Sehun Pov

276 17 0
                                    

"baiklah, ayo kita mulai tur nya. Kau pasti ingin tahu lebihkan tentang tempat-tempat di sekolah ini," aku hanya mengangguk merespon ajakan yeoja bernama Sulli ini.

"ckck, berlebihan sekali" aku dapat mendengar Luhan mendesis, tingkahnya lucu sekali, kekanak-kanakan tapi imut -apa yang baru saja kupikirkan, Oh-

Aku mamandangi Sulli yang dengan segera membuka hpnya, aku dapat melihat ada rona merah di pipinya. Ia terlihat saangat manis.

"kau kenapa Sulli?" pertanyaan Luhan menyadarkanku kulihat ia sedang berusaha mendongakkan kepalanya untuk membaca pesan yang tertera pada layar hp Sulli.

"ah, tidak, aku rasa kalian bisa pergi berdua saja. Aku, ah, maaf aku tidak bisa menemani kalian" aku sedikit kecewa saat mendengarnya, semangatku tadi cukup tinggi ketika Sulli mengajak keliling sekolah ini. Tapi tak apalah, toh masih ada waktu lainkan?

"oh, tidak apa, tapi kenapa?" tanyaku pura-pura penasaran padahal aku juga tau kenapa, aku hanya ingin tau kata-kata apa yang akan Sulli lontarkan sebagai jawabannya. Kulihat dia sedikit gelagapan.

"biasalah, pasti Taemin kan?" sambar Luhan tiba-tiba, lalu Sulli mengiyakan. Jujur saja aku melihat Luhan seperti melindungi Sulli, maksudku membatu Sulli meski nada bicaranya terkesan tidak ramah dan penuh kekesalan.

"maafkan aku Sehun ssi, padahal tadi aku yang mengajakmu. Tapi tidak apa, kan ada Luhan" ucap Sulli menyemangatiku, ia benar juga, Luhan juga murid lama disini jadi apa bedanya? Bedanya Luhan namja dan Sulli yeoja -yaiyalah-

"Luhan, tidak apa kan jika aku pergi. Jangan merindukanku ya~" kulihat Sulli sedang menggoda sahabatnya

"hey, siapa yang merindukanmu! Percaya diri sekali" namun sahabatnya menanggapinya tak terima dengan marah yang dibuat-buat. Mereka benar-benar lucu untuk murid seumuran mereka, aku merasa sedang di taman kanak-kanak.

Sebelum Sulli pergi, kulihat ia sedikit mendekati Luhan dan bertingkah seolah berbisik -memang berbisik- dan kulihat Luhan mengangguk. Apa yang mereka bicarakan? Jujur saja aku penasaran, apa mereka membicarakanku? -narsis sekali-

" sudahlah, sampai jumpa Sehun ssi, Luhan~" pamit Sulli sambil melambaikan tangannya dan pergi entah kemana. Setelah kepergian Sulli, aku terdiam tak tau harus berbuat apa. Derap langkah kakiku dan Luhan terdengar begitu jelas, hingga akhirnya

"Sehun ssi," aku segera menengok ke sampingku, rupanya Luhan yang memecah keheningan diantara kami

"ne, ada apa?oh, panggil saja Sehun agar kita lebih akrab" aku mengatakannya tanpa pikir panjang, niat mencairkan suasana, namun tetap saja aku merasa aneh. Kenapa kata-kata itu keluar begitu saja, kupikir dia akan merasa aneh

"baiklah, Sehun, aku akan memberitahumu. Di sini ruang guru, lalu di situ ada Lab....-bla-bla-bla-" Luhan menjelaskan semua ruangan yang kami kunjungi. Bodohnya aku, disaat Luhan menjelaskan aku tidak memperhatikan ruangan namun wajah Luhan. Aku terus memperhatikannya, dia itu tampan tapi cantik dalam waktu yang bersamaan dan satu lagi, dia imut menggemaskan. Andai saja dia itu..

"Sehun? Hi! Sehun!"

"ah, iya, apa? Maaf aku hanya sedang mengingat ingat tempat yang kau tunjukkan tadi" jawabku spontan, untung saja aku punya otak yang sedikit cerdas, sehingga dapat berfikir cepat dalam keadaan terdesak. Aku kembali memandangi wajahnya, lagi-lagi aku terpesona. Andai saja dia itu yeoja, aku akan menjadikannya pacar mungkin. Sayangnya dia namja, dan setauku aku adalah namja normal yang tertarik pada yeoja. Buktinya aku tertarik pada seorang Choi Sulli.

"benarkah?! Kalau begitu lebih baik kita kembali ke kelas, waktu istirahat hampir habis" aku segera tersadar kembali

"sudahlah jangan terlalu dipikirkan, aku yakin kau pasti ingat seiring waktu berlalu." ucap Luhan dengan tawa renyahnya. Aku hanya mengangguk malu sambil menggaruk tengkukku yang sama sekali tidak gatal

Luhan berjalan cepat, mendahului langkahku. Kulihat ia sedikit aneh, salah tingkah mungkin. Tapi kenapa? Aku bingung, entahlah 

Pelajaran dimulai, dimana Sulli? Kenapa bangkunya kosong? Dan tentu saja bangku di sebelahnya juga. Sebenarnya apa yang Sulli dan Taemin lakukan sekarang, di jam pelajaran. Ugh, memikirkannya membuatku sedikit kesal

"Luhan, apa aku boleh bertanya?" tanyaku menggunakan kesempatan karena Sulli sedang tidak ada

"tentu, ada apa?" jawabnya kaku,

"kau mengenal Sulli bukan? Dia.. maksudku seperti apa karakternya?" jujur aku tidak yakin menanyakan soal ini, aku juga tidak tau kenapa aku menjadi sepenasaran ini kepada sosok yeoja itu

"mm.. Dia itu.. Tunggu dulu, untuk apa kau menanyakannya?" apa? Untuk apa dia bertanya, oh iya, dia itukan sahabatnya jadi wajar saja jika ingin tau. Aku gelagapan, apa kata yang pantas ku suarakan

"a-aku.. Aku hanya---" belum selesai aku bicara, guru kimia yang setauku namanya Park Chanyeol itu memotong dengan kata-kata yang tak ingin kudengar.

Jujur saja aku tidak mendengarkan apa yang ia katakan, orang lain bilang masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Aku hanya menunduk mendengar suara Luhan meminta maaf pada guru sok galak itu.

Hah, gara-gara guru itu, aku jadi tidak dapat informasi tentang Sulli, padahal aku sudah punya jawaban untuk Luhan tadi. "aku hanya ingin tau, kitakan teman" itulah yang terlintas di pikiranku untuk menutupi "aku rasa aku menyukainya" tentu saja aku tidak sebodoh itu untuk bertindak.

------------------------------------------------------
Hai! Akhirnya bisa update juga. hyera udah ada jalan cerita yang panjang, tapi hyera bingung gimana nuanginnya. Jadi sabar yah, readers~

we are just... friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang