Kana

454 60 1
                                    


Menjadi berbeda itu memang tidak mudah .. mengetahui perbedaan itu, membuat Kana semakin menutup dirinya, dia sendiri bahkan sudah tidak yakin .. apakah dia perempuan atau laki - laki ... sejak menyaksikan pertunangan Mew dengan kedua matanya sendiri bulan lalu, Kana menjadi semakin tertutup dan tidak mudah diajak bicara. Kana hanya berbicara seperlunya dan mengerjakan apa yang menjadi tugasnya. Diluar semua itu, sudah tidak ada lagi Kana yang ceria ... sudah tidak ada lagi Kana yang manja dan bersikap konyol.


Tiffa : Kana sayang ...

Kana : Ya Mapa ..

Tiffa : Bagaimana kabarmu hari ini ... 

Kana : Kana baik Mapa ..

Tiffa : Kana .. bagaimana kalau akhir bulan ini Kana pulang ke Albama? Mapa dan Pama rindu dengan Kana ...

Kana : Baiklah .. Kana akan mengajukan cuti pada Bruno

Tiffa : Baiklah, Mapa tunggu Kana di rumah ya ...

Kana : iya Mapa ...

Tiffa : (Menahan nafasnya dan menahan tangisnya) kabar Mapa tidak baik Kana ... Mapa merindukanmu ...

Kana : ya Mapa ... Kana juga merindukan Mapa ...

Tiffa : (Anakku sudah tidak sama .. anakku tidak akan menjawab secara serius semua pertanyaan .. anakku sudah menghilang .... menutup telepon Kana dan mengeluarkan tangisnya)


---------

Bruno : Kana .. laporan projek bulan lalu apa sudah kamu selesaikan?

Kana : Sudah

Bruno : Kamu letakkan dimana .. aku tidak melihatnya

Kana : (Berjalan ke meja Bruno mencari di rak laporan dan memberikan map laporan itu pada Bruno tanpa basa - basi, tanpa canda tawa dan leluconnya yang tidak lucu)

Bruno : Waahhh mataku harus bertambah, aku dari tadi mencarinya tidak kelihatan Hahahaha (Tawanya terhenti karena Kana tidak menunjukkan expresi tertawa atau bercanda. Bruno semakin sedih dengan kondisi Kana saat ini ... ini sudah 3 bulan sejak malam itu dan menghitung hari menuju tanggal pernikahan Mew dan Kana Heart.)


----------

Dino : Kana .. pulang yuk kerumah ... 

Kana : oke Pama ... Kana akan ikut Pama pulang ...

Dino : Baiklah .. Pama jemput Kana hari ini ya ... kerjaan Kana, apa bisa Kana keluar begitu saja?

Kana : Akan Kana tanyakan pada tuan Gulf.

Dino : Baiklah .. Pama ke London hari ini ....


------------

Kana : Tuan Gulf ...

Gulf : Kana .. masuklah .... tidak perlu memanggilku tuan .. aku 2 tahun lebih muda darimu ...

Kana : Tapi kamu bos ku ...

Gulf : Kamu lebih seperti kakak buatku ...

Kana : ....

Gulf : Karena nama kakak pertamaku bernama Kana ...

Kana : Nama yang umum ...

Gulf : Ya .. nama yang umum ... tapi tidak Kakakku ..

Kana : ...

Gulf : Karena dia sudah meninggal

Kana : Maaf ...

Gulf : Tidak apa ... kenapa Kana ? Ada yang bisa aku bantu?

Kana : mmm ...

Gulf : Katakan saja, selama kamu bekerja disini, kamu bahkan tidak pernah menemuiku walau aku memintamu untuk ikut rapat denganku ..

Kana : Maaf .. karena ...

Gulf : Aku tahu .. saat itu kamu memiliki Mew di hatimu ...

Kana : .....

Gulf : Lalu .. apa yang yang bisa aku bantu?

Kana : Aku akan berhenti kerja dan kembali ke Albama 

Gulf : Albama?

Kana : Tempatku dibesarkan .. sebuah desa di daerah Santarem ...

Gulf : Berliburlah Kana ... kamu tidak perlu berhenti bekerja ...

Kana : Tapi aku tidak akan kembali kesini lagi ..

Gulf : Kana .. apa kamu ingin aku dimarahi oleh kakekku? kamu tahu .. dia lebih menyayangimu daripada aku cucunya sendiri ...

Kana : maaf ....

Gulf : Tak apa .. aku mengerti kenapa Kakek sangat menyayangimu ...

Kana : ...

Gulf : Karena wajahmu sangat mirip dengan nenekku ... dan namamu mirip dengan kakak ku yang meninggal setelah lahir ..

Kana : ... 

Gulf : Selain itu .. apa kamu tahu Kana? kenapa kakek sangat menyayangimu? dulu kakekku sangat ingin membunuh janin yang ada di rahim ibuku karena kata dokter bayi itu cacat ... bukan cacat fisik .. tapi sesuatu hal yang lain ...

Kana : ... maksudnya ....

Gulf : Kakek sangat membenci ketidaksempurnaan ... makanya kakek berusaha sekuat tenaga untuk membuat ibuku menggugurkan bayinya ... tapi Ibu tidak mau menggugurkan bayinya ... bahkan kakek sampai menyuruh kaki tangannya untuk membunuh bayi itu kalau ternyata lahir dalam kondisi cacat ...

Kana : .... (terkejut dan menutup mulutnya)

Gulf : Tapi ... saat bayi itu terlahir dalam keadaan sudah meninggal ... apa kamu tahu betapa hancurnya hati kakek? bahkan kakek menghukum dirinya sendiri karena selalu berniat untuk menghabisi bayi tidak berdosa itu ... Setelah aku lahir, kakek menjadi over protektif padaku ... dia menuntutku untuk tumbuh sempurna, dia mendidikku dengan sangat keras ... tapi dia tidak pernah menolak apapun yang aku minta, selama aku mengikuti apa yang dia inginkan ...

Kana : ....

Gulf : Kakek menyayangiku ... aku tahu itu ... tapi kakek lebih menyayangimu ... bagi kakek, kamu seperti cucu pertamanya ...

Kana : maaf ...

Gulf : Jangan minta maaf .. aku bahkan tidak membencimu ... aku bersyukur dengan adanya dirimu ... aku merasa kalau kakek sudah tidak setegas dulu padaku ... kakek juga sudah tidak sekejam itu pada Ibu ... jadi dengan adanya dirimu .. aku justru bersyukur ... karena kamu membawa sisi manusia di diri kakek Kana ....

Kana : .....

Gulf : Pulanglah ... berliburlah selama yang kamu mau Kana ... tapi kembalilah ... kehidupanmu masih panjang ... masih ada aku .. kakek yang sangat menyayangi dan memperdulikanmu ...

Kana : aku ...

Gulf : Pulanglah .. berliburlah ... bahagiakan dirimu .. setelah itu .. kembalilah ... aku membutuhkan bantuanmu disini ...

Kana : Aku rasa .. aku tidak akan sanggup lagi menginjakkan kakiku lagi disini ....

Gulf : Apa karena Mew?

Kana : ... (menundukkan kepalanya dan air matanya mulai jatuh)

Gulf : (Mendekat dan memeluknya) tenanglah ... lepaskan semua bebanmu .. aku harap kamu bisa berbahagia dengan laki - laki yang memang tulus mencintaimu ...

Kana : (memeluk Gulf dan mengeluarkan beban di hatinya)

Gulf : Aku mungkin tidak pandai mengatakan ini ... tapi ..... aku menyayangimu seperti kakakku sendiri ... bahkan aku sering kali berharap kamu adalah kakakku ... karena aku tidak suka melihatmu seperti ini ...

Kana : ...... (menangis dengan kencang)

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang