Lonceng sekolah elite dikorea selatan yang menggemuruh keras sampai terdengar ditelingga Yuna. Semua pelajar mulai berlalu lalang menuju ke kantin setelah mendengar golden hours memanggil mereka.Jam yang paling didambakan anak sekolah, Yuna juga, dia pelajar normal yang lebih suka berkumpul dengan teman dibandingkan menyimak penjelasan dipapan tulis. Namun, beberapa hari ini Yuna memaksakan dirinya untuk membawa bekal, ia sedang tidak mood bahkan hanya untuk berjalan menuju kantin, karna gadis itu yakin manusia freaky itu berada disana.
Yuna membuka kotak nasi miliknya dan mulai memakan cukup lahap lauknya. Dari ujung mata Yuna, ia dapat melihat ada seseorang siswa laki - laki yang asing baginya memasuki kelas. Yuna menoleh sedikit saat pemuda asing itu melewati barisan meja belajar, Yuna bertanya pada dirinya, siapa dia?
Kemudian alunan hentakan kaki terdengar seperti seseorang yang tengah berlari. Orang itu menampakkan tubuhnya dan Yuna sangat mengenali siapa yang baru saja masuk sambil berlari tersebut, itu Soobin.
Yuna tersentak ketika melihat Soobin, pemuda itu lalu berucap, "Huening Kai, kukira tadi kamu salah kelas, ternyata ngga." Yuna hanya dapat mendengar sambil terus mencoba tenang dan melanjutkan makan.
Soobin berjalan kearah siswa asing itu lalu mulai mengobrol sebentar, entah apa yang mereka bicarakan, Yuna tidak dapat menguping dengan baik. Beberapa detik setelahnya terdengar suara bangku berdenyit pelan karena ulah Soobin, dia duduk dimeja sebelah Yuna.
Apa yang harus Yuna lakukan, rasanya ingin menghilang saja.
Soobin duduk menghadap arah Yuna, agak canggung baginya untuk bicara pada Yuna setelah kalimat - kalimat sayatan yang ia lontarkan pada gadis itu.
Yuna gelagapan, mengalihkan pandangannya kearah lain mencoba tidak melihat orang disebelahnya. "Yuna-ya..." Panggil Soobin.
Baiklah, Yuna akan ikuti alurnya hari ini.
Gadis yang baru saja dipanggil namanya itu menoleh. Soobin lalu melanjutkan, "Apa aku boleh minta tolong sesuatu padamu?"
"Boleh." Jawab Yuna yang sekarang memfokuskan matanya pada bekal makanan miliknya.
Soobin tersenyum simpul mendengarnya. "Tolong kau ajak anak itu berkeliling sekolah. Dia siswa dari pertukaran pelajar, dia juga merupakan sepupu jauhku."
Yuna menoleh kebelakang melihat pada siswa yang bernama Huening Kai, pemuda itu melambaikan tangannya canggung pada Yuna. "Nanti aku lakukan, di jam istirahat kedua."
"Gomawo. Mohon bantuannya, ya." Soobin berdiri lalu beranjak pergi setelah menepuk bahu Yuna. Gadis itu tak merespon apa - apa, dia lebih memilih tidak daripada nanti ada harapan yang tumbuh lagi.
|•|•|•|
Yuna menatap kosong sambil memainkan pena, menepuk, memilin benda yang mengandung tinta itu. Yujin teman sekelas Yuna mendaratkan bokongnya di bangku sebelah Yuna yang mana meja itu sempat diduduki Soobin beberapa menit lalu.
Karna suasana kelas cukup berisik dikarenakan tak ada guru yang masuk. Kim Doyoung atau sering disapa Dobby itu menggeser kursi guru dan menempatkannya didepan meja Yuna. Entah apa yang akan pemuda itu perbuat, Yuna jujur tidak tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E Q U O I A ; Haruto ft. Yuna
FanfictionSequel from the book "Have You" but focused on Haruto and Yuna Sequoia, kata yang berarti cantik atau indah seperti Shin Yuna. Kakak kelas yang dapat memikat siapa saja dengan mudah, namun bagi Haruto 'cantik' hanyalah satu dari banyak alasan yang m...