Part 11 - Dear You

36 4 0
                                    

[Kurang lebih 6 bulan setelah kejadian di bandara]

Seperti pagi pada weekend biasanya, aku dan ayahku selalu duduk di tepi kolam ikan belakang rumah sambil memberinya makan, berbincang sama ayah karna aku jarang sekali di hari biasa bisa ngobrol, sharing sama beliau yaa karna kesibukan ku sebagai anak koass dan kesibukan ayah yang terkadang dinas diluar jadi kami jarang sekali punya quality time bersama,  Ini sudah menjadi rutinitasku dan ayah dikala pagi terutama saat weekend kalau kata ayah dengerin suara gemercik air yang ngalir dan ngeliat ikan ikan berenang itu bisa jadi penenang pikiran, ya itung-itung refreshing setelah penat dengan segala aktivitas dan pekerjaan, biar ga stress gituuu .

Aku duduk merenung sambil meneguk segelas susu hangat buatan bunda, ayah berjalan menghampiriku yang tengah duduk di bangku rotan pinggir kolam

"Anak ayah kenapa? Kok ngelamun aja, ada masalah sama koasnya? Cerita dong sama ayah".

"Yahh.. hidup ini gaada yang bisa menyangka ya hari ini seneng tau tau besoknya sedih, hari ini nangis besok engga. Kayak hati deh yah hari ini gasuka tiba-tiba besoknya jadi suka"

Ayah berdeham " hmmm.. gimana ini maksudnya? Ayah gak paham, to the point aja ca kayak kalau kamu lagi minta duit ke ayah gitu loh"

"Ahhhh ayahhh, ica lagi seriuss ayah malah bercanda" ucapku sambil memanyunkan bibir

Ayah tertawa terbahak-bahak "Hahaha.. anak ayah ini emang dari dulu gak berubah, ngambekan. Iya iya gimana kamu lagi ada masalah sama siapa ca? Sama koassmu? Apa sama konsulenmu yang katanya galak itu siapa bu teh?"

"Kok bu teh sih yah, namanya bu thea ayahhh bukan bu teh ntar ica aduin loh ngerubah rubah nama panggilan orang "

"Tea kalo di bahasa indonesiain apa? Teh kan"

"Hadehhh ayahh garing deh, T-h-e-a ayahhh bukan T-e-a . udah ah ica mau siap siap berangkat aja kalau gitu"

"Lho lhoo hari weekend kok pagi banget berangkatnya?"

"Iyaa yah, bulan ini departemen baru yah obgyn dan dapet jatah jaga pagi takut disemprot dokter thea kalok icaa telat" ucapku sambil beranjak dari tempat dudukku

*************

Aku berjalan menuju loby dengan menenteng jas putihku dan mengendong tas ransel kecil di pundakku, tiba tiba ada yang menarik tasku dari belakang aku reflek menjerit karna kaget " Aaaaaduhhhh sakitt bambankkkk " terdengar suara tawa terbahak seorang laki laki dan aku sangat familiar dengan suara itu hmmmmm..... siapa lagi kalau bukan dokter raihan residen bedah yang jadi idaman para dek koasss karna tampangnya yang memang ganteng

"Ehh dokter raihann huhhh kaget saya dok kirain ada orang jahil siapa gitu"

"Hahahaha, nyaring juga ya suara kamu ca sampe nusuk kuping"

"M-maaf dok, saya reflek banget tadi lagian sih dokter pakek narik tas saya"

"Udah lama gak jahilin koas-koas nihh, koas yg kelompok sekarang ga asik ca kaku semuaa"

Aku terkekeh mendengar perkataan dokter raihan " kenapa dok? Gaada yang bisa diajak gibah ya trus gabisa diajak bobrok?"

"Tauu tuh pada kaku semua kaya kanebo kering, eh gimana rasanya di departemen baru?"

"Kayaknya lebih mematikan dok, konsulennya galak bener baru pertama pertemuan aja udah sadis banget"

"Dokter thesalonika? Seluruh koas dan residen rumah sakit ini mah udah tau kali kalau dokter thea paling galak, heran deh residennya beliau bisa banget betah padal kalau marah udah kaya singa betina pms ca"

"Tuh kan gibahin orang, mau saya bilangin apa ngaku sendiri dok"

Dokter raihan terkekeh " haha gatau ni ca, saya kalau ketemu kamu nyambung aja rasanya"

"Ah dokter bisa aja, gakerasa dok daritadi ngobrol tau tau udah sampe aja... kalau gitu saya duluan ya dok"  kemudian aku langsung masuk dan bergabung dengan koas departemenku

"Aduhh aduhh enaknya masih pagi udah berduaan aja" seru fayi yg hari ini kebagian jatah jaga bareng denganku

"Jangan ngadi-ngadi deh lu fay, tadi kebetulan ketemu pas mau masuk loby yaudah akhirnya barengan"

"Yuk visite dulu ca, biar bisa sarapan pagi kita"

Kemudian aku,fayi dan beberapa teman koasku yang jaga pagi ini seperti biasa kami keliling bangsal dan ngecek perkembangan pasien obgyn ( Obstetry-Ginekologi)  yg isinya ibu-ibu habis melahirkan, setelah selesai visite aku langsung menuju Poli untuk berjaga yaaaa keberuntunganku saat ini karna dapat jatah jaga poli yang lumayan bisa santai manis sambil belajar ceuuu ga kaya jaga di VK ( kamar bersalin) yg sibuk banget ngladenin ibu ibu bersalin apalagi OK yakann yang dihantui dengan ketidakpastian dan CITO Mendadak.

"Ibu Savira Prabandari" teriakku memanggil pasien pertamaku. Terlihat seorang perempuan dengan perut besarnya berjalan perlahan menghampiriku.

"Silahkan duduk bu, hari ini jadwalnya USG ya bu, ucapku

"Bu dokter, lupa kah sama saya?" Ucapnya sambil membuka masker yang ia pakai

Aku tidak asing dengan muka ibu hamil yang berada di depanku, ternyata dia mbak vira.. iyaa istri anggota mas fahri kalau kalian ingat.

"Yaallah!! Mbak vira? Seneng deh bisa ketemu lagi"

"Sini mba baringan, pelan" ya"  ucapku sambil menyiapkan alat-alat untuk USG.

"Mba icaa sehat kan mba? Seneng deh saya bisa ketemu mba ica"

Aku tersenyum sambil mengoleskan ultrasound gel ke perutnya yg sudah membesar itu

"Mba vira jauh banget periksanya disini"

"Iya mba, di sini pulang kerumah orangtua takutnya nanti waktu lahiran sendirian di rumah asrama makannya pulang aja mba biar ada yg bantu sewaktu-waktu"

"Oh iya mba ica, 3 hari yang lalu suami saya nelfon alhamdulillah setelah 4 bulan lebih tidak kasih saya kabar"

"3 hari lalu? " ucapku agak sedikit kaget

"Iyaaa mbak, memangnya danton belum telfon mba ica?" Ucap mba vira yang sedikit membuatku gelisah

"Mmmmmm.... wahh mba anaknya kelaminnya cowok! Sudah mulai kelihatan, detak jantungnya juga sehat dan normal" ucapku mengalihkan pembicaraan mba vira.

Selesai mengchek-up mba vira aku duduk termenung di kursiku sambil terus berfikir dan gelisah, hingga aku dikagetkan dengan "Gea" Teman Jaga ku di poli obgyn hari ini

"Icaaaaaa ( sambil menyolek tanganku ) , ayookk pasien lanjutnya panggil kok malah ngalamun sih ca kasian tuh udah antri diluar

"Ohh iya ge, maaf gw kayaknya kurang minum jadi gak fokus"  ucapku sedikit gugup

Menyodorkan sebotol minuman " nih ca minun dulu" lalu aku menerima air minum dari gea dan melanjutkan aktivitasku hari ini dengan cukup baik yaa walaupun sedikit dengan pikiran yang macam-macam. Tapi untungnya para perawat yang jaga denganku di poli semuanya baik dan yang terpenting tidak ada bu thea disana karna beliau sedang menangani Operasi SC hari itu, coba saja kalau beliau ada di sana pasti aku sudah habis kena marah .

Aku ga tau kamu disana sedang apa, dengan siapa dan baik-baik saja atau tidak. Yang benar saja bagaimana tidak aku gelisah mendengar mba vira bahwa 3 hari lalu dia mendapat kabar dari suaminya. Sedangkan "kamu" boro-boro menelfonku memberiku pesan bahwa kamu baik-baik saja tidak pernah. Kenapa dengan kamu sebenarnya mas, apakah sesibuk itu? Aku tau disana daerah yang sangat rawan tapi kenapa orang lain bisa memberi kabar walau sebentar tapi kami tidak??? Dear.. Mas Fahri aku rindu kamuu ......



A/n : Haloo semuanya akhirnya cerita Dear You lanjut lagi, setelah waktu yang cukup lama author hiatus karna ada beberapa kesibukan yang cukup menyita banyak waktu.

Semoga kalian suka dengan cerita Dear You ini🖤 Selamat Membaca

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang