Pangeran Sehun melamun menatap hamparan ladang rumput kering yang membentang luas di halaman belakang kamarnya dari balik jendela. Pangeran Sehun sudah berulang kali menghela nafasnya. Ini gila. Tapi dia bisa berkata apa? Kerajaannya sedang terancam bahaya. Rakyatnya sedang menderita. Appa nya tidak memaksa, tapi sanggupkah Pangeran Sehun menolak?Jika kebahagiaan nya adalah satu-satunya jaminan yang bisa dia pertaruhkan untuk menyelamatkan Kerajaan dan rakyatnya, apakah Pangeran Sehun bisa tetap menolak? Menjadi egois dan membiarkan Kerajaan serta rakyatnya menderita. Pangeran Sehun tentu saja tidak bisa. Kerajaannya harus bisa bertahan..
Ini gila! Tapi Pangeran Sehun tetap harus menjalaninya.
Pangeran Sehun lalu tersenyum hambar saat melihat Sejeong, Putri bangsawan Kim melintasi halaman belakang kamarnya. Putri Sejeong sering menyelinap kesana.
Pangeran Sehun dan Putri Sejeong adalah sahabat baik sejak kecil. Sering menghabiskan waktu bersama untuk bermain atau saling berbagi cerita.
Sebenarnya, Pangeran Sehun menaruh hati pada wanita itu, dan Pangeran Sehun tahu bahwa Putri Sejeong juga merasakan hal yang sama terhadap dirinya. Sempat terpikir untuk menjadikan Putri Sejeong sebagai tambatan hatinya dan mengubah hubungan mereka. Pangeran Sehun tau Putri Sejeong tidak akan menolaknya.
Tapi kini Pangeran Sehun harus menghilang kan keinginan itu karena perasaannya sudah tidak ada harapan. Sedangkan Putri Sejeong masih bisa menambatkan hatinya pada pria lain. Pangeran Sehun merasa sedikit bersyukur belum sempat mengungkapkan perasaannya pada sahabat kecilnya itu. Setidaknya dia tidak harus menyakiti hati Putri Sejeong lebih dalam. Dan setidaknya Pangeran Sehun tidak harus kehilangan sosok sahabatnya.
" Sejeong-ah!" Panggil Pangeran Sehun dengan senyum yang dipaksakan dari balik jendela. Putri Sejeong tersenyum lebar dan melambai-lambai penuh semangat. Inilah yang Pangeran sukai dari Putri Sejong, wanita itu selalu terlihat penuh semangat dan ceria.
" Sehun-ah, ayo ke sungai.." Ajak Putri Sejong dari luar jendela kamar Pangeran Sehun.
Putri Sejeong belum tau mengenai perjodohan Pangeran Sehun. Jika dia tau, dia pasti tidak akan tersenyum selebar itu.
" Maaf, Aku tidak bisa.. Ada pertemuan di Kerajaan sebentar lagi.." Balas Pangeran Sehun dengan wajah penuh penyesalan. Putri Sejeong menyebikkan bibir bawahnya, cemberut. Dan itu terlihat menggemaskan di mata Pangeran Sehun.
" Pertemuan lagi?" Gerutu Putri Sejeong.
Pangeran Sehun mengangguk masih dengan senyum penuh penyesalan.
" Kenapa akhir-akhir ini Raja sering sekali melakukan pertemuan? Apakah ada masalah besar, Hun?" Tanya Putri Sejeong penasaran. Apakah keadaan Kerajaan Gwanghaegun semakin buruk? Putri Sejeong terlihat mulai cemas.
Pangeran Sehun menelan ludahnya. " Eoh, itu.." Pangeran Sehun mencoba mencari alasan. " Hanya pembahasan soal kekeringan yang melanda Kerajaan kita.. Kau kan tau sendiri.. Belum ada penyelesaian soal masalah kekeringan ini.." Jawab Pangeran Sehun tidak seratus persen berbohong.
" Ooh.." Putri Sejeong mengangguk mengerti. Ternyata dugaannya benar. Sejeong merasa iba dengan keadaan sang Raja yang masih harus dipusingkan dengan masalah kemarau panjang ini..
" Kasihan Raja, Beliau pasti kesulitan mencari penyelesaian masalah ini. Aku harap musim kemarau ini segera berakhir yaa.. Aku juga kasihan dengan rakyat kecil yang berladang dan bercocok tanam. Mereka mengalami kesulitan parah.."
Pangeran Sehun mengangguk. " Semoga masalah ini segera berakhir.." Dan semoga aku mengambil keputusan yang tepat dan Kerajaan bisa tertolong. Tambah Sehun dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince(s)'s Heart
FanfictionOh Sehun adalah seorang Pangeran dari Kerajaan Gwanghaegun. Dan Park Chanyeol adalah seorang Pangeran dari Kerajaan Yeongjo. Mereka dipersatukan dalam ikatan pernikahan karena titah sang Raja. Pangeran Chanyeol menentang perjodohan tersebut, tapi...