepannya.
Zoro tidak mengatakan apapun, dan hanya membukukan mulut untuk menerima es itu. Namun wajahnya Y/n seketika memerah saat ia menyadari sesuatu yang penting.
' I-itu c-ciuman tidak langsung bukan?! HUAA...'
Y/n segera bangkit dan berkata singkat. "Aku pergi sebentar, dan akan segera kembali." Setelah itu, ia pun berlari terburu-buru keluar.
Meninggalkan semua orang yang menatapnya bingung.
--Sementara itu--
Y/n terus berjalan menjauh dari kelompoknya, hingga ia sepertinya sampai diujung pulau.
Ia berdiri dalam diam menghadap laut, rambut hitamnya berkibar tertiup angin.
"Kyaa! Sebuah ciuman tidak langsung!" Y/n berteriak dan tersenyum kecil. Namun tiba-tiba dia menoleh kebelakang?
"Berhentilah mengikutiku!" Ia berteriak tiba-tiba entah kepada siapa.
Namun seolah menanggapi bentakan itu, sesosok pria muncul dari balik pohon.
"Tidak bisa. Tugasku adalah untuk mengawasi mu dan memastikan bahwa semuanya aman. Kau adalah aset yang berharga, angkatan laut tidak bisa kehilangan mu." pria itu berkata dengan santai.
Y/n hanya menatap pria itu datar. Surai hitamnya yang panjang tampak berkilauan dibawah sinar mentari.
Setelah beberapa saat hening, pria itu kembali mengatakan sesuatu. "Kau harus segera kembali, jadi berhentilah melakukan tindakan konyol." Dan ia pun perlahan menghilang.
Y/n mengepalkan tangannya erat. Kepalanya tertunduk dan tubuhnya sedikit gemetar. "Sial. Aku bukan alat dan senjata yang bisa kalian gunakan sesuka hati."
Y/n mengusap kasar air matanya yang hendak menetes dan memutuskan untuk kembali ketempat dimana mahkluk hijau yang mungkin bisa membuat nya merasa sedikit lebih baik.
"Kau tidak bisa sedikit saja melihatku bahagia bukan? Menyebalkan." Sosok Y/n akhirnya hilang diantara pepohonan.
Sementara itu sosok misterius tadi hanya bisa menghela nafas dan memperhatikan Y/n yang perlahan menghilang dari pandangannya dengan wajah murung. "Aku itu mengkhawatirkanmu..." ucapnya pelan, hingga akhirnya kembali menghilang.
Bersambung 😂
Ada yg rindu Marino? Ehehehheheee....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoro X Reader [Edisi One Piece World] {Full E-book Coming Soon}
FanfictionZoro si tukang nyasar yang kurang peka vs Y/n si gadis bucin yang suka modus. Bagaimanakah kira-kira kisah mereka? Silahkan klik tombol baca diatas. By. Sunny