6. Di apa-apain?

383 45 3
                                    

Terjadi keheningan di sebuah ruangan yang berisikan dua orang berlawanan jenis itu. Mereka sibuk dengan kegiatanya masing-masing, yang satu tengah tertidur dan satunya lagi tengah fokus menatap wajah orang yang tengah terlelap. Rahang yang tegas, bibir berwarna merah muda, alis yang tebal, dan pahatan wajah yang sempurna, sungguh yang ada didepannya benar-benar tampan.

Gadis itu- Minju enggan mengalihkan tatapannya kepada orang didepannya, terlalu sayang untuk dilewatkan. Terlalu tampan, sangat tampan, tampan, tampan dan tampan. Dirinya tersenyum, akibat terlalu tenggelam pada pahatan sempurna di hadapanya sampai tak sadar sampai sang empu mulai mengerjapkan matanya. Dua pasang mata itu saling menatap, Minju sedikit terkejut karena gugup begitupun Jaemin, tapi dengan cepat Jaemin langsung memutuskan kontak matanya.

"Lo udah baikkan? Kalau udah, ayo kekelas." Jaemin sambil berdiri dari posisinya, Minju hanya mengangguk sebagai jawaban lalu mengikuti Jaemin yang sudah terlebih dahulu berjalan keluar dari UKS.

Saat sudah diluar UKS Jaemin menatap Minju, kemudian dia menyodorkan handphone nya kepada Minju. Melihat ekspresi Minju yang sepertinya kebingungan, Jaemin berdecak.

"Ck..Tulis nomer lo!" perintah Jaemin, Minju mengangguk kemudian menulis nomernya sesegera mungkin dan menyerahkan kembali handphone itu kepada pemiliknya.

"Jangan lupa, nanti balik bareng gue," ucap Jaemin yang terdengar seperti perintah. Minju hanya diam dan menganggukkan kepalanya lagi.

Keduanya terdiam ditempatnya, tak tau harus melakukan apa dan harus kemana. Mau mengobrol? Hey! itu sulit. Mereka tidak tau harus mengobrol tentang apa, apalagi Minju yang masih takut dengan Jaemin. Sampai akhirnya Jaemin kembali berbicara. Sampai akhirnya suara teriakan terdengar sampai ke telinga keduanya.

"WOYY!!" Keduanya refleks menoleh arah sumber suara.

"ANJIR LO MIN! DARI TADI GUE SAMA YANG LAIN CARIIN, SAMPE GURU-GURU NANYAIN LO. IZIN MAU KE TOILET TAPI TERNYATA LO LAGI BERDUAAN SAMA CEWEK LO," teriak Haechan heboh saat mendapati Jaemin sedang bersama Minju.

"Min lo gak grepe-grepe diakan?" tanya Jeno menyebalkan sambil memainkan kedua alisnya.

"Hayoloh lo ngapain sama dia Min di UKS?" kompor Chenle sama menyebalkannya dengan Jeno.

'PAKK!!'

Haechan memukul kepala kedua temannya.

"Anjing!Bangsat!" teriak keduanya kepada Haechan.

"Goblok lo pada ngomong gitu. Mana mungkin si Jaemin kayak gitu," sewot Haechan membuat Jaemin sedikit lega, setidaknya ada satu makhluk yang tidak menyudutkannya.
"Tapi benerkan Min lo gak apa-apain dia, atau jangan-jangan lo udah--"

'PAKK!!'

Ucapan Haechan terpotong saat Jaemin, Jeno, dan Chenle memukul kepalanya. Dan sepertinya Jaemin salah besar jika percaya pada Haechan.

"BANGSAT!" umpat Haechan sambil mengusap kepalanya. Jujur mendapatkan pukulan sekaligus tiga di kepalanya benar-benar menyakitkan.

"Sama aja lo sat," maki Chenle. Haechan tidak menanggapi ia masih sibuk mengusap-usap kepalanya yang sakit.

Jeno melirik Minju yang masih setia berdiam diri. "Lo gak diapa-apain kan sama Jaemin?" Minju sedikit risih mendengar pertanyaan itu, tapi ia berusaha merespon dengan menggelengkan kepala sambil tersenyum canggung.

"Ngantin yok! Dedek laper," ajak Haechan kepada teman-temannya. Yang diangguki oleh semuanya kecuali Minju. "Lo mau ikut gak cewek toilet? Tenang dibayarin dia," ajak Haechan kepada Minju sambil menunjuk Chenle. Sedangkan Chenle menatap Haechan tak suka, apa-apaan kenapa dia harus membayar. Berbeda lagi dengan Minju yang menatap Haechan bingung apa katanya tadi, cewek toilet? Hey!! dia memiliki nama yang bagus kenapa jadi disebut 'cewek toilet'?_

MY POSESIF BADBOY [JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang