Walrus (Beruang Laut)

2.1K 287 14
                                    

"Apakah mereka benar-benar pindah?"

"Ya"

Tuan Kim memandang kepergian keluarga Jung dari balik jendela rumahnya. Sejak kejadian mengerikan beberapa minggu yang lalu, tiba-tiba saja keluarga beruang itu memutuskan untuk pindah keluar negeri. Yunho pun tidak pernah lagi masuk sekolah sejak saat itu meskipun sesungguhnya hanya memerlukan waktu beberapa hari bagi bocah beruang itu untuk sembuh.

"Yeobo..."

"Hm?"

"Apakah ini merupakan kesalahan kita?"

"Apa maksudmu yeobo?" Tuan Kim memandang isterinya terkejut.

"Ania.... Aku hanya merasa tidak enak pada keluarga Jung."

"Wae? Semua ini bukan salah kita yeobo. Kita tidak berbuat sesuatu yang salah. Semuanya berawal dari mereka."

Tuan Kim berjalan menghampiri isterinya dan memeluk wanita cantik itu. Keduanya memandang ke arah mansion Jung yang kini tengah sibuk membenahi barang-barang mereka. Rencananya mansion mewah itu akan segera dijual.

"Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan ada di tangan mereka...."

Pasangan kelinci itu menundukan kepala mereka dengan sedih. Baru beberapa hari mereka pindah ke lingkungan itu namun kejadian tidak menyenangkan langsung terjadi pada mereka. Keduanya tidak pernah menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini. Bagi pasangan Kim masalah ini terlihat seperti kenakalan anak-anak biasa. Sudah tidak aneh jika seseorang dengan kasta yang lebih tinggi berperilaku seenaknya pada kasta yang lebih rendah. Mereka berpikir bahwa Yunho berusaha menyakiti Jaejoong karena memang status putera mereka itu lebih rendah darinya.

Hanya sesederhana itu, tapi kenapa keluarga Jung sampai harus pindah rumah?

Keduanya tidak pernah berpikir bahwa masalah ini ternyata jauh lebih rumit dari yang terlihat...

.

.

.

6 tahun kemudian...

"Jae....aku pulang dulu ya?"

"Eung~"

Namja cantik itu bergumam pelan tanpa mengalihkan pandanganya dari kanvas penuh lukisan yang ada di depanya. Baru beberapa menit kemudian Jaejoong menyelesaikan pekerjaanya dan berniat untuk langsung pulang.

Tap tap tap

Kaki jenjangnya berjalan pelan menyelusuri koridor sekolah yang mulai sepi. Jaejoong menghentikan langkahnya ketika mendengar suara bola yang terpantul keras di atas lantai ruang olah raga. Namja cantik itu melongokan kepalanya dan mengintip ke dalam...

"Eoh...."

Wajah putih itu sontak merona merah ketika melihat sosok seorang namja berwajah tampan tengah bermain sendirian di tengah lapangan. Namja itu hanya memakai celana basket di bawah pinggang dengan keringat basah yang menyelimuti tubuh tegapnya. Mempertontonkan dadanya yang bidang dengan perut kotak-kotak yang terlihat sangat menggiurkan.

Klik

Jaejoong mengeluarkan handphone miliknya kemudian langsung mengambil foto namja tampan itu secara diam-diam. Bibir mungilnya tersenyum senang ketika berhasil mengumpulkan banyak foto dari namja pujaanya. Dia akan menyimpanya dengan baik sehingga dia dapat melukisnya nanti.

"Kim....Jaejoong...?"

Deg

Jaejoong membujur kaku di tempatnya ketika tindakan nekatnya itu ketahuan. Dadanya berdegup kencang seolah jantungnya ingin meloncat keluar. Namja bermata bulat itu memundurkan tubuhnya dengan pelan.

Bunny  and Bear  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang