[7] Tujuan Sebenarnya

3.4K 596 84
                                    

VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!
.
.
.
.

"Apa tujuan mu sebenarnya?" Zoro mengarahkan satu pedangnya tepat pada leher Y/n. Y/n tidak gemetar dan malah menggenggam mata pedang itu hingga tangannya berdarah.


"Apa kau akan mengadukanku? Apa kau akan memberitahu pada mereka yang sebenarnya dan membuat ku terusir dan harus pergi? Atau apa kau akan menghabisi ku?" Y/n bertanya tanpa rasa takut sedikitpun.

"Aku..." Berbalik dengan Y/n yang sangat percaya diri, Zoro merasa ragu dan tidak yakin dengan apa yang harus ia lakukan. Dia bahkan tidak mengerti kenapa dia menjadi ragu seperti ini.

"Bisakah kau melakukannya?" Y/n kembali bertanya lagi, seolah mencoba memaksa Zoro untuk berhenti ragu-ragu.

Sayangnya Zoro tidak menjawab. Dia hanya bisa terdiam membisu tanpa dapat merespon ataupun membalas perkataan Y/n.

"Ara~ Lumut-kun~ Jangan ragu-ragu seperti itu, kau jadi tampak sangat menggemaskan. Yah sudahlah, biar aku saja yang mengatakan ini pada Kapten." Y/n melepaskan genggaman tangannya pada pedang milik Zoro dan segera berbalik.

"Jangan diam saja, kita harus per-Bugh" pukulan keras mengenai tengkuknya, membuat Y/n seketika tidak sadarkan diri. Zoro yang merupakan pelaku dari pemukulan itu segera menangkap tubuh Y/n yang terjatuh.

"Sial... Apa yang sebenarnya kulakukan?" Zoro bergumam pelan.

Zoro menggendong Y/n dan berusaha membawanya ketempat yang dimaksud oleh Kaya sebelumnya. Meskipun dia harus berakhir beberapa kali tersesat sebelum akhirnya tiba ditempat itu.

Tapi ketika ia sampai disana, tatapan semua orang langsung tertuju padanya, tidak, lebih tepatnya tertuju pada wanita digendonganya.

Usopp yang juga berada ditempat itu juga tampak menatap Y/n dengan takut, sementara semua orang kecuali Luffy menatap Y/n dengan tatapan tidak percaya.

Zoro yang melihat tatapan semua orang tanpa sadar mengeratkan pelukannya pada Y/n yang ada digendonganya.

Didalam hati dia terus memikirkan, apa yang harus ia lakukan. Namun Luffy memecah semua keheningan itu. "Kenapa kalian semua diam? Ayo kita berangkat! Shishishi"

Nami yang mendengar itu segera mencegat Luffy. "Tapi Luffy, Y/n berniat membunuhmu! Apa kau akan membiarkan nya tetap bersama kita?!" Nami memandang Luffy tidak percaya.

"Ahahahaa tidak apa. Lagipula aku tidak mati bukan? Semuanya baik-baik saja." Luffy melemparkan senyum lebar nya.

.

.

.

.

.

"Ugh... " Y/n terbangun dan mengusap tengkuknya yang masih terasa sakit. Ketika dia melihat kekanan dan ke kiri dia tidak mendapati seseorang sama sekali.

"Aku dimana? Jangan bilang si lumut itu meninggalkan ku? Ck tega sekali... " Y/n berkata kesal. Namun meskipun begitu, dia tampak tidak terlalu terkejut jika memang si Marimo itu meninggalkan nya. Melihat dari apa yang sudah ia lakukan, itu hal yang wajar jika dia ditinggalkan.

"Hm~ Sepertinya memang sulit untuk bersama seseorang jika sikap ku seperti ini. Jadi, apa aku harus kembali saja ya?" Y/n bergumam pelan.

Namun tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan sosok hijau yang sangat dia ingat bersama yang lainya juga. Y/n yang melihat itu sangat terkejut.

"Eh? Kalian tidak pergi?" Y/n memiringkan kepalanya bingung.

"Kau masih berutang satu penjelasan pada kami." Zoro berkata datar. Sementara itu Luffy hanya memasang ekspresi bodohnya.

"Kau adalah nakama ku, lalu bagaimana kami bisa pergi meninggalkan mu?" Mendengar jawaban Luffy seketika membuat tawa Y/n menggelegar.

"Ara ara~ Kapten kau terlalu baik. " Y/n segera bangkit dan membungkuk pada Luffy.

"Nah, sebelum itu biarkan aku meminta maaf terlebih dahulu. Melihat dari reaksi kalian, sepertinya kalian sudah mendengar cerita itu." Y/n kembali berdiri tegak dan tersenyum.

"Jadi kenapa kau menyuruh Klahadore untuk menghabisi Luffy?" Nami bertanya dengan penasaran. Y/n segera memasang pose berpikir dan berkata dengan santai.

"Yah aku memang meminta itu padanya, karena aku yakin Luffy bisa mengalahkannya. Kalaupun tidak, itu artinya Luffy lemah bukan? Dan orang lemah tidak pantas untuk menjadi raja bajak laut. Hanya itu alasannya. Yah meskipun ini kebiasaan buruk ku yang suka menguji kemampuan seseorang, yah aku biasa melakukan itu ketika aku mendapatkan anggota baru saat masih menjadi bagian dari Marine."

Nami dan Usopp yang mendengar itu langsung membelakan mata. "Marine!?" Mereka berdua berteriak bersamaan.

"Luffy! Apa itu benar!?" Nami bertanya pada Luffy yang ada disampingnya.

Luffy hanya mengangguk dan menjelaskan dengan singkat. "Begitulah, aku bertemu dengan nya di pangkalan AL saat membebaskan Zoro."

Seolah tidak mempercayai Luffy, Nami dan Usopp mengalihkan pandangan mereka pada Zoro. Seolah meminta kepastian dari ucapan Luffy.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu? Yang dikatakan Luffy itu benar."

"Ara~ Maaf menyela, tapi Luffy... Apa kau benar-benar memaafkan ku?" Y/n menyela pembicaraan mereka dan menatap Luffy dengan harap.

"Shishishi! Tentu saja! Aku memaafkan mu!" Luffy dengan mudahnya menerima permintaan maaf Y/n membuat Nami dan Usopp tercengang. Untungnya setelah itu Y/n benar-benar menjelaskan dan berhasil membuat semua orang mengerti, yah Kecuali Luffy.

Ketika semua orang sudah pergi meninggalkan Y/n dan Zoro sendirian diruangan itu, Y/n segera berjalan mendekat kearah Zoro.

"Ne, Lumut... Kita ada dimana?" Y/n memiringkan kepalanya.

"Kita sekarang sudah berlayar. Kaya memberikan kapal ini sebagai hadiah." Zoro juga berjalan mendekat kearah Y/n dan kemudian memukul kepala Y/n.

"Aw! Apa yang kau lakukan!? Itu sakit..." Y/n mengusap benjolan yang muncul dikepalanya. Namun dia dikagetkan oleh pelukan tiba-tiba Zoro.

"Maaf untuk kata-kata kasar ku waktu itu."

Y/n mengedipkan matanya beberapa kali, dia hendak membalas pelukan Zoro ketika Zoro tiba-tiba melepaskan pelukannya dan menjitak keningnya.

"Dan yah jangan lakukan hal yang bisa disalah artikan seperti itu lagi." Setelah mengatakan itu Zoro berbalik dan berjalan menjauh.

Y/n yang melihat itu hanya tersenyum lebar dan segera menubruk Zoro dengan pelukan kuat dari belakang.

"Aku akan berlatih hipnotis dan membuat mu memeluk ku lebih lama! Hahahaha" Zoro yang mendengar itu tanpa sadar tersenyum.

.
.
.
.
.

Bersambung

Zoro X Reader [Edisi One Piece World] {Full E-book Coming Soon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang