#6

71 9 0
                                    






🔹🔹🔹🔹🔹











Hari ini aku memasak untuk pertama kalinya, karena ku pikir Mark kan jarang keluar untuk makan di rumah sakit, karena hanya dia yang menjaga mama nya, jadi hari ini aku sengaja membuatkan dia bekal.

Dan seperti yang kalian duga, karena baru pertama kali masak jadi dapurnya kayak kapal pecah, berantakan dimana-mana.

"Anak bunda kok sibuk gini pagi-pagi, ini hari Minggu lho dek" kata bunda

"Iya bun, aku mau buat nasi goreng, garam nya dimana ya Bun?"

"Itu di laci samping gelas, tumben kok gak minta tolong kakak"

"Ah kakak malah gak bantu tapi ngerusuh'in aja"

"Yaudah sini bunda bantu"

"Makasih bun"

Setelah nasi gorengnya matang dan telor ceplok nya jadi, aku menatanya di kotak bekal dan menghiasnya.

"Lho kok pake bekal segala? Mau kemana?" Tanya kak wulan

"Ada deh, kepo" jawab ku

"Durhaka sama kakak lo" kak Wulan

"Biarin"

"Kenapa sih ribut mulu ya kalo berdua" ujar bunda

"Kakak tuh bun"

"Ngadu aja teros" kak wulan

"Udah sana mandi, trus berangkat, jangan lupa titip pesan buat mama nya Mark ya" ujar bunda

"Siap bun"




















Langkah kaki ku perlahan menaiki tangga darurat, kebetulan lift nya mati alhasil aku harus naik tangga, dan lantai kamarnya mamanya Mark lantai 7 lagi, capek-capeklah aku.

Setelah sampai depan kamar, aku melihat sosok pria paruh baya mengenakan jas lengkap sedang berbincang dengan mamanya mark, mungkin itu papa nya Mark, Mark bilang kan papa nya lagi keluar kota, mungkin baru pulang sekarang.

Ku putuskan untuk duduk dan menunggu diluar kamar, tak berapa lama langkah kaki yang terdengar semakin cepat, aku menengok ke sumber suara, tenyata mark sedang berlari dan menghampiri ku.

"Bi.."

"Kamu kenapa lari?"

"Papa Dateng, yuk masuk"

"Aku disini aja"

"Yaudah, aku masuk dulu ya"

Aku melihat senyuman di bibir Mark, ia benar-benar berbeda saat tersenyum begini, apa ia merindukan papa nya?

"Ma, mama kenapa nangis?"

"Ada yang sakit ma? Sebelah mana?"

"Aku panggil dokter ya?" Pertanyaan Mark yang bertubi-tubi .

"Mama gak papa Mark"

"Pa, ada apa sebenarnya? Papa kenapa baru pulang? Apa segitu pentingnya pekerjaan papa sampai menghiraukan Mama yang sedang sakit"

Mark sedikit menaikan intonasinya.




Plakkkk!!!



Mark ditampar cukup keras oleh papanya, aku hanya menatapnya dan terkejut dibalik pintu kamar.

"Pa, gak seharunya papa tampar Mark" bela mama Mark

"Kenapa? Karena dia anak kesayangan mu? Di bukan anak kandung mu, ingat itu!"

"Pa" mama mark

"Papa kenapa sih?"

Mark mencoba menahan air matanya, papanya berubah itu yang ia rasakan sekarang.

"Sekarang kamu pilih ikut papa, atau mau tetep sama mama?" Papa mark

"Maksud papa apa?" Mark

"Mark, mama papa mau cerai" mama mark

"Kenapa? Kenapa tiba-tiba begini?"

Tentu Mark terkejut, itu yang kulihat dari ekspresi wajahnya, ia juga kecewa mendengar ucapan mamanya.

"Mama gak bisa berumur panjang Mark, mama bakal ninggalin kamu, mama gak mau kamu sendirian, kamu ikut papa ya." Mata nya berkaca kaca saat bicara begitu.

Tiba-tiba saja papa Mark keluar dari ruangan dan menatap ku sebentar lalu tersenyum, aku masih mematung di depan pintu.

"Temen nya Mark?"

"Iya om"

"Yaudah, om duluan ya"

Ku pikir papa nya Mark berhati dingin ternyata gak seperti yang kuduga, dia baik kok, dan ramah pula.














Setelah beberapa menit menunggu Mark keluar ruangan, akhirnya ia membuka pintu dan menatap ku sayu, tak bisa di pungkiri ia terlihat habis menangis.

Lalu ia duduk di samping ku tanpa ucapan dan menundukkan kepalanya.

"Kamu udah makan?"

"Aku gak laper"

"Jangan gitu dong, kamu harus makan. Ini aku bawain nasi goreng, makan ya"

"Nanti aja"

"Kamu mau mama sehat kan? Kamu juga jangan sakit, jangan ditunda-tunda makannya"

"Yaudah aku makan"

"Gitu dong"

Setelah aku berusaha membujuknya untuk makan, akhirnya Mark makan juga.




🔹

🔹

🔹






Sudah terhitung seminggu Mark gak masuk sekolah dan rasanya sepi aja kalau gak ada dia, entah kenapa hari ini kepala ku pusing apa karena kurang tidur ya,  memang salah ku sendiri sih maraton drakor udah tau besok nya sekolah juga, ya gimana ya cerita nya seru sih bikin ketagihan lihat lanjutannya.

"Bi, kamu sakit?" Natya

"Iya pucet gitu?" Galih

"Aku ga papa kok Nat, lih"

"Yakin?" Galih

Aku cuma ngangguk lalu menenggelamkan kepala ku diantara kedua tangan yang ku lipat diatas meja.

"Bi," suara itu, aku yakin itu suara mark
























Apa itu suara mark?

Apa Mark sudah sekolah lagi?





























Kita yang berbeda ||  Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang