#2

140 10 0
                                    






🔹🔹🔹🔹🔹




Saat aku membuka mata ku aku tahu tempat ini. UKS tempat yang sering ku kunjungi saat lagi sakit. kepala ku rasanya masih pusing dan aku melihat Mark sedang duduk di kursi samping matras, ia tertidur yang benar aja.

Aku turun dari matras dan menghampirinya, wajah Mark yang putih pucat ini terlihat memar di pipi dan di sudut bibirnya ada bekas darah yang mulai mengering.

Aku mencoba mencari obat p3k di dalam almari untuk mengobati luka mark, ku tuangkan obat merah pada selembar kapas dan menepuknya perlahan di sudut bibirnya dan beralih ke obat oles ke pipinya yang berubah keungu-unguan itu.

Betapa terkejutnya aku saat Mark membuka matanya dan tak disengaja mata kami bertemu, ia memandang ku terkejut begitu pula aku, bagaimana tidak karena wajah  kami cukup dekat mungkin hanya berjarak 15 cm.

Aku segera beranjak dari duduk ku dan menepuk-nepuk rok ku yang kotor karena duduk di lantai.

"Kamu gak papa?" Tanya ku

"Seharusnya aku yang nanya begitu, kamu gak papa? Gak pusing?"

"Gak papa kok, iya agak pusing sih" aku menjawabnya lalu tersenyum.

"Lain kali gak usah ikut campur urusan cowok, apalagi lagi berantem"

"Aku cuma mau misahin"

"Aku tahu, tapi lain kali jangan diulangi ya"

"Makanya kamu jangan berantem, aku khawatir tau.."

"Iya tahu, kita kan temen"

"Emm..." Aku pun mengagguk



🔹

🔹

🔹



Mark beneran merasa bersalah sampai dia yang nganter aku pulang, padahal bukan dia yang mukul aku, kenapa harus merasa bersalah sih?

Udah ku tolak berkali-kali agar dia gk jadi nganter pulang, eh dia nya malah maksa, sebenarnya aku kasihan kalau Mark nganter pulang karena arah rumah kami berlawanan, Mark harus ngelewati jalan sekolahan lagi dong nanti kalau pulang.

"Udah, naik!"

"Mark, gak usah ya, aku nebeng natya aja"

"Naik gak! Mau aku gendong?"

"Nggak, iya nih aku naik"

"Gitu kenapa dari tadi"

"ya udah hayuk"

Setelah sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya kita udah sampai di depan rumah ku.

"Mau mampir?"

"Emang boleh?"

"Boleh lah.."

"Kapan-kapan aja, yaudah aku pulang"

"Iya hati-hati"

"Sip.."

Setelah melihat motor Mark udah gk kelihatan setelah tikungan gang aku baru masuk ke rumah.

"Kapan-kapan aja" apa itu artinya dia mau kesini lagi?




🔹🔹🔹






Setelah kemarin berkelahiannya sama Mark, Johan seakan gak kapoknya dan masih bully Dery bahkan masih malak uang jajannya.

Sekedar info Johan sekawan emang anak yang disegani di sekolah karena terkenal nakal dan jago berkelahinya, makanya banyak anak yang lebih baik menyerahkan uangnya daripada harus berkelahi dengan mereka.

Mereka suka bully, ngolok-olok dan mukul tentunya. Dan karena mark orangnya gk tega'an dan menganut kebenaran jadi dia gak tinggal diam saat Johan dan 2 temannya berulah lagi.

"Mau jadi pahlawan kesiangan lagi Lo?" Ari

"Belum cukup kemarin gue pukul?" Johan

"Kayaknya mau lagi dia han" jackie

"Aku gak mau ribut dan gak mau kelahi.." mark

"Mark.."

Natya nahan tangan Mark dan narik Mark jauh dari Johan, Ari dan jackie.









"Kenapa sih nat?" Mark

"Udah Mark, mereka itu kepala batu, mau kamu pukul berapa kali pun mereka bakalan tetep gitu-gitu lagi" kata natya

"Lebih baik pura-pura gak lihat aja sih, yang penting mereka gak nganggu kamu" sambung ku

"Aku gak bisa lihat temen kita di gituin , Dery juga anggota kelas, dan aku sebagai ketua kelas gak bisa cuma diem aja bi" ujar Mark dengan tegas

"Tapi Mark.."

"Aku gak akan berhenti sampai mereka berhenti bully dan malak anak-anak yang lemah"










🔹🔹🔹🔹🔹













Mark baik banget gak sih?


















Kita yang berbeda ||  Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang