01. Forecast

5.8K 347 3
                                    

Happy Reading:)

⭐⭐⭐

Di ruangan yang sangat luas itu, banyak orang yang sedang menunggu salah satu orang yang belum dilihat kedatangannya.

Mereka akan berkumpul untuk menyelesaikan masalah di negeri Fairyland. Negeri peri yang kini sudah rusak parah akibat serangan dari Shadow, musuh para dewa. Shadow adalah sejenis monster yang menakutkan dan menyeramkan. Mereka, mengambil dan menyerap kekuatan makhluk imortal. Waktu dulu, kaum Elf yang menjadi korban dan sekarang kaum peri. Para Dewa bingung, Siapa Sebenarnya Shadow ini?

Seseorang yang ditunggu pun akhirnya menampakkan dirinya. Dia adalah penguasa negeri Olympus, raja para dewa.

"Dewi Demeter, dewi Athena dan dewa Ares pergilah kalian ke negeri Fairy. Perbaiki semua kekacauan. Dan bantulah para peri jika masih ada musuh disana." Ucap sang pemimpin yang telah mendiskusikan masalah ini kepada 3 dewa dan dewi yang kini sedang menundukkan kepalanya.

"Baik." ucap mereka serempak. Kemudian secepat cahaya mereka menghilang menyisakkan tempat kosong disana.

"Dan bagi kalian, jagalah daerah yang belum tersentuh oleh para makhluk itu. Jangan biarkan mereka memporak-porandakannya." titah kembali diberikan kepada dewa dan dewi yang tersisa. Yang dibalas dengan anggukan patuh dan seperti sebelumnya, mereka pergi dan menghilang secepat kilatan cahaya.

Kini hanya tersisa sang pemimpin disana. Menatap datar ke arah depannya yang kini sudah kosong. Tatapannya tajam. Zeus, raja dewa yang kini menguasai Olympus. Keangkuhan dan ketegasan mengalir dari aura sang dewa petir.

Terus berkecamuk dalam pikirannya. Entah memikirkan apa pemimpin Olympus itu. Tapi, tak lama Kemudian ia menghilang di tempatnya yang kini kosong bagai disapu angin.

.

Sebuah ramalan terdahulu akhirnya terungkap oleh seorang dewi. Para penghuni di seluruh olympus pun bergegas mendatangi aula kerajaan Olympus untuk mengetahui apa isi ramalan yang dibuat alam itu.

"Akan datang saat nya darah dan kekuatan berpisah, kemenangan menjadi pemilik sang hitam dan sang putih secepat kilat terlupa. Dimana-mana hitam mendominasi dan dunia akan menjadi kegelapan abadi." Ucap Dewi Hamera sang Dewi matahari. Para dewa dan dewi yang mengerti maksudnya hanya diam.

"Kita akan mati." ucap salah satu dewa di tengah kerumunan itu.

Diatas singgasana, Zeus hanya diam mendengarkan.

"Apa yang harus kita lakukan dewi hamera?" kerumunan itu kemudian saling berbisik.

"Ada yang bisa kita lakukan." ucap Hamera mengalihkan bisikan para dewa dewi itu.

"Yaitu mencari keturunan murni yang terpilih." sontak, ucapan sang dewi matahari itu mengakibatkan kericuhan di aula istana.

"Keturunan murni yang terpilih? Maksudnya anak para dewa dan dewi yang dipilih alam untuk melawan hitam?" Sahut seorang Dewa.

"Ya." Dewi Hamera menjawab.

"Tapi, di Olympus banyak sekali anak para dewa dewi, apakah dia ada diantara mereka?"

***

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki perlahan berjalan menuju ke suatu tempat. Mengambil tempat yang tersisa dan mulai mengambil bahan energi yang diperlukannya untuk melakukan kehidupan.

"Ada apa?" ucap seorang namja mengarahkan pandangannya kepada orang lain yang bersamanya dalam ruangan tersebut.

"Tumben hyung, aku baru saja akan memanggilmu." ucap namja bergigi kelinci kepada namja yang kini mulai memakan makanannya.

"Akwu lawpar." ucap Taehyung, nama namja yang kini sedang mengunyah makanannya.

"Telan dulu Tae, baru bicara." ucap namja tertua di antara ke-7 namja tersebut.

Taehyung menelan makanannya.

"Hehe aku lapar hyung, jadi aku segera bangun. Kau taulah jadwal kita kemarin sangat padat, aku hanya makan sedikit." ucap Taehyung sambil mengambil suapan berikutnya.

"Kau seharusnya jaga pola makanmu Tae. Makan yang banyak, hari ini kita memiliki jadwal yang padat seperti kemarin, kalian semua juga makan yang banyak." Kini bagian seorang namja yang memiliki lesung pipi di wajahnya. Kim Namjoon nama namja itu.

"Ne" kemudian memakan makanannya dengan tenang di selingi percakapan ringan diantara mereka.

.
.

"Hari ini kita akan melakukan pemotretan, jadi bersiap-siaplah." Namjoon melangkahkan kakinya ke arah kamar, pergi meninggalkan ruang makan.

"Kita berkumpul diruang tengah 30 menit lagi, jangan sampai kalian terlambat." ucap Seokjin menyusul Namjoon dan pergi ke kamarnya.

"Nah hyung, kau jangan telat lagi." ucap Jungkook, namja pemilik gigi kelinci kepada namja yang memiliki surai abu-abu.

"Tidak akan kook, aku kan sudah bangun sekarang." Taehyung memutar bola malas mendengarkan ucapan adiknya.

"Hyung tidak ingat yang kemarin?" Jungkook menaikkan satu alis untuk menggoda Taehyung.

"Ish jangan diingatkan lagi Jungkook." Ucap Taehyung sambil cemberut.

"Jungkook, Taehyung cepat habiskan makanan kalian." Ucap Hoseok menengahi keributan di antara dua maknae itu.

"Jungkook yang duluan." ucap Taehyung tak mau disalahkan.

"Mengapa aku hyung? Aku tidak." Sanggah Jungkook.

"Kau itu mengung-"

"Berisik!" Sebelum Taehyung menyelesaikan ucapannya, Namja berkulit putih terlebih dahulu memotong perkataanya.

"Hmm" gumam Taehyung menatap Jungkook kesal karena ia seperti kalah berdebat dengan Jungkook.

Kemarin itu bukan salahnya karena terlambat. Taehyung hanya ketiduran sebentar dan bangun saat lebih 15 menit di waktu perjanjian. Lalu manager BTS, memarahi mereka semua karena terlambat untuk latihan. Ingat hanya sebentar.

Jungkook yang ditatapnya pun mengejek Taehyung.

'Dasar maknae'

Member yang lainnya hanya menyaksikan perselisihan itu tanpa niat menyatukannya kembali. Biarlah pasti akur sendiri, pikir mereka.

Setelah selesai, mereka pergi ke kamar masing-masing untuk mengambil barang yang akan mereka bawa di jadwal kali ini.

.
.
.

To be continue

Descendants of the GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang