🔹🔹🔹🔹🔹
Mark sudah seperti dulu, dia kembali ceria dan semakin perhatian sama aku, kita juga seminggu sekali berkunjung ke makam mamanya Mark.
"Ma, Mark datang lagi sama bintang"
"Ma, ini bintang"
"Ma, apa aku boleh jatuh cinta?" Ujar Mark
Aku menatapnya sebentar lalu kembali menatap nisan mamanya mark.
"Apa aku boleh egois? Aku cinta sama bintang ma"
deg jantungku kayak berhenti jadi perasaan kita sama.
"Aku tau ini memang gak mungkin, tapi aku tulus menyayanginya, mama tolong tanyakan sama tuhan, boleh gak aku mencintai bintang?"
Aku tersenyum mendengarnya dan kemudian air mataku mengalir begitu saja. Mark menatapku dan membuatku bersandar di bahunya.
"Mama pernah nitipin aku ke bintang kan? Aku denger semuanya ma, hari terakhir mama ngobrol sama bintang, aku juga akan jagain bintang ma, kalau kita dipersatukan, mama merestui kita kan?"
Mark ngomong apa sih, mulai ngelantur dia, apa iya dia mau ngajak aku nikah gitu? Pakai minta restu segala. Kan aku nya jadi baper.
Kelulusan SMA adalah hari yang ku tunggu-tunggu dan hari ini lah hari yang akan selalu ku kenang dan mungkin aku akan merindukannya di masa depan
Aku didampingi bunda, ayah dan kak Wulan, dan Mark sendirian, papanya tak bisa datang untuk ke acara perpisahan sekolah, jadi bunda yang mewakilkannya untuk mengambil rapot dan ijazah Mark.
Kita bahkan foto bersama, Mark terlihat bahagia saat bersama keluarga ku, mungkin ia merindukan mamanya namun Mark tak pernah menunjukkannya padaku, ia pandai menyembunyikan dan ia juga pandai bersikap baik-baik saja walaupun hatinya rapuh.
Dia mengajarkan ku banyak hal tentang kehidupan, dia lah salah satu alasan ku masih bisa bertahan sampai saat ini, walaupun kita tak ditakdirkan bersama namun Tuhan punya cara lain untuk mempersatukan kita dalam ikatan persahabatan.
"Aku sayang kamu"
"Aku juga"
"Jangan rindu aku"
"Tapi aku bakalan rindu banget"
"Jangan nangis"
"Tapi aku udah nangis"
"Jangan jatuh cinta"
"Tapi aku udah jatuh cinta"
dia menatap ku aneh
"sama kamu" sambung ku
lalu mark tersenyum dan membelai rambutku yang tertutup jilbab.
"Bi"
"Iya"
"Aku pamit, aku cuma pergi nggak menghilang, aku akan kembali bukannya lenyap ditelan bumi.
Aku janji akan kembali begitu aku sukses""Kalaupun kamu gak berhasil tetap pulang ya"
"Kamu doa'in aku gak berhasil?"
"Bukannya gitu, aku cuma gak mau kamu pergi terlalu lama"
"Cuma 3 sampai 4 tahun bi, itu gak lama, kamu tunggu aku ya"
"Aku pasti nunggu kamu"
"Baik-baik ya disini, aku juga akan baik-baik aja disana."
Mark memelukku erat sampai pengumuman bahwa semuanya sudah harus masuk pesawat.
Ia mencium keningku dan memberikan ku sebuah amplop berwarna biru muda warna favoritnya.
Ia menarik kopernya sembari melambaikan tangannya dan perlahan-lahan sosoknya menghilang dari pandangan ku.
Belum selesai..........
🔹🔹🔹🔹🔹
Sekarang aku sudah di rumah, sudah mandi dan bersiap untuk tidur namun mata ku tertuju pada amplop yang Mark berikan padaku di bandara tadi.
Aku membukanya terlihat selembar kertas dan sebuah cincin disana. Cincin yang bermata bintang, aku mencobanya di jari manis ku dan benar pas di jariku, lalu aku beralih untuk membaca kertas itu.
Teruntuk bintangku yang ber kelap-kelip
Bi,
Mungkin sekarang aku sudah tak ada di sana, aku tak bisa lagi menemanimu, tak bisa lagi melihatmu tersenyum bahkan tertawa.
Bi, kamu tau kan seberapa besar cintaku? Tau kan?
Aku tersenyum membacanya dan bergumam aku gak tau Mark, aku gak tau.
Benar kata kamu, aku gak boleh terlalu larut dalam kesedihan.
Mungkin ini sulit buat aku, tapi aku akan berusaha menjadi dokter yang sesungguhnya, aku ikut papa ke Canada, dan ada kabar yang gak terduga, papa udah nikah lagi bi, tapi aku udah ikhlas kok.Kamu jangan lupain aku ya, aku juga gak akan lupain kamu, aku sayang kamu, kamu tau kan itu?
Dari Mark Lee yang menyayangi mu...
♥️Begitulah akhir kisah ku, bahkan sampai sekarang sudah lebih dari 5 tahun Mark tak kembali, bahkan aku gak tau apa dia baik-baik saja tapi aku selalu berdoa agar dia tetap dalam lindungan Tuhan.
Kalau di tanya rindu? Sudah pasti aku merindukannya, ingin rasanya menagih janjinya dulu namun setelah kepergiannya pun aku tak biasa sekalipun menghubunginya.
Dan bodohnya aku masih pada perasaan yang sama untuknya.....
Cinta pertama ku,
Mark Lee Aditya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang berbeda || Mark Lee
Fanfiction🎶Tuhan memang satu Kita yang tak sama Haruskah aku lantas pergi Walau cinta takkan bisa pergi🎶