(灬º‿º灬)♡ (灬º‿º灬)♡
Jeno memangku laptop miliknya, di samping nya sudah ada kopi dan susu milik si kecil yang saat ini bermain sendiri. Bocah itu berlari kesana kemari dan terkadang melompat-lompat di depan jeno.
Si kecil terlalu senang dengan kegiatan lompat-melompatnya hingga akhirnya terpeleset.
"HUEE DADDY!" jerit renjun.
"hmm"
"SAKIT DADD!"
"kan daddy sudah katakan jangan lompat-lompat sayang"
"DADDYYYY" renjun menangis keras hingga jeno akhirnya bangkit dan menolong kesayangannya.
Mengangkat tubuh kecil si kecil dan memangkunya, meletakkan kembali laptop pada kedua paha nya dan paha renjun yang berada di antara paha jeno.
"daddy"
"hmm"
"injun kapan sekolah?"
Jeno tak merespon.
"daddy"
"hmm"
"injun ingin bisa baca seperti daddy"
Sang ayah kembali tak merespon.
"dadd"
"apa njun?"
"injun ingin sekolah"
Tetap tak mendapat respon dari yang lebih besar, hingga si kecil merasa diabaikan dan kesal. Tangan kecil renjun pun terangkat kemudian menekan-nekan keyboard laptop dengan menekuk wajah dan bibir yang sudah maju 5 centi.
"injunn!"
"DADDY NGGA DENGERIN INJUN! HUEEE DADDY JAHAT!"
"apa sayangg"
"injun ingin sekolah!"
"iya nanti ya sayang, injun pasti sekolah. sekarang diam" jeno membenarkan letak laptop yang berubah miring.
"daddy"
"hmm"
"lihat moomin"
"laptop nya masih daddy pakai sayang"
Si kecil pun kembali diam, melihat tangan jeno yang kini sibuk mengetik.Dan sesekali tangan kecilnya mengganggu tangan sang ayah.
"injun diam"
.
Tak lama setelah selesai, jeno merasa lengannya berat dan ternyata renjun tertidur, ia tersenyum lantas perlahan menutup dan memindahkan laptop mikiknya ke sofa dengan lengan satu nya ia gunakan untuk menahan kepala si kecil.
Perlahan jeno mengangkat tubuh kecil kesayangannya dan di kecupnya kedua pipi, kening, hidung dan bibir terbuka si kecil, kemudian menggendongnya menuju kamar untuk tidur.
.
.
.
.
.
Next
Random dulu..
Nyusul
↓
↓
↓