02

25 14 14
                                    

Happy reading ♥️

Dering telepon genggam yang sedari tadi mengusik gendang telinga,  membangunkan Kinan dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dering telepon genggam yang sedari tadi mengusik gendang telinga,  membangunkan Kinan dari tidurnya. jam alarm yang sudah disiapkan berdering pukul 04.35  membuat kinan tergesa gesa bersiap berangkat sekolah.

" Semangat Kinan hari pertama masuk sekolah".
Kinan berbicara sendiri.

Hari ini hari tepat seminggu Kinan kembali tinggal di rumahnya yang dulu dan hari pertama masuk ke sekolahnya yang baru.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.15, Kinan sudah siap berangkat sekolah. Dengan satu bekal ditangannya siap dimasukkan dalam tas.
Setelah mengunci pintu dan pagar Kinan berjalan menuju halte bus, karena jarak rumah Kinan dengan sekolah barunya lumayan jauh.

Tak butuh waktu lama menunggu bus datang, selain Kinan ternyata banyak juga  murid yang memilih transportasi umum ini untuk berangkat ke sekolah. Seperti siswa siswi  yang juga memakai seragam persis  dengan seragam Kinan.

Sepanjang perjalanan menuju sekolahnya Kinan tak sedetikpun melepaskan senyum manis diwajah cantiknya.
Selain bisa sekolah dengan biayabya sendiri, Kinan senang bisa tinggal di rumah kedua orang tuanya dan tak harus tinggal di rumah tantenya yang kurang baik terhadapnya.

Bis yang dinaiki Kinan telah berhenti di sebuah halte dekat dengan sekolahnya, Kinan dan murid yang sama bersekolah dengan Kinan berjibun ingin turun dari bis, karena bel masuk sebentar lagi berbunyi.

"Bismillah, hari baru hidup baru Kinan semangat". Batin Kinan.

Setelah beberapa langkah memasuki sekolah bel masuk pun berbunyi, rasa lega dirasakan Kinan karena di hari pertamanya dia tidak terlambat.

"Eh, maaf mau tanya ruang kepala sekolah dimana ya?" Tanya Kinan kepada seorang siswa.

Tanpa Kinan sadari ini adalah awal kehidupannya.

Siswa yang ditanya Kinan hanya menunjuk arah tanpa mengucap satu kata dari mulutnya, Kinan yang tak paham apa yang di maksut siswa tersebut hanya melongo dengan satu alis yang terangkat.

"Eh siapa itu, murid baru ya". Bisik siswi lain kepada temannya.

" Kelihatannya sih iya,  wajahnya asing". Jawab teman siswi itu.

Kinan yang sadar ada yang membicarakan menoleh ke arah asal suara.

" Hai, mau tanya boleh, ruang kepala sekolah dimana ya?". Tanya Kinan diakhiri dengan senyuman.

" Oh, beneran anak baru dia". Bisik siswi tadi.

" Kamu lurus aja dari sini, terus belok kanan naik ke lantai dua, dari situ kamu belok kanan,lurus aja tepat di pojok itu ruang kepala sekolah". Sahut teman siswi tadi.

"Oh oke, terima kasih". Sahut Kinan ramah.

"Sama sama". Jawab kedua siswi itu.

Tanpa disadari dari awal perbincangan Kinan tadi, siswa yang hanya diam memandanginya.

Kenan Dan KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang