2. OVER YOUNG MASTER

212K 10.8K 1K
                                    

Meskipun bingung. Gempita tetap mengikuti langkah kaki laki-laki didepannya yang sedang menggenggam tangannya dengan tangannya yang besar. Bingung? Tentu saja. Mereka baru saja istirahat pertama disekolah dan Alta sudah membawanya ketempat asing.

Ia tidak berani bertanya. Alta menyesuaikan langkahnya dan memelan.

"Kita kenapa kesini, Kak?" Gempita mendongak menatap Alta yang membawanya masuk kedalam semak belukar belakang sekolah. Ia tidak ingin berpikiran negatif, Alta memang mesum tapi--- Gempita menggelengkan kepalanya membuat Alta menoleh kearahnya.

"Kenapa?" Alta menyentuh sisi kepala Gempita dengan tangannya yang lain.

Gempita menggeleng. "Engga kenapa-napa, Kak," Gempita urung ingin bertanya melihat Alta kembali melangkah dan menarik tangannya.

"Disini ada danau?" gumam Gempita. Gadis itu menatap danau tidak begitu besar itu terheran-heran, ia bahkan tidak tau jika dibelakang sekolahnya ada danau walau sudah 2 tahun menjadi siswi di SMA-nya.

Gempita ikut duduk disamping Alta yang sudah duduk diatas rumputan hijau dipinggir danau. Gempita menselonjorkan kakinya, kepalanya menoleh pada Alta yang menutupi pahanya dengan almamater laki-laki itu.

"Ulangan Kakak gimana?" tanya Gempita. Perempuan itu mengeluarkan kotak makanannya dari dalam tas ransel khusus untuk kotak makannya. Tidak ada sahutan dari Alta.

Mata laki-laki itu terus memandangi wajah Gempita disampingnya. Ia menyengga tubuhnya dengan kedua tangannya yang berada dibelakang tubuhnya.

"Tapi tadi Kakak ke kelas Gempita lebih cepet, ulangannya mudah ya, Kak?" tanya Gempita juat membuat Alta ingin membungkam mulutnya yang cerewet.

"Iya," jawab Alta sekenanya. Sebelah tangannya bergeser menjadi dibelakang tubuh Gempita membuatnya lebih dekat dengan perempuan itu.

"Gempita laper, kita makan, ya?" pinta Gempita. Matanya memandang Alta, melihat Alta juga memandangnya sebagai persetujuan.

Gempita membuka kotak makanannya. Ia mengeluarkan dua sendok bersih dari tas kotak makanan itu. Gempita terkejut ketika Alta tiba-tiba membuang sendok yang ia berikan ke danau.

"Kenapa dibuang, Kak?" tanya Gempita kaget. Jika begini bisa jadi Gempita yang harus mengalah memberikan sendok bersihnya untuk Alta, majikannya.

Alta menarik tangan Gempita membuat gadis itu duduk lebih dekat dengannya, bahkan saking dekatnya Gempita bisa merasakan hembusan nafas Alta diatas telinganya.

"Pake sendok kamu, buruan gue laper!" titah Alta.

Gempita mengangguk. Gadis itu memberikan sendoknya namun Alta malah memutar bola matanya jengah membuatnya terdiam. Alta meraih sendok itu dan mengambil nasi di kotak makanan Gempita dan membawa sendok penuh nasi itu kedalam mulutnya.

Alta kembali menyodorkan sendok itu pada Gempita. "Suapin gue,"

Menurut. Gempita menyuapi Alta hingga isi kotak makanannya habis, hingga gilirannya lagi untuk makan. Sebenarnya, Gempita tidak benar-benar bisa makan dengan tenang. Alta tidak bisa diam disampingnya.

"Kak nanti ada yang liat," bisik Gempita. Ia menahan tangan Alta yang merayap masuk kedalam rok sekolahnya.

"Kamu menolak Tuan mu, sayang?" Alta mencium pipi berisi gadis itu pelan.

"Engga tapi--- nanti ada yang liat,"

"Itu bagus, biar semua orang tau kalau kamu milik Kakak," Alta menciumi pipi dan pelipis Gempita gemas. Bahkan jika ia bisa, ia ingin menelan Gempita sekarang juga.

Alta menjatuhkan dagunya diatas bahu Gempita, sedikit membungkuk karena Gempita begitu kecil bagi tubuhnya yang tinggi. Pipi gadis itu sedikit bergerak karena sedang mengunyah makanan didalam mulutnya.

Over Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang