Brak!!
Minju terlonjak kaget saat pintu kelas terubuka dengan keras, siapa lagi yang berkelakuan bar-bar seperti itu kecuali sahabatnya--Hyewon. Untung saja kelas masih tak ada orang kecuali dirinya.
"HEH KAMPRET KEMANE AJA LO?" Yujin, Hyewon, dan Nako menghampiri Minju.
"IYA, LO KEMANA AJA JU? KITA NYARIIN LO KELILING-KELING KOTA. LO MALAH NGELAMUN DI KELAS." Nako duduk di bangkunya.
Minju bingung harus menjawab apa, ia blak. Tapi untung ada Hyewon yang menyelamatkannya.
"Kalian ini jangan teriak-teriak nanyanya, liat tuh Minju sampe bingung mau jawabnya gimana."
"Ya Sorry."
"Mon maaf, efek khawatir."
Jawab keduanya serentak.
"Em... Sorry ya temen-temen udah bikin kalian khawatirin gue, tadi gue di UK--"
"APA?!! UKS??" ucap ketiga temannya memotong ucapan Minju.
"Serius lo dari UKS? Tadi kita kesana lo gak ada." lanjut Hyewon yang di angguki oleh yang lainnya.
"Tapi serius gue dari UKS," jawab Minju lagi dengan tatapan serius kepada teman-temannya. Yujin, Hyewon, Nako membuang nafas. Mereka bersyukur Minju ada dikelas, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga lagi untuk mencari Minju.
"Terus lo ngapain di taman belakang?" celetuk Nako dengan rasa penasarannya. "Nah iya bener ngapain lo dimana belakang Ju?" sambung Yujin menyahuti yang diangguki oleh Hyewon.
"A-anu g-gue..." Minju gugup setengah mati, bagaimana ia harus menjelaskan kepada teman-temannya apakah ia harus jujur atau berbohong. Teman-temannya masih menatapnya dengan serius itu membuatnya semakin gugup. Tolong siapapun selamatkan Minju sekarang juga.
"Guee....??" sahut Yujin penasaran.
'Kriingggg'
"Entar gue ceritanya," Minju bersyukur bel berbunyi tepat waktu. Sedangkan ketiga temannya menatap Minju tak suka. Bel sialan. Apa-apaan mereka harus menunggu Minju sampai nanti. Digantungkan sekali. Batin ketiganya kesal.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Tapi keempat gadis itu masih ada dikelas, dengan berkonser ria sembari mengerjakan tugas piket mereka. Alunan musik keluar dari salah satu handphone mereka, sahutan demi sahutan, suara demi suara mereka keluarkan menjadikan sapu sebagai mic atau sebagai gitar. Kelas yang sepi kini dijadikan sebagai tempat konser dadakan. Berjoget ria dan tertawa.
Beruntung ini jam pulang sekolah sehingga tidak ada guru atau siswa yang terganggu. Apalagi dengan teriakan Yujin dan Nako yang seperti toa masjid atau melebihinya.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka selesai. Bergegas merapihkan barang-barang mereka mengeceknya kembali agar tidak ada yang tertinggal.
"Kuy dah, cape nih gue pengen cepet-cepet ketemu karus," ucap Yujin tak sabaran.
"Yok," jawab ketiganya serempak.
Mereka berempat berjalan keluar kelas bersama. Yujin dan Nako didepan yang asik mengobrol ria tidak memperhatikan jalan.
'Dugh'
Akhirnya mereka menabrak punggung seseorang yang ada didepan mereka.
"Anjir," umpat keduanya. Keduanya mendongkak melihat siapa yang mereka tabrak. "Kalian bisa gak sih gak usah ngalangin jalan, jadinya gue nubruk. Liat nih pala gue, sakit!" protes Yujin sambil menunjuk dan mengusap kepalanya. Yang diangguki oleh Nako.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF BADBOY [JAEMIN]
FanfictionBagaimana rasanya, ketika tiba-tiba kamu diklaim menjadi pacar dari badboy sekolah yang notabenya pria yang kamu suka? Senang? Bahagia? Ya itulah yang dirasakan seorang gadis cantik. Kim Minju. yang akhirnya diklaim menjadi pacar badboy sekolah yan...