20. Murid Baru

607 119 5
                                    

3 hari sebelumnya....

"...selama ini aku lah yang mengirimi mu surat, cokelat, bunga dan permen"

Beomgyu masih mencerna apa yang barusan pemuda di depannya ini katakan, "Tunggu tunggu, maksudmu?"

"Aku, aku yang mengirim surat, cokelat, bunga, permen dll. Itu semua aku yang mengirim"

Kali ini Beomgyu faham dengan apa yang di katakan nya, "Tapi...."

"Kau tidak menemuiku waktu itu" Potong Heesung cepat, Beograd menundukkan kepalanya karena merasa bersalah bukan kecewa.

Beomgyu mengangguk, "Ya karena aku tidak menyukaimu, jika kita ada disini karena kau akan menyatakan perasaan mu. Maaf tapi aku menyukai orang lain"

Beomgyu sudah ancang-ancang akan pergi dari Cafe itu tapi kata-kata Heesung yang secara tiba-tiba membuatnya berhenti bergerak.

"Taehyun"

Perlahan-lahan Beomgyu menatap Heesung dengan Kerutan di dahinya, "Jangan bawa-bawa Taehyun hanya karena aku menolak perasaan mu" Peringat Beomgyu.

Heesung menggeleng dan semakin membuat Beomgyu bingung.

"Aku memang yang memberimu surat, cokelat dan sejenisnya tapi itu bukan ide ku..." Heesung sengaja menggantung kalimatnya.

Beomgyu masih setia menyimak.

"Tapi itu semua ide dari Taehyun, karena dia menyukaimu" Lanjut Heesung.

Beomgyu membolakan matanya, "Jangan berbohong" Kata Beomgyu dingin.

"Tidak, aku berkata jujur. Dia menuangkan perasaannya dan menunjukkan perasaannya lewat diriku, tapi ingat bahwa aku tidak menyukaimu. Aku hanya perantara.

Itu lah kenapa saat kau tidak mau menerima ajakan untuk bertemu di surat itu dia sangat marah, itu adalah hal yang ia tunggu-tunggu sebelumnya karena dia sudah berani menyatakan perasaannya.

Tapi kau menggagalkan nya, dan aku tidak tau apakah dia masih menyukaimu setelah ini. Akan ku beritahu satu rahasia lagi...

Dia menyukaimu sejak 5 tahun yang lalu, saat kalian kelas 7 SMP. Tapi karena dirinya yang pengecut, dia tidak berani"

Brak

Beomgyu tiba-tiba saja berdiri dengan nafas yang naik turun, kesal? Marah? Lelah?

"Jangan berbicara omong kosong, ya" Kata Beomgyu dengan penegasan.

Heesung hanya mengedikkan bahunya, "Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja. Dan..." Heesung berdiri dari tempat duduknya.

Membawa tas nya, "Jangan bicara dengan Taehyun untuk saat ini, dia sakit karena ibu tirinya" Setelah itu Heesung pergi meninggalkan Beomgyu yang terduduk lemas.

Entah dia harus bagaimana sekarang.

Marah karena Taehyun pengecut? Kecewa karena Taehyun tidak mengatakannya langsung? Sedih karena sudah menyalahkan Taehyun saat itu? Atau senang karena perasaannya terbalas?

"Sebaiknya besok ku tanyakan padanya"


















Beomgyu berlari secepat mungkin, mencari keberadaan Taehyun padahal beli sudah berbunyi.

Love Letter ❀TAEGYU❀✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang