Mi Amor

2.4K 291 11
                                    

Dum dum dum

Suara musik yang menghentak di club malam itu membuat suasana menjadi riuh dan bersemangat.

"Ugh..."

Jaejoong merasakan kepalanya sedikit pusing. Teman-temanya masih asyik berpesta dan menari dengan bersemangat di lantai dansa. Sedangkan Jaejoong hanya bisa duduk diam di salah satu sofa yang ada di klub malam itu. Jujur ini adalah pertama kali dia pergi ke klub malam.

"Hyung kau baik-baik saja?" tegur Hyunsik, salah satu teman satu teamnya.

"Ya aku baik-baik saja" Jaejoong mencoba tersenyum.

"Hyung tidak ingin menari?" tawar Hyunsik ceria.

"Tidak. Aku disini saja" tolak Jaejoong halus.

Dia masih belum terbiasa dengan keadaan di sekitarnya. Hyunsik yang paham dengan keadaan Jaejoong langsung beranjak duduk dan menemaninya.

"Maafkan kami yang seenaknya menyeret hyung kesini. Aku akan menemanimu hyung" ucapnya sembari mengambil satu kaleng bir yang ada di atas meja.

"Ania Hyunsik-ah... aku sendiri yang memutuskan untuk ikut. Aku hanya belum terbiasa saja. Sudah pergi sana. Aku tahu kau ingin menari dengan yang lain"

"Benar hyung?"

"Ne!"

Jaejoong tertawa sembari mendorong tubuh Hyunsik menjauh. Hyunsik akhirnya pergi menuju lantai dansa dan akan berjanji untuk kembali lagi nanti. Jaejoong memandang teman-temanya yang menari konyol di depanya. Namja cantik itu tersenyum lebar.

Mata bulatnya melirik jam yang ada di handphone nya. Pukul 00. 14 menit.

Genap 23 tahun dia hidup di dunia ini.

Jaejoong tersenyum. Dia semakin tua hahaha. Diambilnya sebotol minuman berakohol yang ada di meja. Setidaknya di hari ulang tahunya yang ke 23 ini dia ingin suatu hal yang berbeda. Biarlah dia menikmati hari ini dan melupakan semua masalah yang tengah menimpanya

Gluk gluk gluk

Cairan berakohol itu meluncur ke dalam tenggorokan Jaejoong dan menimbulkan rasa panas. Namja cantik itu sedikit terbatuk karena kaget. Dia belum pernah meminumnya sebelumnya jadi hanya dengan beberapa tegukan saja dia mulai merasakan tubuhnya menjadi ringan seolah melayang di udara. Sensasi aneh itu membuat tubuhnya tenang dan rileks. Jaejoong mulai kecanduan dan terus meneguk cairan memabukan itu tanpa henti.

Hingga beberapa saat kemudian dia tidak bisa lagi mendengar keadaan di sekitarnya setelah menghabiskan tiga sloki vodka sendirian.

.

.

.

"Tuan..."

"Aku melihatnya" ucap pria berjas hitam itu pada asistenya.

Mereka baru saja tiba di klub malam itu beberapa menit yang lalu. Sekertaris keluarga Jung itu hanya diam di pinggir ruangan dan melihat tuannya menghampiri seseorang yang kini tengah tertidur di sebuah bangku kosong. Dia melihat tuannya itu menggendong orang itu ke dalam pelukanya kemudian berjalan keluar.

"Siapkan mobilnya"

"Baik tuan"

Sekertaris itu berjalan dengan cepat mendahului tuanya kemudian membukakan pintu belakang mobil itu. Dia dilatih untuk selalu siap siaga dan tidak turut ikut campur dalam masalah pribadi bossnya namun kali ini dia sedikit penasaran dengan sosok di pelukan tuanya.

Sosok itulah yang membuat mereka langsung menuju klub malam di pinggiran kota ini setelah 4 jam terbang dari London ke Korea tanpa istirahat.

Srett

Bunny  and Bear  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang