"Cukup, aku akan pindah jika kalian lanjutkan perdebatan ini." Ancam Yuna.
"Jangan." Haruto dan Huening Kai berucap bersamaan.
Haruto menyambungkan, "Biarkan dia saja yang pergi dari sini, Yuna Noona harus tetap disini bersamaku."
Huening Kai tertawa kecil mendengarnya. "Memang kau siapanya Yuna? Kayaknya orang penting banget."
"Kau juga baru masuk sekolah disini udah belagu."
"Kau juga anak baru perasaan."
"Tapi aku udah sekolah sebulan lebih-"
Kalimat Haruto tertahan karna Yuna yang tiba - tiba berdiri dan ingin membawa piring makan miliknya, tetapi tangannya ditahan oleh dua pemuda dikiri dan kanannya.
Dengan perasaan pasrah Yuna duduk kembali ditempatnya. "Awas, ya. Sekali lagi debat aku beneran pindah." Kedua pemuda yang tadinya bertengkar kecil langsung mengangguk bersama.
Setelah beberapa menit mereka bertiga tidak ada yang bicara. Yuna dan Huening Kai yang tengah makan dan Haruto yang masih menatap sinis pemuda disebelah Yuna. Haruto bahkan tak berselera makan karenanya.
Doyoung yang duduk dimeja cukup jauh dari tempat Haruto berada nyatanya daritadi dia memperhatikan mereka dari jauh. Bermula dari Haruto yang memukul meja, dan Yuna terlihat tak nyaman. Doyoung lalu bicara pada Jeongwoo dan Junghwan yang duduk semeja dengannya.
"Jeongwoo, Junghwan." Panggilnya, mereka dekat karna Dobby adalah tipe anak yang keluyuran ke kelas lain ketika pelajaran kosong atau guru tidak masuk kelas. Itu mengapa Doyoung punya banyak teman mau laki - laki ataupun perempun. Tapi terkhusus perempuan, sering dibuat baper dan terjadilah hukum harapan palsu.
"Nee, Hyung?"
"Coba kalian seret Haruto pergi darisana." Doyoung melanjutkan.
"Wae, Hyung? Haruto sendiri yang mau makan disana." Ucap Jeongwoo.
Doyoung merotasikan bola matanya. "Kalian berdua ngga sadar apa? Engga dengar apa bunyi dia mukul meja tadi?"
Junghwan memikirkan jawaban dari pertanyaan Doyoung. "Mungkin dia lelah?"
"Itu marah gila, malah jadi lelah. Pabo-ya." Sinis Jeongwoo.
"Udah. Pokoknya ajak Ruto kesini, takut nanti dia buat kacau. Kalian temannya kan? Tolong jaga dong, image temanmu rusak nanti."
Jeongwoo dan Junghwan memberi hormat ala tentara dan melaju menuju tempat Haruto berada. Setibanya mereka disana, duo J itu menggandeng kanan-kiri dari lengan Haruto.
"Apa - apaan, nih?" Kaget Haruto yang tidak tahu - menahu kenapa kembar Iksan ingin mengajaknya pergi.
"Kajja, Chagiya. Sudah saatnya kamu pulang ketempat kamu berasal." Pungkas Jeongwoo.
"Jangan panggil aku dengan sebutan gitu, geli banget, Jeongwoo." Ucap Haruto merinding.
"Kau mainnya kejauhan, Ruto Hyung."
Dengan sigap Iksan Boys membawa Haruto menjauh dari Yuna dan Huening Kai. Haruto pasrah saja, dia bisa untuk menolak tapi melihat Yuna memberi raut lega Haruto jadi lemas. Bisa - bisanya Yuna Noona senang saat aku diseret pergi, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E Q U O I A ; Haruto ft. Yuna
FanfictionSequel from the book "Have You" but focused on Haruto and Yuna Sequoia, kata yang berarti cantik atau indah seperti Shin Yuna. Kakak kelas yang dapat memikat siapa saja dengan mudah, namun bagi Haruto 'cantik' hanyalah satu dari banyak alasan yang m...