8. blushing

366 31 8
                                    

Brum... Brum...

Suara motor Jaemin memecah jalan yang terbilang cukup sepi, ia memacu motornya dengan kecepatan gila. Ia hendak menyusul motor lain yang ada di depannya, motor milik Renjun.

"WOY! BERHENTI BANGSAT!" teriak Jaemin saat bersebelahan dengan motor Renjun.

"MAU APA LO HAH?" balas Renjun sambil terus memacu kendaraanya, sementara itu gadis dibelakang Renjun mencengkram erat jaket yang dikenakan Renjun. Gadis itu--Minju merasa ketakutan.

"MAU GUE?! BERHENTIIN MOTOR LO DAN TURUNIN MINJU! DIA BALIK BARENG GUE!" Jaemin terus menyeimbangi laju motor Renjun. Ia tak mau tau, Minju harus segera turun dari motor Renjun dan pulang bersamanya.

Kejar-kerajaran itu terus berlanjut, tak ada yang mau mengalah. Keduanya sungguh keras kepala. Hingga...

Cit.........
Suara gesekan antara ban motor yang di rem dengan aspal jalan terdengar begitu nyaring. Renjun terpaksa mengerem motornya, karena Jaemin berhasil menghadang didepannya.

"Awww!" Minju meringis saat kepalanya terbentur punggung Renjun.

"Heh! Turun lo!" Jaemin menatap Minju yang tengah mengusap dahinya.

"Turun cepet!" Jaemin mendekat kearah Minju dan menarik lengan gadis itu sehingga sedikit terdengar ringisan dari bibir Minju.

"Lo kenapa sih Min? Bisa lembut dikit ga sih?!" Renjun menatap Jaemin dengan kesal.

"Ga usah banyak bacot lo!" jawab jaemin dengan sorot mata sinis.

"Mau lo bawa kemana Minju?"

"Bukan urusan lo." Jaemin menaiki motornya dan menyuruh Minju untuk melakukan hal yang sama.

"Tunggu!" Renjun menahan Minju yang sebenarnya akan segera menaiki motor Jaemin.

"Apa lagi sih bangsat!"

"Sekali lagi gue tanya, mau lo bawa kemana?" tanya Renjun dengan sedikit kalem, tanpa melepaskan cekalanya ditangan Minju.

"Si bangke ngotot banget pengen tau! Terserah gue mau bawa Minju kemana aja. Secara gue cowoknya, terus punya hak apa lo nanya-nanya mulu? Lo bapaknya?! Bukan kan?"

"Gue emang bukan bapaknya, tapi abangnya Minju nitip ke gue!" jelas Renjun.

'Tunggu-tunggu, apa katanya? Abang? Anjir jadi cowok tadi abangnya nih cewek?! Kalau iya, mampus gue. Itu cowok kan pernah baku hantam sama gue?!' batin Jaemin.

"Bodo amat! Minju pulang bareng gue. Dan lepasin tangan cewek gue sekarang, sebelum gue patahin tangan lo." Jaemin menekan setiap kata yang ia ucapkan, dan itu sukses membuat Minju tersenyum tipis.

"Ju..." Renjun memanggil Minju yang malah menunduk sejak tadi.

"Ehh... A-aku pulang bareng Jaemin aja ya! Ga apa-apa kok, makasih ya." Minju tersenyum kearah Renjun, seakan meyakinkan bahwa dia pulang bersama Jaemin.

"See.. Lo denger sendiri kan?" tatap Jaemin kepada Renjun dengan muka sombongnya sedangkan Renjun membalasnya dengan wajah datar dan segera melesat kembali.

"Ayok," ajak Jaemin, Minju hanya mengangguk. "Lo kan punya mulut ngomong kek," ucap Jaemin kepada Minju.

"I-iya," Minju terbata. Bagaimana tidak dirinya masih takut dengan Jaemin karena kejadian tadi pagi.

Akhirnya motor Jaemin kembali melesat membelah jalanan kota yang sepi. Jaemin berencana membawa Minju kesatu tempat terlebih dahulu, sebelum mengantarkan Minju pulang kerumahnya. Minju menyadari bahwa ini bukan jalan menuju rumahnya, ia bertanya-tanya kemana sebenarnya Jaemin akan membawanya.

MY POSESIF BADBOY [JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang