13. Honesty

3.5K 281 104
                                    

Happy reading:)

⭐⭐⭐

"Orang tua kita akan datang kesini." namja berlesung pipi itu membuka percakapan terlebih dahulu di antara keheningan yang tercipta.

Mereka sedang berada di ruang tengah untuk menunggu Taehyung sadar. Hanya berlima sih. Jimin masih setia untuk menemani Taehyung dikamarnya.

"Orang tua kita semua?" Hoseok mengangkat satu alisnya bertanya.

Untuk apa mereka datang ke Andalas? atau mungkin tentang itu?

"Tidak semua. Hanya aku, Seokjin hyung, Jimin dan juga orang tua Jungkook." ucapnya membalas pertanyaan namja yang menjadi mentari di grup mereka.

"Ada apa mereka datang kesini?" tanya Seokjin heran. Bukannya dia tidak senang orang tua nya akan datang. Hanya saja, pasti ada suatu masalah yang menjadi alasan makhluk tertinggi itu datang ke Andalas.

"Aku memberitahu ayahku tentang kondisi Andalas yang diserang shadow." ucap Namjoon memberitahu.

"Bagaimana dengan Taehyung?" celetuk namja berkulit pucat diantara mereka.

"Astaga! aku tidak ingat itu." ucap Namjoon menyesal baru mengingatnya. Dirinya lupa ada satu hal yang belum bisa mereka selesaikan yang disembunyikan dari orang tua mereka. Masalah Taehyung.

"Lalu kita harus bagaimana?" Jungkook yang kini giliran bertanya. Menyembunyikan Taehyung dari orang tua mereka, atau mengungkapkan yang sebenarnya jika Taehyung tidak mempunyai ikatan dengan Andalas? itu juga masih kemungkinan. Karena subjek yang kini sedang dibicarakan mereka, masih menutup matanya dengan tenang. Kemana mereka harus bertanya?

"Tapi, aku baru sadar. Aura Taehyung kini berubah. Dan aromanya juga, aku mencium bukan hanya aroma manusia saja." Seokjin menyampaikan apa yang selama ini selalu bertengger manis dipikirannya. Member yang lain hanya terdiam. Pusing memikirkan kemungkinan-kemungkinan alasan tentang Taehyung, Karena anak itu masih berada di alam bawah sadarnya. Jadi tidak ada orang yang dapat menjelaskannya.

Narasumbernya Taehyung. Ya, hanya Taehyung.

"Mungkin itu hanya efek air swan?" ada nada keraguan yang terselip diucapan Jungkook.

"Itu bukan hanya efek air swan. Tapi itu seperti keluar begitu saja dari Taehyung langsung. Entah mungkin menyesuaikan dengan kondisi disini atau --ah aku pusing memikirkannya." Seokjin menggelengkan kepalanya menolak ucapan Jungkook. Dirinya sangat yakin, jika ada sesuatu tentang adik tak sedarahnya itu.

"Ngomong-ngomong, bagaimana kondisi di Korea ya saat kita disini?" lanjutnya bertanya.

"Entah, mungkin Sejin hyung dan pd-nim sekarang sedang pusing karena kita hilang." ucap Namjoon membalas.

"Dan, mungkin mereka akan mengadakan konferensi pers bersama media." tambah Jungkook menebak.

"Aku tidak bisa membayangkan paniknya mereka saat ini." Seokjin terlihat berpikir sambil terkekeh membayangkannya.

Ah pasti seru, jika dirinya bisa melihat bagaimana paniknya mereka.

.

Sayup-sayup namja itu bisa mendengar pembicaraan orang-orang disekitarnya, walaupun terasa samar dipendengarannya. Kelopak mata itu perlahan bergerak membuka. Menampilkan netra hitam yang masih kebingungan karena baru saja sadar dari 'tidurnya'.

"Taehyung, akhirnya kau sadar." Jimin yang sedari tadi menemani sahabatnya itu tersenyum bahagia saat netranya melihat pergerakan dari Taehyung.

"HYUNG!" teriak Jimin yang langsung saja menghasilkan beberapa namja datang berlari ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Descendants of the GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang