Semenjak hari itu Woyeon benar benar pergi dari kehidupan Jihoon.
Waktu terus berjalan, Yeonji kecil mulai memasuki usia remaja dan dia sudah tahu hal ini bahkan dia juga mengerti mmm anak pintar. Namun Yeonji memilih tinggal bersama Jihoon tapi dengan syarat membiarkan Woyeon dan Mark menemuinya setiap tiga bulan sekali.
"Maafin kakek ya sayang?!"
Gadis remaja itu tersenyum "Yeonji yang harusnya minta maaf. Karena perbuatan ayah dan bunda, papa jadi korban. Yeonji sayang kakek, mama, papa, Kenji dan Yeonji
Juga sayang sama ayah dan bunda"Baekhyun tersenyum. Ya menginjak remaja Yeonji serumah dengan kakek karena si kakek sendirian *aku otw nemenin kakek nih* 😁
Tengah asik berbincang tiba tiba sebuah mobil terparkir di halaman rumah.
Yeonji langsung berlari menghampiri mobil itu.
"Papa!" Pekiknya memeluk Jihoon.
Tak lama Keyla keluar bersama Kenji seiring dengan pelukannya berakhir dengan Jihoon.
"Mama! Yeonji kangen mama!" Yeonji menangis.
Keyla membalas pelukan putrinya "kok gadis mama nangis? Kenapa hmm?"
Yeonji melepas pelukannya menghapus jejak air matanya "bunda Yeonji udah jahat, tapi kenapa mama sayang Yeonji terus?"
Keyla tersenyum "yang bersalah orang tua kamu, kamu kan gak salah. Mama sayang kamu karena kamu juga sayang mama kan?"
Yeonji mengangguk mantap kemudian menggendong Kenji.
"Kakak!!! Turunin iihh aku udah gede!!" Teriak Kenji membuat Keyla dan Jihoon saling melempar senyum.
Sang kakek sengaja nyiapin makanan banyak banget bahkan Jihoon harus nginep gak ada penolakan.
Baekhyun senyum melihat Jihoon tengah bergurau bersama istri dan kedua anaknya.
"Ini kebahagiaan yang ayah maksud nak" ucap Jihoon pelan tanpa terasa air matanya jatuh "sayang, aku berhasil mendidiknya" sambungnya menghapus air matanya.
"Kakek sini!" Kenji berlari ke arah Baekhyun menggenggam jari telunjuk kakeknya untuk ikut dengannya.
Baekhyun tersenyum mengikuti cucunya.
"Mama, Kenji sama kakak yang nendang bolanya nanti papa sama kakek yang nangkep ya!" Si jagoan Jihoon tengah memerintah.
"Siap komandan!" Kata Jihoon mengacak gemas rambut Kenji.
Mereka bermain dengan riang membuat hati Baekhyun makin menghangat.
"Aduuhhh Kenji udahan ah kakak cape!" Rengek Yeonji.
"Huhh kakak kalah!" Ejek Kenji.
Yeonji manyun "papa!!! Tuh kan Kenji ngejekin aku!" Rengek Yeonji menghentakan kakinya berjalan ke arah Jihoon.
Jihoon mengelus kepala putrinya "aduh anak gadis ngambek. Kan iya Kenji bener baru sebentar udah bilang cape"
"Iihhh papa ngeselin!" Yeonji mendecak sebal.
Jihoon tersenyum menarik gadis itu dalam pelukannya "papa bercanda sayang. Kamu kok sensian amat hari ini"
Yeonji manyun melirik Keyla sejenak lalu duduk di bangku.
"Kamu lagi pms ya sayang?" Tanya Keyla lembut.
Yeonji ngangguk lemah.
Keyla senyum "kita masuk yuk! Mama buatin jamu"
Yeonji noleh "makasih mama!"
Keyla ngangguk kemudian masuk ke dalam rumah bersama Yeonji.
"Pah, kek pms itu apa?" Celetuk Kenji membuat Jihoon dan Baekhyun saling tatap bingung.
"Jelasin sana sama anakmu!" Baekhyun menepuk pundak Jihoon lalu pergi.
Jihoon menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Mmm sayang, pms itu sesuatu hal yang hanya akan di alami oleh perempuan, dan Kenji akan ngerti kalau nanti udah dewasa"
Kenji memiringkan kepalanya "emang gak boleh Kenji tahu sekarang pah?"
"Enggak sayang" sahut Jihoon.
"Yuk udahan jangan terlalu cape nanti mama marah. Kenji tahu kan kalau mama marah gimana?"
"Iya pah yuk udahan! Mama kalau marah nyeremin"
Mereka berdua berjalan hendak masuk dalam rumah.
"Anak sama papa sama julidnya!" Celetuk Keyla tiba tiba.
Jihoon dan Kenji hanya tertawa.
T-A-M-A-T
Mian mian mian kalau endingnya kurang ngena ke hati kalian? 🙏
Makasih banyak buat kalian yang setia banget baca book emak 😘
Makasih yang udah follow dan kasih vote serta coretan komennya 😘😘😘 emak terharu sekali 😭😭
Sampai jumpa di cerita emak selanjutnya
Papaaaaiiiiii 👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DUGEM (DUda GEMez)
Random"lo duda!!!!?" - Keyla "kenapa? gue terlalu unyu ya buat jadi seorang duda?!" - Jihoon