[3] Luka

5.5K 800 81
                                    

Y/n Pov

Aku terbangun dari tidurku dan mendapati bahwa aku tidur ditempat yang penuh dengan puing-puing bangunan.

Tetapi yang lebih menarik perhatian ku adalah keberadaan si Marimo yang tidak terlihat dimanapun. Aku menoleh ke kiri dan ke kanan berusaha menemukan si marimo itu, namun sialnya aku tidak dapat menemukan nya di manapun.

Dengan tergesa-gesa aku berlari kesana-kemari berusaha menemukan dimana sebenarnya si bodoh itu berada dan pada akhirnya aku berhasil.

Aku melihat nya, dengan seringai yang biasa ia tampilkan diwajah bodohnya itu. Namun ada satu hal yang membuatku sangat terganggu, dan itu adalah luka dipinggang nya. Luka itu sepertinya bertambah parah.

Dasar pria lumut bodoh. Apa dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri huh? Haruskah aku selalu mengawasinya sepanjang waktu. Ck, menyebalkan.

Normal POV

Zoro terlihat tengah bertarung melawan seorang pria yang berada diatas sebuah sepeda beroda satu.

Tapi tentu saja itu tidak mudah karena tiba tiba saja Buggy datang dan membantu pria itu untuk melawan Zoro, untungnya Luffy segera datang dan membantu Zoro.

Perhatian Y/n akhirnya kembali pada sosok manusia hijau yang telah berhasil menjatuhkan lawannya dari sepeda bodoh yang ia gunakan dan langsung melancarkan serangan penghabisan.

Senyum pun langsung terkembang diwajah Y/n setelah menyaksikan kemenangan Zoro, yah meskipun bodoh dan sangat mudah terluka, Y/n tau jika dia cukup hebat.

Sesaat sebelum Zoro terjatuh ketanah, Y/n segera melesat dengan cepat, berlari mendekat dan menangkap Zoro.

Tepat sebelum kehilangan kesadarannya, Zoro menggumamkan sesuatu pada Luffy.

"Luffy... Aku tidur sebentar..." Luffy yang mendengar itu menjawab dengan lantang.

"Ya! Dan aku akan mengurus sisanya!"

Y/n hanya berakhir tertawa kecil melihat interaksi kedua manusia itu. "Kalian berdua itu tim yang hebat" Ujar Y/n pelan, kemudian memapah Zoro dan segera menyingkir dari tempat itu.

Ketika sudah membawa Zoro menjauh, tiba-tiba suara pria hijau itu lagi lagi terdengar. Ternyata ia belum sepenuhnya kehilangan kesadaran nya.

"Wanita gila... Apa aku lemah?" Y/n tercengang sebentar mendengar pertanyaan tiba-tiba itu, sebelum akhirnya tersenyum dan menjawab dengan lembut.

"Yah begitulah. Tapi kau sudah melakukan yang terbaik, dan itu benar-benar keren. Mungkin aku akan sedikit mengakui jika kau ini hebat." Y/n menatap Zoro dalam, sementara Zoro benar-benar kehilangan kata-kata.

Y/n pov

"Tapi tetap saja kau itu sangat mudah terluka, yah meskipun kita tidak lama bersama, tapi aku sangat pasti dengan hal itu." Aku melanjutkan perkataanku setelah menyenderkan nya pada bangunan dibelakang kami.

"Dengar, jika kau ingin menjadi kuat, setidaknya mulai dari sekarang berusahalah untuk tidak terluka saat kau bertarung, yah meskipun itu agak menyenangkan untuk melihatmu terluka. Hahaha!" Aku mencubit pipi Zoro.

Ketika aku berdiri dan hendak pergi mencari sesuatu untuk mengobati lukanya, aku merasakan tarikan kuat dilenganku dan itu membuat ku jatuh terduduk tepat disampingnya.

Dia kemudian dengan santainya menjadikan pahaku sebagai bantal tempat dimana ia berbaring.

"Kata kata mu selalu aneh. Kau itu sebenarnya ingin mengejekku atau mengkhawatirkan ku?" Wajahku memerah mendengar perkataannya, entah mengapa aku jadi merasa malu sendiri.

"B-berisik!!! Kaulah satu-satunya yang aneh! Marimo Sialan!" Zoro tidak membalas perkataanku. Itu karena dia telah tertidur pulas.

Aku hanya menghela nafas dan mulai mengusap pelan rambut hijaunya.

"Baka! Kau menyebalkan! Jangan terluka lagi..."

.
.
.
.
.
.

Y/n pov

-Mimpi Y/n-

'Gelap... Sangat gelap. Tempat ini menyesakkan.'

Ketika aku membuka mataku yang kulihat hanyalah kegelapan. Tidak ada yang baik dari tempat ini. Disini aku sendirian dan kesepian.

Aku sekarang tengah berada didalam sebuah tabung berisi cairan yang entah apa. Terkurung sendirian didalam tabung memuakkan ini dalam tubuh kecil seorang gadis.

Tiba-tiba tabung ini pecah. Mengetahui hal itu, aku dengan senang segera keluar dan berlari pergi meninggalkan tempat memuakkan itu.

Tapi entah kenapa, aku merasakan seperti aku telah meninggalkan sesuatu. Aku menghentikan langkahku dan berbalik.

Dan saat itulah aku melihat sesuatu yang sangat menyakitkan. Itu adalah sosok misterius yang disinari oleh cahaya redup dari lampu yang tepat diatas nya.

Sesosok anak laki-laki dengan rambut hijau menatapku dengan senyum miringnya, tubuhnya benar-benar dipenuhi oleh luka yang tampak menyakitkan, tapi dia masih bisa tersenyum seperti itu. Sungguh itu benar-benar pemandangan yang menyedihkan.

Sesuatu atau mungkin seseorang datang mendekat dikejauhan, menuju ke arah anak laki-laki itu. Aku segera mengulurkan tangan dan henda berteriak untuk memberitahu anak itu tentang sosok yang mendekat kearahnya.

Namun seolah mengetahui apa yang akan kukatakan, dia menaruh jari telunjuknya didepan bibir dan bergumam.

"Dia tidak melihatmu. Jadi pergilah...." Tepat setelah ia mengatakan itu, adegan mengerikan terjadi.

Bocah itu, mati dengan cara yang mengerikan.

Y/n POV end

Normal POV

Zoro menatap wanita yang saat ini tengah tertidur dengan gelisah disampingnya. Mereka sudah meninggalkan pulau itu. Saat ini wanita menyebalkan itu tengah tertidur didekat nya.

Luffy dan gadis oranye yang baru bergabung itu tengah tertidur, hanya dirinyalah yang satu-satunya terbangun.

"Uh..." Wanita itu tampak menggeliat dengan resah, keringat mengalir deras dari keningnya dan setetes air mata perlahan mengalir dengan mulus dari pelupuk matanya. Zoro yang melihat hal itu tanpa sadar mengangkat tangannya dan mengusap pelan air matanya yang mengalir.

"Hiks... Jangan terluka..." Suara lirih Y/n terasa penuh dengan kesedihan dan penderitaan. Itu membuat Zoro sangat kebingungan.

"Ck, dasar menyebalkan. Jika kau ingin bermimpi buruk, lakukanlah saat aku tengah tertidur." Zoro berujar pelan.

Ia kemudian mengangkat tubuh Y/n perlahan dan membaringkan wanita itu diatas pangkuan nya. Dan dengan helaan nafas panjang Zoro akhirnya memeluk erat tubuh Y/n yang tengah menggigil itu.

Y/n yang awalnya gelisah akhirnya lama-kelamaan mulai tenang. Zoro yang merasakan jika nafas wanita dipeluknya ini mulai normal dan stabil menyadari jika akhirnya wanita itu telah membaik.

"Sial.... Apa yang sebenarnya ku lakukan? Ha...." Ia lagi-lagi menghela nafas, namun tangannya sendiri terangkat dan mengusap lembut kepala Y/n.

Bulan dimalam itu sungguh terang, cahaya bulan itupun menyinari sosok saling berpelukan itu dalam kegelapan malam.

Sementara itu Disuatu tempat

"A-apa kita benar benar tidak akan melakukan apapun?" Seorang anggota perwira angkatan laut berdiri gemetar menghadap sang pemimpin tertinggi diangkatan laut, Sengoku.

"Biarkan saja. Ini bukan pertama kalinya dia pergi begitu saja meninggalkan tanggung jawab nya untuk mengejar pria atau sesuatu semacam itu. Jika rasa ingin tahunya sudah terpenuhi dia akan kembali sendiri. Lagipula dia akan selalu mengawasi wanita itu"

Bersambung

Cuma gini aja key. Entar aku tambahin deh~ abisnya lagi magerrr~ plus kehabisan ide romantis~ hehehe~

Zoro X Reader [Edisi One Piece World] {Full E-book Coming Soon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang