#17 kamu dimana?

788 162 13
                                    



(wajib denger All I want-Kodaline)

Sudah berhari-hari Sunghoon tidak dapat ditemukan. Bahkan team pencari hampir menyerah mencarinya.

Claresta sudah mengurung diri di kamar selama seharian penuh. Ia merasa sangat terpuruk. Ia tidak siap untuk kehilangan seorang Sunghoon.

Sunoo selalu menghibur Claresta, ia berusaha membuat Claresta lebih semangat.

"Lo harus makan, nunggu kabar Sunghoon juga perlu energi" ucap Sunoo sambil mengarahkan sesendok nasi ke mulut Claresta.

Tadinya Clareta hanya melihat ke arah sendok nasinya, tapi karena Sunoo sudah berusaha menghiburnya, ia-pun memakannya.

Saat nasinya sedang dikunyah, tiba-tiba Claresta menesteskan sedikit air matanya.

"Beritanya pasti salah, gak mungkin kan Sunghoon ninggalin gue" ucap Claresta.

Sunoo membungkuk, kemudian memeluk saudara kembarnya itu. "aaaa jangan nangis, kita harus sabar nunggu kabarnya"

❄️P I E R D A❄️

"Kalian semua pasti sudah mendengar kabar tentang Sunghoon, sekarang kita doakan semoga ia cepat ditemukan" ucap salah satu guru yang mengajar di kelas.

Seluruh teman di kelas langsung menundukan kepalanya, mereka merasa prihatin kepada Sunghoon. Diawal kesuksesannya ia malah mendapat musibah.

Claresta hanya duduk sendirian di kursinya. Ia merasa sangat hampa sepanjang pelajaran. Biasanya rekan semejanya itu sedang mendengarkan musik sambil memejamkan matanya. Bahkan terkadang visualnya mengalihkan pandangannya dari dunia.

Tapi kali ini itu semua tidak ada.

Claresta hanya bisa menunggu kabar dari team pencarian. Ia berharap mereka membawa kabar baik untuknya, walaupun peluang ditemukannya Sunghoon dalam kondisi hidup hanya 0,001%.

_______________
Sunghoon
_______________

Sunghoon|

Kamu dimana?|

Aku kangen|

Kamu harus pulang|

Katanya kamu mau aku peluk|

Kamu sekarang dimana?|

Jawab hoon|

Please|

__________________

Berita siang ini!

Pakaian yang dikenakan oleh figure skating Park Sunghoon ditemukan dalam kondisi hancur oleh team SAR dari dalam laut.

Claresta semakin frustasi dengan berita-berita yang beredar. Hampir seluruh isinya menyatakan bahwa Sunghoon dipastikan telah meninggal.

Seluruh pakaian maupun barang-barang yang ada di dalam pesawat sudah hancur, apalagi tubuh manusia.

Tak terasa air mata Claresta sudah menetes. Ia tak tahan menahan tangisnya. Akhirnya ia berlari menuju rooftop gedung tua tempat favoritnya dengan Sunghoon untuk mencari udara segar.

Claresta duduk sambil menarik nafas, ia terbayang memori-memorinya dengan Sunghoon.

Claresta menatap langit, membayangkan Sunghoon ada di sebelahnya "hoon kamu tau gak? Perpisahan yang paling menyakitkan adalah perpisahan tanpa ucapan selamat tinggal" ucapnya.

Setelah beberapa menit duduk di sana, Claresta tak sengaja melihat sebuah kotak berwarna ungu pastel berada di dekat pintu. Claresta mendekatinya kemudian mengambilnya.

Ia membuka kotaknya, ternyata di dalamnya berisi sebuah surat dan lima buah cokelat.

________________________

Dear Claresta

Aku sengaja nulis ini buat kamu, aku tau kalau kamu kangen aku pasti kamu ke rooftop ini, makanya aku simpen di sini.

Selama aku gak di sana jangan sedih ya, kamu jelek pas lagi sedih.

Kalau hari-hari kamu pahit tinggal makan cokelatnya aja. Anggap cokelat ini sebagai pemanis dari kepahitan hari kamu.

Tapi aku harap hari kamu baik-baik aja.

Oh iya sekolahnya jangan sampe telat mulu soalnya gak ada aku yang bisa nemenin kamu dihukum lari muterin lapangan.

Bilangin Sunoo jangan berisik pas tengah malem, suaranya bisa ganggu kamu tidur, terus nanti bangunnya kesiangan.

Satu lagi, doain aku semoga bawa pulang mendali emas, aku mau buat kak Jay bangga. Kak Jay udah rela menguras keringetnya demi aku, aku ingin membayar upayanya. Itu tujuanku kali ini.

Keep smile Claresta, see you.

From Sunghoon

___________________

Tak sadar air mata Claresta sudah membasahi pipi dan kertasnya. Ia sangat sedih ketika membacanya.

Ia merasa hati Sunghoon selembut awan. Sunghoon hanya memikirkan orang sekitarnya, ia tidak pernah memikirkan usahanya sendiri.

"Usaha keras kamu juga harus dibayar hoon" ucap Claresta sambil menangis.

#17

Pierda | Park Sunghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang