Beomgyu menatap langit malam lewat balkon nya, tangannya menggenggam surat tadi pagi. Masih tidak percaya jika anak itu ingin menembaknya.
Tapi dengan kurang ajarnya dia malah pulang dan sekarang merasa bersalah, tapi seharusnya anak itu tau jika Beomgyu menolaknya karena tidak datang.
Entah kenapa Beomgyu merasa cintanya ada pada anak itu, padahal sudah jelas jika dirinya menyukai Taehyun. Tapi seolah cintanya mengarah pada anak itu.
Bukankah aneh?
Beomgyu mengakui jika dia punya perasaan pada anak itu, TAPI dia yakin jika dirinya mencintai Taehyun... Tapi...
"Akhh!" Beomgyu mengacak rambutnya frustasi, "Lama-lama gila juga aku!" Lanjutnya dengan kaki yang di naikkan ke atas meja.
Tok tok tok
Beomgyu masuk ke dalam kamarnya dan membukakan pintu kamarnya, "Ada apa?" tanyanya pada Suyeon adiknya.
"Kamjagia!" Beomgyu menatap anak perempuan di belakang Suyeon, Ji-Soo yang mengusap dadanya karena kaget.
Siapa yang tidak kaget coba? Orang penampilan Beomgyu sekarang kayak orgil. Rambut acak-acakan, mata merah dan nampak sekali ngantuk nya, di tambah baju putih yang lengan dan bahunya ada sobek-sobekannya. Mendukung sekali.
Beomgyu menatap Suyeon, "Ada apa?" Beomgyu mengulangi kalimatnya karena tidak kunjung di jawab.
"Ya, aku mau izin. Kita akan ke perpustakaan kota" Jawab Suyeon "Sebenarnya aku tidak mau sih, tapi ini yang minta... Bolehkan?" Lanjutnya
Tatapannya menatap Suyeon dan Ji-Soo bergantian, Beomgyu mengangguk "Tapi... Pulangnya harus sebelum pukul 9 malam" Peringatan Beomgyu.
Mereka berdua mengangguk menanggapi perkataan Beomgyu, Beomgyu kembali masuk ke kamarnya dan menutup pintunya kembali.
Baru berjalan 5 langkah pintu kembali di ketuk, Beomgyu mencebik kesal. Dia berjalan cepat dan membuka pintu kasar.
"Apa lagi sih, Kodok!" Beomgyu mengerjapkan matanya beberapa kali lalu meredakan amarahnya.
Ternyata itu pembantunya yang sekarang memegang dadanya saking kagetnya, "Ada apa?" Tanya Beomgyu.
Maid Beomgyu itu membungkukkan badannya, "Ada den Taehyun di bawah" Ucapnya membuat Beomgyu mengernyit bingung.
"Terimakasih, kamu boleh kembali" Maid itu mengangguk dan berjalan menjauh dari kamar Beomgyu.
Beomgyu berpikir sejenak, "Ngapain dia kesini?" Monolognya, "Nganterin Ji-Soo kesini?" Lanjutnya dengan dahi mengerut.
"Ah! Bodoamat" Beomgyu segera menuruni tangga dan memang benar ada Taehyun yang duduk di sofa ruang tamunya sedang bermain handphone.
Beomgyu bertepuk tangan cukup kencang dan itu membuat Taehyun mengalihkan perhatiannya "Ohho! Kakimu bagus sekali ya untuk seorang tamu?"
Dirinya berkacak pinggang di depan Taehyun tapi tidak diindahkan orang yang bersangkutan, "Hei?! Kenapa kau diam saja!" Teriak Beomgyu tapi tidak di jawab apa-apa.
Sekarang Taehyun menatapnya dengan wajah kesal, "Aku marah pada mu, Beomgyu" Beomgyu mengerutkan dahinya, tidak salah dengarkan.
Beomgyu terkekeh penuh ejekan, "Kau marah? Seharusnya aku yang marah pada mu KANG TAEHYUN!!" Teriakan Beomgyu menggema karena kesunyian di dalamnya.
Beomgyu berjalan mendekati Taehyun dengan langkah kesal tapi terlihat tenang, "Ya! Aku marah padamu karena kau yang tidak mendengarkan perkataan ku" Ucap Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter ❀TAEGYU❀✔
Fanfiction[Tetap Vote & Coment ya meskipun udh tamat] Bagaimana jika kamu memiliki seseorang yang menyukaimu? memberimu coklat, permen, dan yang lainnya. Namun kamu tidak tahu siapa dia -러브 레터- ©2020