Hari ini Yeonji entah kenapa rewel terus Jihoon ampe bingung harus nenangin putrinya dengan cara apa lagi.
"Papa pokoknya Yeonji pengen ketemu tante cantik" kata Yeonji merengek.
"Sayang, papa kan gak tahu rumahnya lagian kamu ketemunya juga kan di sekolah" Jihoon mencoba mengontrol emosinya.
"Papa gak sayang Yeonji! Yeonji marah sama papa!" Yeonji menghentak hentakan kakinya.
"Papa gak tahu orang yang kamu maksud! Papa gak tahu namanya, gak tahu orangnya apalagi rumahnya Park Yeonji!" Jihoon tanpa sadar membentak putrinya.
Yeonji menatap takut pada Jihoon kini dia melangkah mundur perlahan air matanya turun.
"Yeonji papa gak maksud gitu" Jihoon berjalan perlahan menghampiri Yeonji.
"Ada apa sih? Tegang amat?" Tiba tiba Baekhyun datang dan Yeonji berlari ke arah Baekhyun.
Baekhyun berjongkok merentangkan tangan menyambut cucu semata wayangnya.
"Kamu kenapa sayang?" Baekhyun mengelus puncak kepala Yeonji setelah gadis kecil itu berhambur masuk ke dalam pelukannya.
"Papa marahin Yeonji kek" Yeonji mengadu pada sang kakek.
"Udah jangan nangis nanti kakek bicara sama papa ya" kata Baekhyun dan Yeonji ngangguk.
"Anakku sayang, kamu apain cucu saya?" Baekhyun melotot ke Jihoon.
"Jihoon gak sengaja yah bentak Yeonji" Jihoon mengusap wajahnya.
"Emangnya Yeonji minta apa sih sampe kamu bentak dia?" Tanya Baekhyun.
"Yeonji pengen ketemu sama tante cantik apalah itu Jihoon gak ngerti" Jihoon memijat pelipisnya.
Mungkin memang Jihoon gak maksud membentak hanya saja fikirannya sedang kacau di tambah kerjaan yang begitu banyak hingga dia tak bisa mengontrol emosinya.
"Namanya Keyla dia kerja di toko buku milik temen kamu" Baekhyun menyerahkan fhoto di hpnya pada Jihoon.
"Maksudnya gimana yah?" Jihoon menatap fhoto tersebut lalu beralih menatap sang ayah.
"Ayah gak sengaja motret dia pas lagi sama Yeonji kemaren, ayah lihat Yeonji nyaman banget sama gadis itu" Baekhyun masih setia membawa Yeonji dalam gendongannya sambil sedikit mengoyang goyangkan tubuh Yeonji sehingga gadis kecil itu tertidur mungkin dia cukup lelah seharian rewel.
"Ayah, temenku kan banyak"Jihoon masih memperhatikan potret itu di hp Baekhyun.
"Dia kerja di toko buku milik Renjun dia juga punya satu adik laki laki dan satu adik perempuan" jelas Baekhyun menidurkan Yeonji di sofa.
"Ayah nyari tahu identitas cewek ini? Ngapain yah?" Jihoon terkekeh dia merasa ayahnya buang buang waktu saja.
"Kamu pernah bilang kalau kamu nyari cewek yang bisa sayang sama Yeonji, nah kayanya dia bisa sayang sama anak kamu" Baekhyun mengukir senyum.
Jihoon hanya diam mencerna semua ucapan Baekhyun.
"Kamu cari dia terus nikahin!" Baekhyun geplak kepala Jihoon yang lagi bengong.
"Gitu aja kamu gak tahu maksud ayah" sambung Baekhyun nepok nepok pantat Yeonji karena dia tadi sedikit gerak gerak.
"Astaga! Yah plis deh Jihoon aja gak kenal sama ini cewek masa maen nikahin aja!" Sarkas Jihoon.
"Dulu ayah sama ibu juga dijodohin Hoon, kami gak saling mencintai tapi buktinya ayah dan ibu punya kamu" kata Baekhyun.
"Tapi Jihoon sama ayah itu beda" Jihoon masih bisa jawab.
"Dulu kamu dan Woyeon saling mencintai, sekarang dimana dia? Dia pergi ninggalin kamu bahkan sekarang pun dia entah masih hidup atau enggak kita gak tahu!" Ucapan Baekhyun rasanya nyeri sampe ke hati Jihoon.
Jihoon hanya diam jika di fikir ucapan ayahnya ada benarnya juga jika Baekhyun menikah dengan ibunya dulu tanpa ada cinta, mereka bisa bertahan sampe maut yang memisahkan sedangkan dia menikah dengan rasa cinta tapi tak mampu mempertahankan.
"Cinta itu datang karena terbiasa Hoon" Baekhyun duduk di pinggir Jihoon merangkul pundak putranya dengan erat.
Jihoon menatap manik mata Baekhyun.
"Ayah yakin Keyla wanita yang baik, ayah yakin dia bisa bikin kamu bahagia meski ayah belum mengenal dia tapi firasat ayah dia baik buat kamu" Baekhyun meyakinkan putranya tersebut.
"Baik yah, Jihoon akan cari dia ke tempat Renjun" Jihoon tersenyum lalu dia beralih menatap putrinya yang sedang terlelap.
"Papa akan lakuin apa aja buat kamu nak" Jihoon mengecup kening Yeonji.
"Papa akan cari tante cantik itu buat kamu" sambung Jihoon.
"Cieeee katanya gak kenal tapi udah berani bilang cantik" Baekhyun menaik turunkan alisnya natap Jihoon.
"Yeonji bilang itu tante cantik yah, bukannya Jihoon muji dia cantik!" Masih aja ngelak ternyata.
"Tapi Hoon kalau kamu gak mau biar dia jadi istri ayah aja" Baekhyun menyisir rambutnya dengan kelima jarinya.
"Dih aki aki lenjeh amat!" Cibir Jihoon.
"Ya kan kamu ragu sih sama pilihan ayah, ya udah buat ayah aja!" Baekhyun menyilangkan kakinya.
"Terlalu muda buat ayah kali, pantesnya juga jadi mantu ayah bukan istri ayah" ucapan Jihoon bikin Baekhyun tertawa.
"Kenapa ketawa?" Tanya Jihoon.
"Anak ayah kan cuma kamu" Baekhyun masih ketawa.
Jihoon bengong aja natap Baekhyun dengan tatapan aneh.
"Dia pantesnya jadi mantu ayah kan?" Tanya Baekhyun dan Jihoon ngangguk.
"Ya berarti cocok jadi istri kamu kan?!" Jihoon gelagapan mendengar ucapan Baekhyun kenapa dia begitu bodoh mengucapakan kalau Keyla lebih pantas jadi menantu Baekhyun.
Sejujurnya Jihoon tertarik hanya baru melihat fhotonya Keyla bahkan ingatannya tentang Woyeon seolah hilang begitu saja hanya Jihoon gengsi mengakuinya pada Baekhyun.
Pak duda mendadak lemot ya kenapa?
Jangan lupa vote dan komen ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUGEM (DUda GEMez)
Random"lo duda!!!!?" - Keyla "kenapa? gue terlalu unyu ya buat jadi seorang duda?!" - Jihoon