Prolog

6.9K 379 7
                                    

    Pernahkah kalian mendengar negeri Olympus, yang konon katanya negeri para dewa?

Dewa serta dewi yang terkenal hebat dan kuat yang menjadi mitologi Yunani.

Dalam satu kehidupan salah satu dewanya, yaitu Dewa Zeus atau Dewa petir, tersembunyi kisah kehidupan percintaannya di dunia fana sang makhluk serakah.

Awal kisah, negeri Olympus di serang oleh Atlas yang merupakan musuh para dewa. Dalam peperangan ini, para dewa Olympus memenangkan pertarungan meskipun keadaan mereka juga sangat parah. Namun, hal yang berbeda terjadi pada Dewa Zeus, sang dewa petir. Zeus terlempar dari negeri Olympus dan terdampar di dunia manusia.

Ia ditolong oleh seorang perempuan yang menemukannya pingsan di pinggir hutan dekat kota.

Cerita berlanjut, Zeus mencintai perempuan yang telah menolongnya dan kemudian menikahi sang pujaan hati.

Namun sayang, beberapa hari setelah pernikahannya, Saudara Zeus sesama dewa yaitu Dewa Poseidon menjemputnya di dunia manusia. Awalnya Zeus menolak karena sudah jatuh cinta dengan salah satu penghuni bumi. Namun, Poseidon meyakinkan Zeus, bahwa Olympus membutuhkannya. Membutuhkan seorang dewa yang bisa mempimpin Olympus dan Zeus lah yang ditunjuk semua dewa. Olympus masih dalam kondisi hancur berantakan dan Poseidon membujuk Zeus supaya cepat pergi ke Olympus.

Dengan terpaksa, Zeus meninggalkan perempuan yang kini menjadi istrinya tanpa pamit terlebih dahulu. Zeus yakin, ia akan kembali menemui sang istri kembali. Karena 1 tahun di dunia, mungkin akan beratus tahun di negeri Olympus. Ia akan memperbaiki dan membangun negeri Olympus kembali.

Sang perempuan yang tau suaminya pergi meninggalkannya hanya bisa menunggu dengan sabar.

Namun Keadaan menjadi berubah bagi sang perempuan saat ia tahu dirinya hamil. Ia bingung dan kecewa. Tak ada kabar dari suaminya. Apakah Suaminya itu sudah bosan dengannya?

Dengan berbekal niat, ia pergi ke daerah lain bersama dengan anak yang 1 bulan sudah di kandungnya. Ia pergi ke suatu daerah yang cukup damai.

Setelah kelahiran anaknya, sang perempuan ternyata jatuh sakit. Sakit yang lumayan parah. Ia hanya bisa melihat sendu anaknya yang masih berumur 1 minggu di dekapannya. Apa yang harus ia lakukan?

Kemudian, di malam yang hujan terus mengguyur daerah tersebut, sang perempuan berjalan tertatih menuju ke sebuah rumah sederhana.

"Maaf kan ibu nak.

Ibu sayang padamu"

Cup.

Ia lalu meninggalkannya di depan pintu rumah itu dengan memberikan sang anak sesuatu yang dahulu diberikan oleh suaminya sebagai hadiah pernikahan mereka.

Rumah itu ternyata dimiliki oleh sepasang suami istri yang sudah 5 tahun pernikahannya belum dikaruniai anak.

Mereka awalnya terkejut saat melihat bayi kecil itu. Namun mereka juga bahagia, karena tuhan mendengarkan doanya.

Tuhan mengirimkan seorang anak kepada mereka. Mereka berdua kemudian merawat dan mendidik anak itu dengan penuh kasih sayang.

.
.
.
.
.

Bersambung

Descendants of the GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang