7 \ black hoodie

326 57 28
                                    

Yuna mengambil beberapa buku nya keluar dari loker, ia masukkan kedalam ransel miliknya dan mulai melaju untuk pulang. Niatnya begitu, tapi dia dihadang oleh beberapa berandalan yang suramnya dulu adalah teman mainnya.


"Eyo! Shin Yuna." Ucap perempuan itu yang terkenal dengan sebutan Monday dan 2 teman akrabnya, Jiyoon dan Soeun.



Yuna sudah merasakan ada hal yang tidak beres karna tiga orang didepannya ini mencari lalu menghadang Yuna yang hendak pergi pulang.


"Apa yang kalian inginkan dariku?" Ucap Shin Yuna sangat dingin.


Jiyoon mendekati Yuna lalu merangkulnya. "Eiii~, ayolah, kita teman kan? Kau sekarang sudah sedikit sombong, ya?" Gadis bermarga Shin itu melepaskan rangkulan dari pundaknya dengan kasar, "Itu dulu, sekarang ngga lagi...!"


"YA!!! Kau benar - benar sangat baik dalam ber-akting, Eoh? Jangan berlagak suci, Shin Yuna." Kali ini Soeun yang bersuara.


"Aku sudah berbeda kali ini."


Monday mendecih. "Mau kau berubah jadi baik atau tidak, itu bukan urusan kami. Masalahnya, kau mengadukan apa yang kami lakukan pada guru - guru disekolah sampai - sampai kami di skors selama dua bulan!!!"


Monday mendorong tubuh Yuna hingga gadis itu terduduk. "Itu karena kalian sudah keterlaluan!!! Kalian seperti tidak memiliki hati nurani." Kata Yuna sedikit berteriak.


Monday menyentuh kepala Yuna, lalu menarik rambut gadis itu cukup kuat. "Kau dulu juga merundung Shin Yuna, kau dulu jadi pemimpin kami, bukan?"

"Akuuu tidak terlibat oleh kasusmu ituuu, aku tidak pernah merundung sampai membuat orang koma..."


Monday memperkuat tarikannya pada rambut Yuna."Tetap saja! Kau berkhianat pada kami, kau hanya beruntung Yuna-ya. Para guru percaya padamu, kalau mereka tahu apa yang pernah kau lakukan... hancur sudah reputasimu!!!"


"A-aku sudah minta maaf ke- kepada Jihan...!!" Ucap Yuna sedikit terbata karna sakit dikepalanya.


Monday melepaskan tarikannya lalu mendorong kepala Yuna kesamping, lalu mata nya seperti menuntun kedua temannya untuk mengambil air dari keran yang tidak jauh dari tempat mereka. Wah, kebetulan sekali ada dua ember disana, pikir Monday.



Tanpa aba-aba Jiyoon dan Soeun langsung berjalan kearah keran, Yuna masih memegang kepalanya yang masih menyakitinya.


"Sepertinya hari ini sedikit panas, iya kan, Yuna?"



"Huh?.... AKHH!"


Yuna kaget bukan main, air yang dingin itu disiramkan padanya, alhasil baju dan ransel-nya basah. Yuna menatap Monday tajam.


"Segar kan? Hahaha." Mereka mentertawakan dirinya, Yuna hanya diam tak tertarik ingin membalas atau apalah itu.

"Kaja, kita tinggalkan dia sendiri disini."

"Bye, Yuna..."

"Jangan masuk angin, ya. Hahahaha..."

Ketiga perempuan tersebut meninggalkan Yuna yang masih terduduk di tanah sekolah, gadis itu bahkan mulai menagis tanpa suara, hanya terisak - isak kecil takut jika ada yang mendengarnya.


| ● | ● | ● |

Yuna berdiri, sudah 15 menit dia melamun dan menunggu baju seragamnya kering tapi tidak benar - benar kering sepenuhnya, tubuhnya juga masih terasa dingin sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S E Q U O I A ; Haruto ft. YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang