Sehun Pov

370 19 0
                                    

"mm.. Mungkinkah? Ahaha perasaanmu saja mungkin," ha? Dia tidak ingat kejadian tadi pagi? Secepat itukah dia melupakan orang yang sudah menabraknya? Atau dia sengaja tidak mau membahas soal itu? Padahal baru saja aku mau meminta maaf, apa boleh buat, mungkin aku terpaksa membiarkannya berlalu.

"ah, benarkah? Haha kau benar" aku menanggapinya sembari menggaruk tengkukku. Yah, jujur saja, aku sudah keterlaluan menabraknya dan meninggalkannya begitu saja. Tapi bagaimanapun juga aku tidak sengaja, aku harus bertemu guru pagi-pagi sekali karena aku anak baru di sini.

Kulihat teman sebangkuku dari samping, tentu aku tak mungkin melihatnya dari depan. Aku terus melamun dan kupikir dia cukup 'imut' untuk murid sma dan terlalu cantik untuk dibilang laki-laki. Apa?! Apa aku barusan mengatakan dia cantik? Cantik?? Tapi diakan seorang namja mana mungkin aku menganggapnya cantik. Dan tak lama kemudian pelajaran usai, aku rasa cukup menyenangkan juga sekolah kembali di negara kelahiranku.

Tiba-tiba perempuan cantik mendekat ke arahku, dan aku seperti tersihir oleh kecantikannya bahkan aku lupa cara berkedip. Namun sosok itu ternyata hanya melewatiku dan perasaanku yang menggebu-gebu perlahan memudar. Aku memperhatikannya yang ternyata berhenti di dekat namja imut di sampingku, ah, maksudku Luhan.

"Luhannie, ayo kita ke kantin!" dengan nada cerianya, uh, dia menggemaskan sekali

"hei, bukankah kau biasa pergi bersama Taemin?" Taemin? Siapa dia? Namjakah? Duh, kenapa aku jadi ingin tau urusan orang lain. Aku tetap diam, aku juga tidak tau mau kemana. Aku berharap ada yang baik hati mengajakku keliling sekolah ini, tapi adakah?

"dia sedang sibuk dengan klub dance-nya dan aku tau, dia takkan mau" ucapnya dengan cemberut, dia benar-benar ingin membuat tangan orang lain gatal untuk mencubit pipinya. Tentu saja aku menahan untuk tidak mencubitnya, bahkan aku tidak mengenalnya.

"baiklah, tapi.." Luhan menengok ke arahku dengan tatapan yang..err, bingung mungkin dan aku hanya menampakkan wajah polosku.

"Oh, aku mengerti, Sehun-ssi kau mau ikut dengan kami? Kaukan anak baru, ayo kita ke kantin bersama!" dia ceria sekali, aku semakin terpesona tapi, siapa dia? Dia bahkan belum memperkenalkan dirinya. Diapun segera menyadari dan,

"Oh, iya perkenalkan, aku Sulli, Choi Sulli. Sahabat terbaik Luhan, yakan Lu?" oh, jadi dia hanya sahabat, kupikir mereka pacaran. Luhan yang sudah siap berdiri hanya meng-hmm-kan singkat, dia sudah lelah rupanya mendengar ocehan Sulli. Aku hanya diam melihat eye smile Sulli yang entah kenapa terlihat menyejukkan.

"Apa kita bisa pergi sekarang?" Luhan rupanya yang bersuara, Sulli dengan segera menggandeng tangan Luhan sambil mengangguk, sedangkan akupun hanya ikut mengangguk ala kadarnya. Aku mulai berpikir, kenapa Luhan terlihat seperti ...sedikit atau mungkin.. Membenciku? Atau hanya perasaanku saja? Tapi dia terlihat aneh, ada apa sebenernya?

we are just... friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang