_________________________
Psycho dingin
_________________________Sunghoon|
Gak nyangka kalo rumah kita deketan|
Besok berangkat sekolah bareng yuk|
Read_________________________
"Ih sebel di read doang!!" ucap Claresta sambil berguling-guling di kasurnya.
"Dasar aneh" julid Sunoo.
"Eh btw, kalo lo cuma ngeread chat dari cewek, biasanya gara-gara apa?"
"Gak tau, gak pernah ada yang ngechat"
"Main game terus sih, jadi pacarannya sama game!"
"Lo yang gak pernah main game emang punya pacar?"
"Enggak juga sih"
"Tuh kan, emang tampang lo aja yang pas-pasan" ejek Sunoo.
"Udah ah gue lagi gak mau ribut, ngantuk" ucap Claresta sambil menyelimuti tubuhnya.
Claresta perlahan-lahan mulai memejamkan matanya dan tertidur. Sedangkan, Sunoo asik memainkan game di kamar Claresta sambil berteriak "MUSUHNYA DI DEPAN!", "HEADSHOT!", "CHIKEN DINNER!" Berkali-kali.
"SUNOO BERISIK BANGET!!" teriak Claresta sambil memukul saudara kembarnya dengan bantal guling.
"ampun!!!"
"main gamenya di kamar lo aja sana!"
"gak mau, di sini wifinya lancar"
"tau ah terserah lo" ucap Claresta pasrah.
❄️P I E R D A❄️
Pagi mulai tiba, matahari mulai memancarkan cahayanya, awan di langit berjalan tertiup hembusan angin. Tapi Claresta tak kunjung bangun karena tidak bisa tertidur semalaman mendengar suara Sunoo yang terlalu berisik.
"CLARESTA BANGUN!! LO MAU TIDUR SAMPE KAPAN?!" Teriak Sunoo di depan pintu kamar Claresta.
Claresta yang mendengar suara Sunoo langsung terbangun dan melihat jam yang tertempel di dindingnya.
"what?! jam 6?!!" ucapnya syok.
Claresta bangun dan langsung terburu-buru untuk mandi dan memakai seragamnya.
"ini semua gara-gara Sunoo! awas aja nanti" ucap Claresta sambil memakai sepatunya.
Setelah seluruhnya siap, Claresta berlari menuju halte bus yang jaraknya cukup dekat dari rumahnya. Setibanya di sana, Claresta kebetulan melihat Sunghoon sedang duduk dan menunggu bus. Dia sangat senang, ternyata bukan hanya dirinya yang telat hari ini.
Sudah dua bus yang tidak di naiki oleh Sunghoon pagi ini, sebetulnya dia sudah tiba di halte sejak 30 menit yang lalu. Tentu ada alasannya, karena ia ingin menunggu Claresta dan berangkat ke sekolah secara bersamaan. Sunghoon hampir membalas pesan yang dikirim Claresta tadi malam, tapi dia tidak tau ingin membalas apa. Dia memang tidak pandai berbicara dan tidak pandai membalas pesan.
"Sunghoon!" panggil Claresta sambil melambaikan tangannya.
Sunghoon menengok ke arah Claresta, kemudian tersenyum.
"jangan senyum please, lo bikin gue deg-degan" ucap Claresta pelan sekali, sambil menghampiri Sunghoon.
"lo semalem latihan skating?" Tanya Claresta.
Sunghoon mengangguk.
"kompetisinya dua minggu lagi ya?"
Sunghoon mengangguk, kemudian berdiri.
"Ayo, busnya udah dateng" ucap Sunghoon.
Claresta dan Sunghoon memasuki bus dan berdiri selama 15 menit untuk tiba ke sekolahnya. Tapi setibanya di sekolah, gerbang sekolah mereka sudah tertutup rapat. Dan terlihat guru BK sedang menghampiri mereka.
"Kalian berdua baru dateng jam segini?! cepat ikut bapak" ucap guru BK sambil membukakan pintu gerbang.
"Park Sunghoon, ini pertama kalinya kamu terlambat loh" ucap guru BK sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"m-maaf pak" ucap Sunghoon.
"Kalian boleh masuk kelas setelah muterin lapangan sebanyak 3 kali"
"Baik pak!" balas Sunghoon dan Claresta.
Sunghoon dan Claresta berlari bersama mengelilingi lapangan sekolah yang luas. Sunghoon terus berlari cepat dan meninggalkan Claresta yang berlari kecil di belakang.
"Sunghoon tunggu!" Teriak Claresta.
Sunghoon kemudian berhenti berlari dan menunggu Claresta menghampirinya.
"pelan-pelan aja larinya, gue bukan atlet" ucap Claresta yang kelelahan sambil melepaskan tasnya yang berat.
"biar gue yang bawa" ucap Sunghoon sambil mengambil tas Claresta.
"serius?"
"hm, ayo lari lagi" ucap Sunghoon.
Claresta dan Sunghoon berlari bersebelahan. Mereka terus berlari dengan irama kaki yang sama. Tapi, Sunghoon tampak khawatir dengan Claresta, karena tali sepatunya tak terikat.
"Tali sepat-" ucap Sunghoon.
"AAAAA SUNGHOON!" Teriak Claresta yang tersandung tali sepatunya.
Sunghoon dengan sigap langsung menangkap tubuh Claresta. Sunghoon menahan punggung Claresta dengan tangannya agar tidak terjatuh. Kemudian mereka berdua saling bertatapan dalam waktu yang cukup lama. Jantung mereka berdebar melihat wajah satu sama lain.
Wajah Sunghoon sangat tampan, bahkan Claresta tak bisa berhenti menatapnya. Ini seperti kesempatan emas bagi Claresta melihat wajah psycho dingin secara mendetail.
#7
KAMU SEDANG MEMBACA
Pierda | Park Sunghoon✔️
FanfictionHasil indah hanya untuk manusia yang diperlakukan adil oleh dunia. ©151220