8. OVER YOUNG MASTER

135K 6.8K 519
                                    

"Engghh....," Gempita perlahan menggerjap berkali-kali membuka matanya menghalau kantuk yang masih menyerangnya saat sentuhan halus terasa dikulitnya.

"Tuan ngapain disini?!!!" pekik Gempita buru-buru bangun namun Alta menarik tangannya agar berbaring lagi.

Gempita mendorong dada Alta menjauh, risih saat Alta menciumi kulit bahunya yang terbuka karena gaun tidurnya ditarik oleh laki-laki itu.

"Tuan ih udah," Gempita menggeleng enggan saat Alta ingin menarik ujung gaun tidurnya lagi. "Tuan ngapain disini?"

"Kenapa?" Alta mengangkat kepalanya menatap wajah bangun tidur Gempita yang tidak jauh beda dengan wajah gadis itu sebelum tidur.

Gempita menggeleng menarik tali gaunnya lagi yang dibuka oleh Alta. "Tuan kenapa masuk kesini?"

"Karena ada kamu Sayang," Gempita ingin sekali membungkam mulut Alta dan juga menutupi tatapan nakal laki-laki itu yang selalu tertuju pada dadanya membuatnya risih dan merasa tidak nyaman tetapi tidak bisa mengutarakannya.

"Tuan masih pagi," Gempita menahan tangan Alta yang menarik tali gaunnya tepat didepan dada.

Alta tersenyum tipis. "Bukannya lebih bagus?"

"Bagus apanya Tuan?" Gempita menoleh pada Alta yang masih menatapnya dengan tatapan yang sama. Gempita tidak paham dengan tatapan laki-laki itu yang menuntut.

"Bercint---,"

"TUAN!!" potong Gempita. Ia benar-benar tidak ingin mendengar kata-kata itu, Gempita sangat hafal dengan ini, kemudian Alta pasti akan memaksanya.

Alta menyengka rambutnya kebelakang dan tertawa melihat raut wajah Gempita yang membuatnya lupa diri ingin segera menidurinya.

"Please give me your kiss," Alta menarik pinggang Gempita dan mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu meminta ciuman dari gadisnya yang terlihat menatapnya enggan. Alta tau alasan Gempita sering menolaknya, gadis itu tidak ingin tiba-tiba diterkam olehnya.

Gempita menempelkan bibirnya pada bibir Alta sebentar dan menjauh. "Tuan udah jangan liatin Gempita kaya gitu,"

"Itu disebut ciuman Sayang?" Alta semakin mengeratkan pelukannya membuat Gempita semakin tertarik menempel pada Alta.

"I-iya itu kan ciuman,"

Alta mencium pipi berisi gadis itu sekilas. "Tidak terasa baby."

"Tapikan udah," ujar Gempita mulai ketakutan.

"Setidaknya hisap bibirku, atau mainkan lidahku Sayang," ujar Alta membuat Gempita benar-benar ingin kabur sekarang juga.

"Tuan Gempita engga tau caranya, tapi tadi itukan udah," Gempita meremas sprei dibawahnya. Ia menatap Alta penuh paksaan agar laki-laki itu tidak meminta dan mengungkitnya lagi tetapi Alta malah berkata lain.

"Ulangi," perintah Alta membuat Gempita menatapnya. Tapi apalah penolakan Gempita baginya.

Dengan pasrah Gempita kembali menempelkan bibirnya kali ini sesuai permintaan Alta, dengan ragu Gempita menghisap pelan bibir bawah laki-laki itu seperti laki-laki itu sering lakukan pada bibirnya.

"Tuan udah jangan lagi, udah mau siang nanti kita telat kesekolah," sela Gempita saat ciumannya terlepas.

Alta yang memang keras kepala tidak akan puas jika Gempita yang menciumnya, ciuman Gempita sama sekali tidak membuat nafsunya membaik malah sebaliknya.

"Tuan mau apa?" pekik Gempita saat Alta mendorong bahunya dan menindihnya. Gempita menerima pasrah saat Alta menghisap bibirnya.

Tangan Alta yang tidak pernah diam membuat Gempita kewalahan apalagi laki-laki itu mengunci semua pergerakannya membuat Gempita tidak ada jalan lain selain menerimanya.

Over Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang