FIGHT

6K 988 123
                                    





Tau ga sih? Kenapa aku doyan banget up waktu orang-orang masih tidur?

Ga tau juga


Anyway..





(灬º‿º灬)♡  (灬º‿º灬)♡





"Ya sudah kalau begitu Injun berangkat sendiri!"

Jeno diam, tidak menjawab. Membiarkan Renjun berjalan menghentakkan kaki mengeluari gerbang rumah dan menuju rumah Jisung.

Pagi ini ia dan Renjun bertengkar dan mengakibatkan keduanya yang tidak habis berdebat. Bukan nya Jeno tidak mau mengantar Renjun berangkat sekolah, namun kembali pada konsep nya yang harus berpura-pura tidak peduli.

Hal itu terlihat lucu ketika melihat Renjun yang kesal dan merajuk. Maka Jeno memutuskan untuk hari ini saja ia akan bersikap berbeda.

.
.

Mingrui, Via, dan juga Jisung kompak memperhatikan satu-satunya laki-laki yang kini menggerutu tidak jelas. Bahkan ia menghiraukan Shotaro yang baru saja datang, tidak seperti biasa menerjang Shotaro dengan berbagai pertanyaan.

"Dia kenapa?" Tanya Mingrui, menyenggol pelan lengan Jisung.

"Aku tidak tau, sedari pagi anak itu bertingkah aneh" Jisung menggelengkan kepalanya sendiri menyadari bagaimana beringasnya Renjun tadi pagi yang menjemputnya dan bersikap aneh pada Bunda Jisung, tidak seperti biasanya. "Dan satu lagi, tidak usah sok akrab padaku" lanjutnya menjauhkan lengan Mingrui.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Shotaro akhirnya.

"Aku? Ya. Hanya.. sedikit kesal"

"Injun kenapa?" Kini Via yang bertanya.

"Tidak, Injun malas bercerita"

Tuh kan, Mingrui dan yang lainnya semakin dibuat penasaran. Sikap Renjun tidak seperti biasanya. Kemana Renjun yang lembut hari ini?

.
.

Sudah hampir setengah jam berada di meja makan, menatap tajam Jeno yang masih menyantap makanannya tanpa mengalihkan pandangan pada Renjun sedikitpun.

Apa sih yang tadi pagi Renjun perbuat?

Hanya sedikit bangun terlambat, apa harus membuat Jeno sebegitu marah nya?

Semakin lama membuat Renjun kesal, Jeno bahkan tidak melihatnya sedikitpun. Dan Renjun tidak suka diabaikan.

"Injun tidak suka!"

Jeno menoleh, melihat anaknya yang tiba-tiba bersuara. Mengangkat satu alisnya bingung, kemudian bertanya.

"Apa? Kau tidak suka aku makan disini? Baiklah"

Tapi Jeno selalu menyebut dirinya sendiri 'daddy' ketika berbicara dengan Renjun, bukan 'aku'.

"Daddy jahat!"

"Apa?"

"Baik, Injun selesai makan. Tidak mau membersihkan piring bekas Injun" katanya, mencoba kembali menarik perhatian Jeno. Biasanya, ayahnya itu akan protes jika Renjun bersikap demikian.

"Oh, tidak apa. Bibi Cass akan membersihkannya besok"

"Injun tidak mandi sore" tidak, Renjun tidak bisa jika tidak mandi. Itu terasa tidak nyaman. "Tidak. Maksud Injun, Injun tidak akan merapikan kamar"

"Tidak masalah"

"Kenapa daddy menyebalkan hari ini?"

"Aku? Atau kau?"

Baby RenjunnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang