Disaster

2.3K 285 10
                                    

Kringgg kriiiiiiing!

Bunyi telepon rumah yang berdering nyaring itu akhirnya membangunkan sepasang suami isteri yang tengah tertidur lelap di peraduanya. Sang suami beranjak dari tidurnya dan mengambil gagang telepon yang sejak tadi berdering nyaring tanpa henti. Mata musangnya melirik jam yang ada di meja nakas. Bibirnya mulai menggerutu ketika jam itu menunjukkan jam 1.00 dini hari.

Klek

"Halo..." ucapnya malas.

"Tuan Jung! @#$%^YYTR@%^&Y^%$#@@@**(&^%2>>"

"Mwo?"

Namja Jung itu menjauhkan telinganya dari gagang telepon ketika mendengar suara aneh dari line seberang. Semuanya terdengar kacau, banyak orang berteriak dan juga terdengar seseorang yang menangis. Tuan Jung memperhatikan isterinya yang mulai ikut terjaga. Namja Jung itu kembali mendekatkan gagang telepon ke telinganya dan berusaha mendengarkan dengan seksama. Setelah beberapa menit dia akhirnya sadar dengan keadaan yang terjadi.

"Yeobo apa yang terjadi? Siapa yang menelpon malam- malam begini?" tanya nyonya Jung ketika melihat raut muka suaminya yang berubah tegang.

Tuan Jung menutup telepon yang ada di tanganya dan bergegas mengambil mentelnya yang ada di gantungan lemari. Namja tampan itu berjalan menuju pintu kamar ketika isterinya berusaha menghalanginya.

"Yeobo apa yang terjadi? Kau membuatku takut" tuntut nyonya Jung cemas.

"Anakmu membuat masalah" ucap Tuan Jung datar kemudian menyeret isterinya pergi bersamanya.

Kedua pasangan Jung itu kemudian mulai berlarian menuju rumah keluarga Kim yang berada tidak jauh dari mansion. Setibanya di sana mereka langsung disambut oleh tangisan keras nyonya Kim yang putus asa dengan nasib putra bungsunya. Kedua pasangan Jung itu akhirnya sadar dengan jelas situasi apa yang tengah mereka hadapi sekarang. Mereka melihat putra semata wayang mereka tengah terduduk di lantai dengan seorang bocah kelinci di pangkuanya. Darah segar menggenang di sekelilingnya. Bibir bocah tampan itu tampak komat kamit mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar. Mata sipitnya memandang ayahnya nyalang ketika merasakan aura pemimpin keluarga Jung itu mulai berubah. Dia tahu ayahnya tidak menyukai apa yang tengah dilakukanya sekarang.

"Lepaskan kelinci itu Jung Yunho" desis Tuan Jung dengan wajah yang tak bersahabat.

Namja Jung itu bergerak maju menuju putranya namun tepat sebelum dia sempat menggapainya muncul sebuah pusaran kecil yang mengelilingi tubuh Yunho dan Jaejoong. Tuan Jung membulatkan matanya.

"Kau tidak akan mampu melakukanya. Lepaskan kelinci itu sekarang atau aku akan marah"

Nyonya Jung yang merasakan aura suaminya berubah gelap menjadi semakin panik. Dia tahu bahwa putranya dalam posisi yang sangat berbahaya jika suaminya itu mengamuk. Dalam keluarga Jung seorang ayah berhak menghajar putranya sendiri jika mereka membuat kesalahan. Dia tahu bahwa suaminya sangat keras pada anaknya dan melihat kejadian ini suaminya pasti akan menghajar Yunho tanpa ampun. Tuan Jung terkenal sangat sensitif jika itu menyangkut hubungan antar keturunan. Meskipun keluarga Jung adalah kaum bangsawan, dia sangat menghormati keturunan yang lain. Dan tindakan Yunho yang merendahkan keluarga Kim itu tidak bisa dimaafkan.

"Yun-Yunho sayang tolong lepaskan Jaejoong ne?"

Nyonya Jung mencoba membujuk puteranya. Yeoja cantik itu beranjak maju berusaha mengambil bocah kelinci itu dengan hati-hati namun dia tidak memperhatikan tembok perlindungan yang dibuat Yunho. Yeoja cantik itu terlempar ke belakang dan menabrak dinding kayu kamar Jaejoong hingga akhirnya tak sadarkan diri. Tuan dan Nyonya Kim shock melihat kejadian tersebut dan berusaha menolongnya. Di lain pihak, Yunho kecil terlihat kaget ketika melihat ibunya terluka karenanya. Dia tidak pernah bertujuan untuk menyakiti ibunya.

Bunny  and Bear  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang