Keseharian Naruto masih sama. Pergi kuliah untuk bimbingan tugas akhir, hangout bareng temen, bermin dan belajar bersama anak didiknya. Semua masih sama, bahkan setelah ibu dan ayahnya memarahi dirinya karena terlibat dalam kehidupan Sasuke.
Iya. Hari itu seletah dia pulang dari rumah Sai, Naruto disambut kemarahan ibunya. Awalnya Minato membela Naruto, namun setelah sang ibu menceritakan kejadian siang tadi, sang ayah langsung marah padanya. Ayahnya berkata tajam tentang betapa memalukannya Naruto. Masih lengket diingatan Naruto bahwa ayahnya mengatakan dirinya aib keluarga karena telah bergaul dengan berandal macam Sasuke. Hanya satu permintaan ayahnya saat itu, agar Naruto menjadi berguna dan membanggakan keluarganya seperti saudari kembarnya. Naruto hanya diam saat Minato berencana memindahkan dirinya ke Oto untuk tinggal bersama sang Nenek dan tak lagi bergaul dengan Sasuke.
Naruto paham kekhawatiran sang ayah saat itu. Ayahnya hanya tidak ingin Naruto nantinya berada pada jalan yang salah. Minato hanya ingin putrinya baik-baik saja, namun saat mendapati Naruto yang terlalu peduli pada Sasuke, itu memunculkan banyak kekhawatiran pada diri Minato. Bagaimanapun, Minato juga salah satu dari sekian banyak orang yang tak menginginkan keberadaan Sasuke.
Karena kemarahan kedua orang tuanya saat itu, Naruto mendapat hukuman untuk tidak keluar rumah selama seminggu kecuali untuk kuliah. Saat kuliahpun Naruto harus diantar jemput sang ayah. Bahkan satu minggu itu pula Naruto tidak diperbolehkan ibunya untuk mengadakan bimbingan kepada anak-anak.
Naruto tidak banyak protes mengenai semua itu, karena setelah perbincangannya dengan Sasuke tempo lalu, ia memutuskan untuk tak lagi terlalu peduli pada pria itu.
Kini semua telah kembali pada kehidupan normalnya, kecuali dirinya yang akan termenung dalam kesunyian malam. Dan hubungan diriny dengan Sasuke benar-benar jauh. Ketika dia berpapasan dengan Sasuke maka ia hanya akan menyapa singkat dan berlalu begitu saja. Naruto bertingkah seolah dia tak sengaja bertemu orang asing di tengah jalan dan menyapanya sebagai formalitas. Iya! Seasing itu hubungan mereka sekarang.
Meskipun begitu, Naruto masih menyimpan kepedulian teramat besar pada Sasuke. Namun dia harus bisa mengendalikan rasa itu agar semua berjalan semestinya baik itu untuk Sasuke maupun untuk dirinya. Setidaknya itu yang Naruto pikirkan. Dia tidak ingin Sasuke terkena masalah karena dirinya, dia juga tidak ingin berada jauh dari kediaman ini untuk tinggal bersama sang nenek. Paling tidak dia masih bisa mengawasi Sasuke. Benarkan??
Biarkan semua berjalan seperti yang dia pikirkan. Bukankan semua baik-baik saja??
********************
Nyatanya semua tak sebaik apa yang Naruti pikirkan. Sasuke semakin hancur. Sasuke sudah berulang kali mensugesti dirinya agar semua tetap berjalan normal dengan ada atau tidaknya Naruto, tapi sekeras apapun Sasuke mencoba, semua ini terasa berat baginya. Ditambah gadis kecilnya yang tak lagi diizinkan sang ibu untuk bertemu dengan Sasuke semakin memerparah keadaan duda tersebut.Sejak malam itu harinya semakin berat dan kehidupannya kembali hancur. Di malam itu juga Sasuke menyadari bahwa tak ada seorangpun yang berpihak padanya.
Karin datang terlalu larut untuk sekedar berbincang mengenai kondisi putra mereka. Karin bercerita bagaimana menyedihkannya sang putra yang sering sakit-sakitan, bahkab di 1 bulan terakhir ini terhitung 2 kali Ryuusuke mengalami kejang. Sasuke tak banyak bereaksi mendengarnya. Bukannya dia tidak peduli, namun saat perpisahannya dengan Karin, wanita itu memberi ultimatum untuk tidak ikut campur masalah kepengurusan sang putra. Wanita itu akan mengurus Ryuusuke sendiri hingga ia bisa menemukan seseorang yang pantas Ryuusuke panggil dengan sebutan 'Ayah' dan selalu melindunginya.
Karin telah menemukan sosok yang mencintainya. Suigetsu, pria itu memperlakukan Karin dengan lembut dan pebuh kasih sayang. Tapi, itu tak seindah harapan Karin saat ia menyadari bahwa prianya hanya mencintainya, tidak dengan sang pitra, Ryuusuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECYCLE
Non-FictionSasuke pria duda dengan banyak kesalahan di masa mudanya. Kedua istrinya meninggalkan Sasuke dalam tangis penyesalan.